Bahaya Ghoib dan Spiritual Menyimpan Tali Pusar dan Menjadikannya Obat
Penulis Penulis | Ditayangkan 03 Mar 2018Setan pasti memiliki peran yang besar.
Dalam pandangan islam bagaimana menyikapi hal semacam ini, sebab masyarakat mempercayai jika tali pusar ini banyak menyimpan manfaat.
Ada kepercayaan bahwa tali pusat ini mempunyai kasiat untuk menyembuhkan. Bila sang empunya tali pusat sakit, maka tali pusat tadi direndam dengan air panas beberapa saat, kemudian air diminumkan.
Dengan meminum air hangat bekas rendaman tali pusat tadi, diharapkan penderita sembuh.
Bahkan tali pusat dipercaya sebagai penghubung antara manusia dengan empat saudara yang lahir bersamanya (catur sanak)
Dalam pandangan islam bagaimana menyikapi hal semacam ini, sebab masyarakat mempercayai jika tali pusar ini banyak menyimpan manfaat.
Dikutip dari kunciikebaikan.com Belum kami jumpai ada dalil yang sahih berkaitan dengan tali pusar atau ari-ari. Tidak pula sebagai tempat jin atau setan. Memang ada sebagian hadis tentang perintah menguburkannya, namun hadisnya lemah.
Akan tetapi ada sebagian ulama yang berpendapat dianjurkan untuk dikuburkan karena ari-ari adalah bagian dari tubuh manusia yang harus dimuliakan.
Menurut kami inilah yang lebih baik, agar baunya tidak mengganggu, dan tidak dimakan hewan liar, dan lain-lain.
Akan tetapi harus diingat, jangan sampai kita memiliki keyakinan atau khurafat yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi seperti memberi lampu, menguburnya dengan barang barang tertentu, menggantungnya di rumah, dijadikan jimat dan lain-lain. Ini semua tidak disyariatkan di dalam Islam.
Bahaya Ghoib dan Spiritual Menyimpan Tali Pusar
Beberapa catatan yang bisa kita sikapi dengan bijak mengenai hal ini.
1. Tali pusar hanyalah jaringan pengikat antara ibu dan bayi.
2. Fungsinya sudah jelas sebagai jalur masuknya oksigen, nutrisi dan senyawa lain untuk kelangsungan hidup janin, masya allah itulah kuasa allah.
3. Di dunia medis tali pusar bayi lahir, tali pusar yang masih tersambung dengan plasenta dijepit lalu dipotong, terpapar udara kemudian mengering, berwarna coklat kehitaman. Selang beberapa hari kemudian tali pusar yang dijepit lepas dari pusat, kenapa? Karena pusat bayi sudah menutup. Bayi tak lagi membutuhkan fungsi tali pusar, tapi bayi membutuhkan ASI, betul tidak?
Informasi yang banyak beredar di dunia maya yang menyimpan dan memanfaatkan tali pusar tersebut, antara lain karena.
- Disimpan karena mengikuti apa yang sudah dilakukan orang tua atau leluhur mereka atau orang lain karena khasiat tali pusar.
- Disimpan karena permintaan orang tua
- Disimpan untuk dijadikan sebagai kenangan-kenangan kelahiran anak.
- Boleh anda tambah sendiri
Maka perlu kita renungkan ayat al qur'an ini.
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab, “(Tidak!) kami mengikuti apa yang kami dapati pada NENEK-MOYANG kami (melakukannya),” padahal nenek-moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun dan TIDAK mendapat petunjuk.” (Q.S: al-Baqarah: 170).
Artinya apa? Berarti apa yang kita lakukan dalam menyimpan tali pusar itu cuma ngikut doank dari apa yang dilakukan oleh nenek moyang sedang nenek moyang kita gak tau apapun dan gak dapat petunjuk. Lha! Kalau petunjuk tali pusar yang disimpan bukan dari Allah dan Rasul-Nya. Lantas dari mana sumber petunjuknya sehingga tali pusar yang disimpan dipercaya ada khasiatnya :
“Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, (agama kami) ini tidak lain hanyalah ADAT KEBIASAAN orang-orang terdahulu dan kami tdk akan diazab” (Q.S: asy-Syuara: 136-138
Intinya jika petunjuk tersebut bukan dari Allah dan Rasul-Nya, maka setan pasti memiliki peran yang besar. Jika setan punya peran besar, maka tali pusar yang disimpan bukanlah menjadi obat melainkan menjadi jimat.