Terlanjur Bicara Buruk Bisakah Ditarik Lagi? Padahal Malaikat Sudah Mengamini Ucapan Kita
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 11 Jan 2018Foto ilustrasi, akibat ucapan buruk yang dikabulkan, via wajibbaca.com
Hati-hati ucapanmu diamini malaikat
Banyak kejadian yang sudah nyata terjadi, dari ucapan menjadi doa dan dikabulkan kenyataan terjadi.
Yang sering terjadi ucapan ibu yang menyumpahi anaknya, rasa penyesalan pun datang, maka dari bisakah ucapan buruk yang sudah terlanjur ditarik kembali?
Setiap dari kita sesungguhnya mempunyai malaikat penjaga. Ia akan mengikuti kemanapun kita pergi.
Tak peduli ke tempat ramai ataupun sepi. Ia akan tetap mengikuti kita, walau kita tak menyadarinya.
Malaikat-malaikat tersebut mempunyai tugas khusus untuk mencatat segala apa yang kita lakukan selama di dunia ini.
Baca Juga : Mudah Menyerang Manusia, 10 Faktor Perusak Amal Baik dan Pahala
Bahkan setiap kata yang kita ucapkan. Malaikat tersebut mencatatnya.
“(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS. Qaaf: 17-18).
Maka berhati-hatilah dengan ucapanmu! Karena ternyata, malaikat tak hanya mencatat apa yang Anda katakan.
Tapi malaikat pun mengaminkan apa yang Anda katakan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Janganlah kalian mendoakan atas diri-diri kalian kecuali dengan kebaikan. Karena sesungguhnya para malaikat akan mengaminkan apa yang kalian ucapkan,” (HR. Muslim).
Dalam kisah nyata yang sudah terbukti terjadi, dan penyesalan pun yang akhirnya didapat.
Suatu hari ketika berjalan melewati perkampungan saya mendengar seorang ibu yang membentak anakny.
"Ojok nang embong kon ketabrak kapok kon" (jangan di jalan nanti ketabrak sukurin kamu-red).
Pernah juga kebetulan sedang membeli sesuatu di toko sebelah terdengar suara ibu penjaga toko "anak kok malasnya minta ampun, bodoh lagi".
Dan masih banyak lagi contoh yang tidak mungkin saya sebutkan satu-satu.. saya sampai miris dan mbrebes mili melihat juga mendengarkan kata-kata kotor keluar dari mulut seorang ibu.. lalu dari sisi manakah surganya? Yang seharusnya kata-katanya menyejukkan?
Baca Juga : Doa Penangkal Guna-guna Penghambat Rezeki, Coba Terapkan ke Usaha Anda
Ya.. Sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari seorang ibu yang jengkel atas kenakalan atau kesalahan anak-anaknya melaknat atau menyumpahi mereka.
Baik dengan kata-kata yang kotor (tidak pantas) ataupun do'a yang tidak baik. Sehingga sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
Sang ibu tidak pernah merasa bersalah ataupun berdosa atas perbuatannya tersebut.
Sambil bersungut-sungut dan mengumpat ia pun berlalu, meninggalkan buah hatinya dalam keadaan menangis.
Lalu jika semua doanya dikabulkan dan apa yang didapat rasa penyesalan yang tak terkira.
Tak jauh lokasinya dari rumah penulis pada waktu itu ada tetangga ana mendapati seorang anak laki-laki yang kira-kira berusia 9 tahun ditemukan tewas tersambar petir.
Dus, berdatanganlah semua orang untuk melihatnya tak lama kemudian datanglah sang ibu yang menangis terisak-isak kemudian menjerit karena tidak mengira anaknya telah mati.
Setelah beberapa waktu kemudian penulis mendengar bahwa sebab kematian anaknya tersebut adalah akibat dari sumpah siibunya sendiri yang pada waktu ketika ia marah ia menyumpahi anaknya agar tersambar petir.
