Haruskah Pelakor Disalahkan dalam Perselingkuhan? Atau Sebenarnya Srigala Berbulu Domba itu Suamimu
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 26 Feb 2018Foto via kitamuda.id
Seringkali selingkuhan atau pelakor, terutama kaum hawa yang disalahkan!
Kenapa tidak sang suami? kenapa justru tidak istri sah? ya bisa saja kan karena perbuatan lamanya, atau dalam rumah tangga tak dibentengi agama yang kuat akhirnya tergoda? kenapa harus pelakor yang sering kali disalahkan, dihujat? Bisa jadi orang ketiga hanya korban?
Tak sedikit kasus perselingkuhan yang menyalahkan orang ketiga sebagai penyebab utama retaknya hubungan atau rumah tangga seseorang.
Apalagi jika si selingkuhan adalah perempuan, beuh, bakal diteriaki pelakor deh oleh orang se-Indonesia.
Padahal, orang ketiga bisa juga menjadi korban dalam hubungan terlarang tersebut! Dan serigala berubulu domba sesungguhnya adalah pasanganmu sendiri! Bisa juga nih kamulah yang membuat perselingkuhan tersebut terjadi.
Sayang, amarah yang mendahului akal sehat membuat seseorang kalap dan kerap kali menyerang orang ketiga.
Baca juga : Bilangnya Ngerjakan Tugas Dirumah, Gataunya Berduaan Sambil Gini dengan Cowok Lain
Well, orang ketiga mungkin bisa menjadi alasan kenapa pasanganmu berpaling. Namun tak selamanya mereka pelaku tunggal.
Cobalah gali akar permasalahannya terlebih dahulu, jangan meneriaki orang ketiga terus.
Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi adalah langkah terbaik yang harus diambil. Kamu, pasangan, dan dia harus duduk bertiga, saling berbicara dari hati ke hati, dan berusaha memperbaiki apa yang salah dengan kepala dingin.
Tanpa sikap yang bijak dari masing-masing pihak, kasus perselingkuhan enggak akan bisa diselesaikan dengan tuntas. Yang ada malah dendam atau berujung pada tindak kriminal yang sebenarnya enggak perlu.
Perselingkuhan enggak akan terjadi tanpa adanya niatan untuk selingkuh…
Jangan terbutakan oleh sikap manis pasanganmu saja, karena dia juga punya andil dalam hubungan terlarang yang terjalin.
Kadang kala kita mudah memafkan pasangan yang berselingkuh karena menganggap pihak ketigalah yang dengan tidak tahu malunya merayu pasangan.
Padahal sesungguhnya, pasangan kita memang mau dan dengan sadar melakukan perselingkuhan. Jika dia memang setia, bukankah dia bisa menolak meskipun dirayu-rayu?
Baca juga : "Seandainya kamu masih hidup nak, baju ini pasti pas buatmu"
Pihak yang diselingkuhi harusnya introspeksi dulu sebelum melayangkan tuduhan pada orang lain
Mereka yang diselingkuhi memang menjadi korban, karena merekalah yang dikhianati. Namun perlu diketahui bahwa perselingkuhan adalah sebuah permasalahan rumah tangga.
Tentu ada satu atau dua hal yang ‘tidak beres’ yang kemudian membuat pasanganmu mantap untuk berselingkuh.
Kemungkinan selama ini kamu lupa mendahulukan pasangan. Dalam kehidupan rumah tangga, istri terkadang lupa pada suaminya dan semua perhatian ditujukan pada anaknya.
Anak memang penting, tapi hubungan dengan suami juga harus dijaga. Kedekatan pasangan suami istri yang mulai berkurang dari hari ke hari bisa membuka lebar pintu perselingkuhan.
Baca juga : 6 Hikmah yang Bisa Kita Petik dari Peristiwa "Jagain Jodoh Orang 10 Tahun"
Kesimpulannya, siapakah yang harusnya disalahkan?
Menurut konsultan pernikahan Indra Noveldy, yang dilansir dari Kompas.com, orang ketiga masuk karena adanya celah yang cukup besar dalam sebuah hubungan, yang disebabkan oleh masalah atau konflik rumah tangga yang enggak terselesaikan dengan baik.
Itulah sebabnya, permasalahan rumah tangga, sekecil apa pun harus diselesaikan sampai tuntas. Kedua belah pihak harus merasa puas, sehingga tak ada rasa kesal yang dipendam pada pasangan.
Rasa kesal yang ditimbun, kebutuhan akan pasangan lain yang bisa memahami keinginan masing-masing, dan adanya sosok impian yang mau membuka hati, membuat perselingkuhan terjadi dengan mulusnya.
Dan jika perselingkuhan sudah terlanjur terjadi, masing-masing pihak harus bersikap bijak dan mendewasakan pikiran.
Jangan gengsi untuk bertanya alasan pasangan selingkuh, jangan malu juga untuk menyampaikan kenapa kamu berselingkuh.