"Kentut" Senjata Paling Ampuh Mengusir dan Melindungi Diri dari Suami yang Tak Pengertian

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 30 Jan 2018

Foto via tribunsumsel.com

Buat para Istri yang Suka Kentut dekat suaminya coba baca ini Ternyata...

Terkadang ada orang yang menganggap hal ini jorok, atau tak punya etika, tapi nyatanya dari berbagai survei yang sudah dilakukan, kentut mempunyai banyak manfaat terhadap pasangan dan rumah tangga, ya salah satunya sebagai senjata ampuh menghadapi suami yang kurang pengertian.

Seperti hasil yang sudah kami survei, salah seorang ibu rumah tangga membeberkan masalah kentut , @Lee Cete :  "Aku sama suami juga kayak gitu sering kentut bahkan kadang saling membalas kentut ya jadi kayak perang bom boman heeee tp seru jadi ketawa2 canda" ujarnya.

Tak hanya @Lee Cete, ada juga yang melakukan hal sama dengannya yaitu @Idawaty Mardiana Caniago: "Wkwkwk kita mah paling sering perang kentut apalagi waktu bangun pagi ndak ada jaim jaimnya kalau mau ntut yaaa dilepas aja " ujar Idawaty

Baca juga : Orang yang Kebiasaan Melakukan Hal ini Setelah Jima' Tak Akan Pernah Didekati Malaikat Rahmat

Dari apa yang sudah dikatakan berbagai narasumber memang benar ternyata kentut mempunyai banyak manfaat untuk hubungan rumah tangga.

Apalagi sekarang sudah banyak yang tidak menganggap itu jorok atau tidak ada etika didepan pasangan.

Tidak bisa kentut juga susah loh, sakitnya minta ampun.

Suami kentut dekat istrinya itu biasa. Begitu juga sebaliknya. Hal itu dianggap bukanlah sesuatu yang memalukan, jorok, dan takut jika pasangan terganggu.

Nah ternyata, kentut di depan istri atau suami punya banyak manfaat lho. Lho masa?

1. Tanda kepercayaan
Saat bersama pasangan, kita selalu ingin tampil menjadi yang terbaik. Kentut hanya akan merusak kesempurnaan tersebut.

Seiring waktu, kepercayaan di antara kalian akan tumbuh sehingga lama-lama satu sama lain akan menerima keadaan pasangan apa adanya. Bahkan, laman khusus pernikahan Save Marriage Forever sangat merekomendasikan pasangan suami istri untuk tak menyembunyikan kentutnya.

Jika sudah berkomitmen untuk menerima apa adanya sepenuh jiwa raga, masak iya kentutnya tidak diterima?

2. Penerimaan dan ketulusan
Penulis buku psikologi keluarga Leah DeCesare mengatakan bahwa hubungan yang sehat dalam keluarga basisnya adalah ketulusan dan kepercayaan. 

Pernyataan yang dikutip oleh Ozock ini menyatakan bahwa ketulusan itu dalam arti memahami apapun keadaan pasangan.

Jika keadaan pasangan sedang diujung tanduk ingin buang angin, pasangan yang baik pasti akan menerima bunyi maupun aroma dari pasangannya dengan tulus kok…

3. Mau berkompromi
Leah Decesare mengatakan bahwa momen pertama dalam pernikahannya yang membuat suaminya yakin akan betah bersamanya adalah saat pertama kali ia kentut di depannya.

Peristiwa tersebut membuat sang suami yakin bahwa ia dapat berkompromi dengan “bencana” apapun bersama istrinya setelah ia dapat melalui sesi buang angin istri dengan baik.

Buang angin di depan pasangan juga dapat membuat Anda merasa lebih bebas melakukan apapun. Pasangan juga bisa tahu sejauh mana ia harus berkompromi dengan keadaan Anda di saat momen-momen tak terduga.

Baca juga : Bukan Sekedar Memuaskan Satu Sama lain, 6 Hal yang Wajib Dilakukan Setelah Jima'

4. Menumbuhkan empati
Wanita selalu ingin tampil cantik. Lelaki selalu ingin tampil gagah. Satu kentut tak akan mengubah keadaan itu jadi sebaliknya.

Kentut adalah peristiwa alami seperti halnya menangis, tertawa, maupun makan. Jika ingin hidup selamanya bersama pasangan, jangan pernah menahan kentut Anda.

Karena, kentut di depan pasangan akan menumbuhkan empati di dalam hatinya bahwa apapun keadaan Anda, pasangan tetap akan menganggap Anda adalah manusia biasa yang punya capek, emosi, kesedihan, tawa, dan kentut seperti manusia lainnya.

Namun, jika Anda adalah tipe orang yang kentut dengan suara dan bau yang luar biasa, tunjukkan empati dengan memberinya peringatan bahwa Anda akan menjatuhkan “bom lokal” tersebut. Ini dilakukan agar pasangan yang sedang dalam kondisi makan dan melakukan hal lainnya bisa bersiap melakukan evakuasi.

Setelahnya, proses menjatuhkan “bom atom” dan evakuasi selesai, jangan lupa tertawa bersama pasangan. Namanya juga suami istri, jangan suka diambil hati ya!
SHARE ARTIKEL