Sedang Makan Mendengar Suara Adzan, Lanjut Makan atau Jawab Adzan?
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 26 Mar 2018Foto via islamidia.com
Mana yang lebih baik dan afdol?
Pernahkah waktu makan bertepatan dengan waktu adzan juga ? atau waktu sedang berbuka puasa berkumandang adzan, mana yang lebih utama, sibuk menjawab adzan atau menyegerakan makan?
Menjawab Adzan, Saat Kita Sedang Makan
Tanya :Bagaimana jika kita sedang makan terdengar adzan, bolehkah kita tidak menjawab adzan?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ulama berbeda pendapat tentang hukum menjawab adzan. Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat jumhur ulama – Malikiyah, Syafiiyah, dan Hanbali – bahwa menjawab adzan hukumnya anjuran dan tidak wajib.
Baca juga : Doa Nabi Daud untuk Melembutkan Hati Seseorang Agar Tunduk dan Nurut dengan Kita
An-Nawawi dalam al-Majmu’,
مذهبنا أن المتابعة سنة ليست بواجبة ، وبه قال جمهور العلماء ، وحكى الطحاوي خلافا لبعض السلف في إيجابها
Dalam al-Mughni menukil keterangan Imam Ahmad,
وإن دخل المسجد فسمع المؤذن استحب له انتظاره ليفرغ، ويقول مثل ما يقول جمعا بين الفضيلتين. وإن لم يقل كقوله وافتتح الصلاة، فلا بأس. نص عليه أحمد
Diantara dalilnya adalah riwayat dari Tsa’labah bin AbdulMalik al-Quradzi, beliau menceritakan,
أنهم كانوا في زمان عمر بن الخطاب يُصَلُّون يوم الجمعة حتى يخرج عمر ، فإذا خرج عمر وجلس على المنبر وأذن المؤذنون؛ جلسنا نتحدث . فإذا سكت المؤذنون وقام عمر يخطب أنصتنا فلم يتكلم منا أحد
Baca juga : Makna dan Hakikat Surat Al-Fatihah, Meski Dibaca Minim 17X Sehari Banyak yang Tak Tahu
Imam al-Albani menjelaskan hadis ini,
في هذا الأثر دليل على عدم وجوب إجابة المؤذن ، لجريان العمل في عهد عمر على التحدث في أثناء الأذان ، وسكوت عمر عليه
Hanya saja, kita sangat menekankan agar kita menjawab adzan, meskipun sambil mengobrol atau berkegiatan lainnya. Karena,
[1] Menjawab adzan memiliki keutamaan dan janji yang sangat besar.
Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَالَ الْمُؤَذِّنُ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، فَقَالَ أَحَدُكُمْ: اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ…مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
[2] Sebagian sahabat, seperti Ibnu Mas’ud menilai, tidak menjawab adzan termasuk tindakan teledor.
أربع من الجفاء …، وأن يسمع المؤذن فلا يجيبه في قوله
“Ada 4 perbuatan yang termasuk sikap teledor (terhadap agama), (diantaranya),… ada orang mendengar muadzin, namun dia tidak menjawab ucapannya.” (Sunan al-Kubro, al-Baihaqi, no. 3552).
Demikian, Allahu a’lam.