Rutin Periksa ke Dokter Sudah Hamil 7 Bulan Bayi Ibu ini "HILANG" Ada Sihir Mencuri Bayi?
Penulis Penulis | Ditayangkan 03 Mar 2018Sumber gambar style.tribunnews.com
Banyak yang menyebut bayi yang di rahim pindah ke lain rahim secara ghaib
"Antara Percaya dan tidak nya. Tapi ini menimpa diriku. Kehamilan yg sdh 7 bln tiba tiba hilang"
Pemilik akun Facebook Bundane Rifki Rafli mengaku sudah hamil 7 bulan namun janinnya tiba-tiba hilang.
Pengakuan ini terdapat dalam postingan yang diunggahnya tanggal 1 Maret 2018.
Wanita ini juga mengaku sedih dan sulit percaya dengan hal yang dialaminya.
Dalam postingan itu Bundane Rifki Rafli menulis sebagai berikut:
"Antara Percaya dan tidak nya....
Tapi ini menimpa diriku....
Kehamilan yg sdh 7 bln tiba tiba hilang.....
ini bukan rekayasa....
tapi Fakta yg menimpaku......
yg seharusny bulan April Lahir....."
Bundane Rifki Rafli juga mengunggah foto dua lembar gambar hasil USG.
Satu gambar menunjukkan masih terlihat janin di sana.
Namun gambar yang lain tidak memperlihatkan adanya janin.
Dalam kolom komentar Bundane Rifki Rafli juga menjelaskan kalau dirinya rutin periksa kehamilan.
Namun saat USG wanita itu mengaku ditangani oleh dokter yang berbeda.
"ngk beda beda,,,dr sebulan sdh rutin periksa,trus usia 4 bln tk usg di rs ada janin sehat,trus rutin periksa..." tulis Bundane Rifki Rafli.
Postingan Bundane Rifki Rafli ini telah mandapatkan lebih dari 900 share, 600 emoji terkejut dan ratusan komentar.
Netizen memberikan beragam komentar atas postingan itu.
Ada yang percaya dan pernah mengetahui dengan kejadian seperti yang dialami oleh Bundane Rifki Rafli tersebut.
"2 mingguan lalu tetanggaku juga gitu mbak.. Udah 7 bulan hilang.." tulis Onyek.
"Di Kalimantan jg teman q malah 9 bulan detik-detik melahirkan hilang perut kempes" tulis Belloveedd Vrantiyan.
Sebagian netizen mengaitkannya dengan hal mistis.
Tinjauan Syar’i dan Medis pada Fenomena ‘Janin Hilang Diambil Jin’
“… Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri! Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih”. (QS. Ibrahim: 22)
Hasan al Bashri mengatakan, “Demi Allah setan itu tidak memiliki cambuk dan tidak memiliki pedang. Akan tetapi ia hanya menjadikan manusia itu condong (pada perbuatan maksiat) karena dijadikan kemaksiatan itu indah pada pandangan manusia”. (Tafsir al Bahrul Muhith, 7/263). Artinya setan atau jin hanya mampu mengajak manusia untuk berbuat maksiat. Tidak mampu memberikan madharat maupun mashlahat dalam bentuk apapun (termasuk menghilangkan janin dalam kandungan). Yang mampu memberikan mashlahat dan madharat hanya Allah ﷻ.
Sekalipun dalam proses hilangnya janin tersebut, ada jin yang mengaku telah mencuri janinnya (misalnya dalam dialog ketika dilakukan rukyah). Maka kita tidak boleh serta merta percaya karena kita tidak bisa memastikan jin itu berkata jujur atau dusta. Selain juga karena inti dari proses rukyah adalah mengeluarkan jin yang mengganggu. Sehingga tidak perlu mengajaknya berdialog atau meminta kesaksian (testimoni) dari jin tersebut.
Nabi ﷺ bersabda, “Adapun dia di kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi ﷺ bersabda, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari No. 2311)
Di sisi lain, yang ada di dalam rahim adalah suatu perkara yang ghaib. Tidak ada yang dapat mengetahuinya secara pasti selain Allah Subhanahu wata’ala.
BACA JUGA Bahaya Ghoib dan Spiritual Menyimpan Tali Pusar dan Menjadikannya Obat
Menanggapi hal ini dari sisi medis
Dikutip dari Tribunnews dalam dunia kedokteran, hilangnya janin dalam kandungan disebut dengan istilah Pseudocyesis atau hamil semu.
Kasus Pseudocyesis ini biasanya terjadi pada pasangan yang sangat mengharapkan kehadiran anak dalam keluarga.
“Saya tidak yakin kandungan bisa hilang tiba-tiba. Dalam dunia medis tidak ada,” katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Hasto mengungkapkan, kasus Pseudocyesis ini memang bagi orang awam sulit dibedakan dengan hamil yang sebenarnya.
Sebab, perempuan yang mengalami Pseudocyesis ini memiliki ciri-ciri yang sama dengan orang hamil mulai dari tidak menstruasi, perut membesar hingga tes urin positif hamil.
Namun jika dicek menggunakan USG, tidak akan terlihat janin karena memang tidak hamil.
“Patokannya untuk memastikan hamil atau tidak di USG. Harus dilihat dari dokumen medisnya, pernah diperiksa dimana, oleh siapa dan paling penting apakah pernah di USG atau tidak,” ujar dokter tersebut.