Jika Terlalu Lama Memakaikan Pampers Pada Anak, inilah Akibatnya yang Didapat

Penulis Unknown | Ditayangkan 12 Dec 2017
Jika Terlalu Lama Memakaikan Pampers Pada Anak, inilah Akibatnya yang Didapat
foto beritaharian

Jangan sampai anakmu mengalami akibat fatalnya....

Sejak kecil anak memakai pampers sampai berumur 2-3 tahun, mulai sekarang stop melakukan hal semacam itu. Sebab penggunaan pampers yang terlalu lama pada anak bisa berakibat fatal lho bun.

Mengutip ummi, ntuk itu kamu haru tahu 7 hal mengenai pampers dibawah ini. Agar kamu tahu betapa bahayanya pampers pada anak.

1.  Pampers dapat menyebabkan ruam kulit

Jika Terlalu Lama Memakaikan Pampers Pada Anak, inilah Akibatnya yang Didapat
foto obatasamuratalami

Sekilas penggunaan pampers memberikan banyak kemudahan. Kita tidak perlu repot menggantinya setiap jam. Sayangnya hal ini berdampak buruk bagi kesehatan kulit bayi. Bayi lebih gampang terkena ruam kulit dan gatal-gatal. Hal ini bisa disiasati dengan penggantian popok setiap 2-3 jam sekali untuk mengurangi efek ruam kulit yang ditimbulkan.

2.  Pampers mengandung bahan kimia berbahaya

Tidak dapat dipungkiri jika kita sering was-was dengan bahan kimia yang terkandung dalam pampers. Hasil studi yang dilakukan Anderson Laboratories pada tahun 1999 dan diterbitkan di Archives of Environmental Health.

Baca Juga : Ini Bahaya Jika Bersihkan Bekas Pipis Bayi Kurang Bersih

Menyebutkan bahwa pampers mengeluarkan bahan kimia yang disebut volatile organic compound atau VOCs yang dapat mengakibatkan kanker dan kerusakan otak apabila dipakai terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.

Jadi sebaiknya Sahabat Ummi menghindari pampers yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti klorin dan bleaching dalam jumlah yang banyak.

3.  Pampers menghabiskan 1,3 juta ton wood pulp atau seperempat juta pohon setiap tahunnya

4.  Pampers menyebabkan berbagai polusi

Jika Terlalu Lama Memakaikan Pampers Pada Anak, inilah Akibatnya yang Didapat
foto mongabay

Masalah utama dari pampers adalah bahan-bahan pembentuknya yang susah didaur ulang. Bahkan sampah pampers nyaris sama dengan berlian, abadi.

Feses yang dibiarkan dalam pampers dan tidak langsung dibuang juga dapat menjadi masalah, lho. Yang paling utama adalah polusi udara berupa aroma yang tidak sedap. Kita juga tidak bisa menjamin jika feses itu bebas penyakit.

Tidak terbayangkan jika kita menularkan penyakit pada petugas kebersihan gara-gara kotoran dalam pampers yang tidak dicuci terlebih dahulu, jahat ya. Jadi Sahabat Ummi, lain kali lebih berhati-hati dalam membuang kotoran dalam pampers ya.

5.  Dioxin dalam popok dapat merusak hormon

Segala jenis popok mengeluarkan dioxin yang memiliki karsinogen dan merusak hormon. Dioxin mengendap dalam tubuh dan memberikan dampak buruk bagi sistem reproduksi seseorang.

Baca Juga : Tips Cara Mencegah Ruam Popok pada Bayi.

6.  Bayi laki-laki yang menggunakan pampers temperatur skrotumnya (kantung kemaluan) akan mengalami kenaikan suhu

Para peneliti melaporkan bahwa bayi laki-laki yang terbiasa menggunakan pampers akan mengalami kenaikan suhu beberapa derajat lebih tinggi dibanding yang tidak.

“Peningkatan temperature skrotum yang disebabkan oleh pemakaian disposable diaper (pampers) akan mempengaruhi kualitas sperma bayi laki-laki dan meningkatkan angka terjadinya kanker testis di usia dewasa.”

7.  Butuh 500 tahun lebih agar popok dapat terurai

Selama 2 atau 3 tahun pertama kehidupan seorang bayi, dia akan menghabiskan 6000 diapers yang sama dengan 2 ton sampah tidak dapat terurai.

Ini perhitungan satu orang bayi, bagaimana dengan seluruh bayi di dunia? Peneliti memperkirakan masyarakat membuang 1,7 milyar diapers setiap tahun. Jika dikalkulasi untuk seluruh dunia, sampah diapers diperkirakan sebanyak 27,4 milyar dan menyumbang 2,5% sampah rumah tangga dunia.
SHARE ARTIKEL