Lahir Bayi Kembali Dengan 2 Kepala Kondisinya Normal, Namun Kasihan Orang Tuanya

Penulis Penulis | Ditayangkan 08 Mar 2018
Lahir Bayi Kembali Dengan 2 Kepala Kondisinya Normal, Namun Kasihan Orang Tuanya
Sumber gambar daily mail

Seorang wanita melahirkan bayi kembar perempuan yang sangat langka. Si kembar memiliki dua kepala, satu tubuh, dua lengan dan dua kaki.

Terlahir normal namun kasihan orang tuanya.

Bayi kembar siam perempuan asal Kamboja terlahir dengan satu tubuh dan dua kepala.

Dengan berat 6,8 kg, hanya satu kepala saja yang bisa bergerak.

Mereka pun diberi makan melalui selang.

Dikhawatirkan tidak akan selamat, bayi kembar siam itu pun dimasukkan dalam inkubator agar bisa mendapat perawatan intensif.

Lahir Bayi Kembali Dengan 2 Kepala Kondisinya Normal, Namun Kasihan Orang Tuanya
Sumber gambar daily mail

Rumah sakit yang terletak di daerah Siem Reap itu pun sedang memikirkan bagaimana cara terbaik menangani si bayi.

Sang ibu, Ket May (35) sangatlah terkejut melihat kondisi bayinya.

Ia sedang dalam masa pemulihan setelah operasi sesar pada 3 Maret lalu.

Ket May tidak pernah menyangka akan melahirkan bayi kembar siam karena tidak pernah melakukan tes USG.

Ia berkata, "Perasaanku campur aduk,

aku senang punya bayi perempuan, tapi aku juga tertekan,

aku tidak tahu apakah mereka bisa bertahan.

Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan."

Lahir Bayi Kembali Dengan 2 Kepala Kondisinya Normal, Namun Kasihan Orang Tuanya
Sumber gambar daily mail

Dilansri dari tribunnews.com, sekitar 1 dari 200 ribu bayi terlahir siam, antara 40-60 persen bisa dilahirkan selamat, sementara 35 persen hanya bertahan di hari pertama.

Awalnya, dokter memutuskan melakukan operasi sesar karena tampaknya si bayi akan lahir kaki lebih dulu.

Ket yang menghabiskan waktunya di rumah sakit anak Kantha Bopha bersama suaminya Kam Sary (40) berkata:

"Aku ingin bahagia tapi juga sedih. Aku tidak tahu mengapa bisa begini. Tubuh mereka tidak begitu kuat."

Selain tidak melakukan tes USG karena masalah uang, pasangan suami istri ini pun memiliki 3 anak lain yang tinggal di desa terpencil.

Akses untuk pemeriksaan kandungan sangatlah sulit.

Para dokter pun masih memantau kondisi si bayi sebelum memutuskan tindakan selanjutnya.
SHARE ARTIKEL