Seperti yang Diajarkan Rasulullah 3 Hal yang Harus Dilakukan Suami Saat Istri Sedang Marah
Penulis Penulis | Ditayangkan 01 Jan 2018Tulang rusuk pria ini memang harus dihadapi dengan lembut kalau dikerasin dia patah, terlalu didiamkan tambah bengkok, begini cara memperlakukannya.
Marah, sudah menjadi sifat manusia ketika ada yang tidak sesuai dengan dirinya atau timbul akibat dari emosi.
Bisa datang kapan saja dan siapa saja bisa marah, tidak terkecuali orang yang sangat kita sayang sekalipun, seperti istri misalnya.
Seperti yang telah diteladankan Nabi memang butuh keteguhan hati, terlebih lagi ketika istri sedang marah.
Menariknya, ajaran Islam tidak pernah memberikan suatu perintah melainkan telah tersedia keteladanan dari hamba-hamba Allah yang berakhlakul karimah. Termasuk bagaimana semestinya seorang suami merespon kemarahan sang istri.
Sabar Dalam Menghadapi Istri Saat Marah
Sabar ini memang amalan sangat utama, sampai-sampai Allah menegaskan bahwa pahala sabar itu tidak terbatas (QS. 39: 10). Kemudian, Allah juga memerintahkan umat Islam agar senantiasa memohon pertolongan kepada Allah kemudian bersabar (QS. 7: 128). Dalam ayat lainnya, Allah memerintahkan kita agar memohon pertolongan kepada-Nya dengan sabar dan sholat (QS. 2: 153).Sabar menghadapi istri yang marah adalah dengan tidak membalasnya dengan apapun, baik berupa ucapan atau pun tindakan. Seperti yang diteladankan Sayyidina Umar, beliau mengamalkan kesabaran dengan sempurna, yakni menahan diri untuk tidak terjebak emosi. Beliau memilih diam, mendengarkan dengan tabah dan terus berusaha mengingat-ingat kebaikan sang istri.
Adil Dalam Memperlakukan Istri Ketika Marah
Sayyidina Umar radhiyallahu anhu sebagai seorang suami tidak sekadar pandai menuntut haknya, melainkan juga mengerti dengan baik apa hak dari seorang istri. Bahkan, beliau selalu mengingat jasa-jasa istrinya, sehingga beliau merasa penting untuk juga menghargai dan menghormati sang istri, termasuk disaat sedang marah.Keadilan Sayyidina Umar radhiyallahu anhu dalam hal ini adalah memberikan hak istri untuk didengar, meski aspirasi itu mewujud dalam bentuk kemarahan.
Dan, sebagaimana orang yang ketika haknya diperhatikan bahkan diberikan secara penuh dan utuh, kelegaan hati pun akan segera menyelimuti dirinya. Itulah kenapa, beliau berkata pada lelaki yang mendatanginya, “Sabarlah wahai saudaraku. Ini hanya sebentar.”
Seperti yang dikutip dari hidayatullah.com, Sungguh, mendengarkan kemarahan istri bukan sebuah kelemahan. Justru itulah kekuatan sejati seorang suami. Sebab, dengan seperti itu, keutuhan rumah tangga tetap terjaga, cinta kasih tetap terawat dan tentu saja kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah perlahan-lahan dapat diwujudkan.
BACA JUGA "Meski Sedang Shalat, Tapi Malaikat Catat Dosa Untuknya" Apa yang Dicari Muslim Saat ini?
Memaafkan Istri Yang Mudah Marah
Seorang suami harus memiliki hati yang luas, sehingga tidak mudah tersinggung, sakit hati apalaagi sampai terbawa emosi berbalik memarahi istri.Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan, Islam telah memberikan anjuran untuk saling memaafkan. Jadi, terhadap kesalahan istri, termasuk kemarahannya, berlapang dadalah untuk memaafkan. Utamakanlah hal-hal penting, besar dan urgen dalam keluarga.
Abaikan hal-hal yang hanya menimbulkan perdebatan dan kemarahan. Perbanyaklah mengingat kebaikan, jasa-jasa dan kasih sayang yang telah istri berikan. Dan, Ingatlah selalu, bahwa Allah Maha Pemaaf.
فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“..Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [246]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” [(QS Ali ‘Imran [3] ; 159)].
Demikianlah cara menghadapi istri yang pemarah, kira sebagai imam yang baik bagi keluarga, dengan senantiasa mengarahkan istri pada ketaatan, memberikan nafkah yang halal, serta mendidiknya untuk memiliki keteguhan hati. Insya Allah, keberkahan dan kebahagiaan akan senantiasa menghampiri perjalanan rumah tangga.