Ingatkan Suami Anda, Seperti ini Jawaban Cerdas Jika Ditantang Tidur dengan Pelakor

Penulis Penulis | Ditayangkan 17 Jan 2018
Ingatkan Suami Anda, Seperti ini Jawaban Cerdas Jika Ditantang Tidur dengan Pelakor

Di zaman sekarang, menjaga ketahanan keluarga menjadi tantangan berat bagi setiap pasangan suami istri. 

Peran istri menjadi pondasi yang penting, maka istri wajib berikan pesan seperti agar suami tidak mudah tergoda.

Di zaman sekarang, menjaga ketahanan keluarga menjadi tantangan berat bagi setiap pasangan suami istri. Terkadang, tantangan datang dari teman atau tetangga untuk mengujinya. Parahnya lagi, disertai ledekan dan bully saat kita tak bisa menjawabnya dengan cerdas.

Kita contohkan sebuah tantangan yang mungkin Anda pernah mendengarnya. Semoga tidak sampai mengalaminya. Namun jika terpaksa mengalami, Anda bisa meniru jawaban ini seperti yang dikutip dari webmuslimah.com..

“Aku tantang kamu, berani tidak tidur dengan mahasiswi. Kalau berani, aku berikan Pajero ini kepadamu,” tantang Sugiharto, sebut saja namanya begitu. Sesuai namanya, ia memang kaya harta dan banyak uang.

“Gimana, kamu takut? Pasti kamu nggak berani. Ha ha. Padahal hadiahnya besar lho. Pajero! Belum tentu seumur hidup kamu bisa beli,” lanjutnya sambil meledek.

“Baiklah. Aku terima tantanganmu,” jawab Ahmad, sebut saja namanya begitu.

Sugiharto kaget. Temannya yang kini sudah menjadi dai itu menerima tantangannya. Ia pun jadi penasaran apakah Ahmad akan mengorbankan kehormatannya demi mendapatkan Pajero yang ia janjikan.

Seminggu kemudian, Ahmad dan Sugiharto bertemu. Di sana ada juga beberapa teman lainnya.

“Bagaimana, jadi tidur dengan mahasiswi?” tanya Sugiharto setengah meledek.

“Alhamdulillah sudah,” jawab Ahmad meyakinkan.

“Aku tidak percaya. Bagaimana mungkin kamu berani tidur dengan mahasiswi. Kata kamu berzina itu dosa besar, bahkan dalam hukum Islam pelakunya dihukum rajam rajam?”

“Aku tidak berzina.”

“Katanya sudah tidur dengan mahasiswi?”

“Iya. Mahasiswi itu istriku sendiri.”

“Hah?” Tak hanya Sugiharto, teman-teman mereka pun terperanjat.

“Setelah menerima tantanganku, aku segera mengajak istriku ke kampus untuk mendaftar S2. Sebenarnya ini keinginannya sejak lama. Ia ingin mengambil pascasarjana. Ia ingin mendalami ilmunya sehingga kompetensinya sebagai guru semakin meningkat.

Hanya saja, selama ini kami terkendala dana. Alhamdulillah ada tantangan darimu itu. Istriku bisa kuliah lagi dan aku bisa tidur dengan mahasiswi.”

“Wahh.. rugi aku,” Sugiharto bersungut. Teman-teman tertawa mendengar kecerdasan Ahmad.

“Tenang To, aku tidak akan mengambil Pajeromu. Itu untukmu saja. Kamu cukup mengganti biaya kuliah istriku. Satu semeseternya 8 juta. Empat semester, jadinya 32 juta. Kan aku mendaftarkan dia kuliah gara-gara tantanganmu. Dan angka itu nggak ada 10 persen harga Pajeromu.”
SHARE ARTIKEL