Wal iyyadzu billah...akhirnya sumpahnya tersebut dikabulkan Allah dan menyesallah sang ibu dengan penyesalan yang teramat mendalam. Nasi sudah menjadi bubur.
Tetapi sayangnya sebagaimana penulis paparkan diatas banyak dari kaum ibu yang melaknat dan menyumpahi anak-anak mereka.
Mereka beralasan bahwa sebenarnya mereka tidak bermaksud demikian. Padahal sebagaimana kita ketahui alasan tersebut tidak dapat diterima karena larangannya telah jelas dan tegas.
Pada dasarnya, sumpah yang sudah terucap wajib dilaksanakan, kecuali jika sumpah itu melanggar syariat Allah atau orang yang bersumpah melihat sesuatu yang lebih baik dari objek sumpahnya itu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ فَرَ أَى غَيْرَ هَا خَيْرًا مِنْهَا فَلْيَأْتِ الَّذِي هُوَخَيْرٌولْيُكَفِّرْ عَنْ يَمِيِهِ
“Barang siapa yang bersumpah atas sesuatu, lalu dia melihat sesuatu yang lebih baik dari objek sumpahnya itu, hendaklah ia melakukan yang terbaik dan membayar kafarat sumpahnya.” (HR. Muslim)
Sebenarnya banyak tips yang bisa di pelajari oleh para ibu rumah tangga agar mereka mampu mengontrol emosi mereka ketika marah.
Ketika ibu marah, ingatlah bahwa Allah selalu mengawasi kita dan ingatlah bahwa anak tidaklah langsung tumbuh menjadi dewasa, kita juga dulunya anak-anak yang terkadang nakal dan menjengkelkan orangtua kita.
Tarik nafas dalam-dalam dan santai (relaks) diam sejenak pandang anak dengan wajah yang lain dari biasanya tunjukkan ketidak sukaan kita akan ulah mereka, bila ibu ingin melotot atau merenggutkan muka maka lakukanlah agar anak takut.
Bila kedua cara diatas belum bisa menguasai emosi ibu segeralah ucapkan istighfar bila ibu ingin mengeraskan suara maka lakukanlah sehingga anak mendengar ucapan ibu.
Dan ingat ucapan istighfar itu akan terekam dalam otak anak-anak kita sehingga ketika mereka marah atau melakukan kesalahan secara otomatis mereka akan meniru kita sebagaimana yang penulis jelaskan diatas bahwa kondisi seseorang mudah marah terkadang karena kelelahan.
Kerjakanlah pekerjaan rumah tangga apa yang ibu sanggup jangan memaksakan diri, tidurlah segera ketika anak-anak tidur sehingga ibu mempunyai waktu untuk beristirahat, dan tentu saja kerjasama antara suami istri sangat penting sekali dalam rumah tangga.
Berilah pengertian kepada suami mengapa ibu tidak bisa menyelesaikan tugas rumah tangga ibu dengan penjelasan yang baik dan cara yang hikmah insya Allah suami ibu akan mengerti.
Sehingga kebiasaan yang buruk menyumpahi anak ketika marah insya Allah akan berkurang sedikit demi sedikit.
Jangan lupa berdo'alah kepada Allah agar Dia Yang Maha Kuasa merubah kebiasaan buruk ini sesungguhnya hati Ibu dalam genggamanNya.
Sesungguhnya doa tulus seorang ibu ibarat doa seorang nabi kepada ummatnya.. Insya Allah, kita tidak akan senang lagi menyumpahi anak-anak kita ketika marah.
Jika Terlanjur, Adakah Kafaratnya?
Tidak ada kafarat khusus atas doa buruk saat marah atau jengkel, selain penawar atas kesalahan secara umum, yakni taubat dan istighfar (mohon ampun).
Maka bagi siapa yang terlanjur mendoakan keburukan atas dirinya keluarganya, anak-anaknya, hartanya atau yang lainnya hendaknya memperbanyak istighfar dan taubat.
Kemudian ia tingkatkan ketaatannya dan mengiringnya dengan doa-doa kebaikan. Wallahu A’lam