Belum Memiliki Keturunan? Coba Carilah yang Allah Tetapkan di Malam Ramadhan ini

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 22 May 2018
Belum Memiliki Keturunan? Coba Carilah yang Allah Tetapkan di Malam Ramadhan ini
Foto via arwini.com

Inilah salah satu rahasia lain keberkahan bulan ramadhan

Siapa yang tengah menanti keturunan dapat melakukan ikhtiar dan memperkuat doa-doanya dimalam-malam awal ramadhan sebelum memasuki waktu yang ditentukan seperti ini, hal ini juga baik untuk hubungan suami istri yang sedang diambang perceraian.

Bulan Ramadhan sungguh bulan yang penuh keberkahan, dan orang-orang beriman tentu tengah berlomba tuk mengumpulkan segala keberkahan ini. Siang malam menjadi tak luput dari ibadah dan amal kebaikan.

Ketika di siang hari kita berpuasa,  Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk menahan lapar,  haus dan juga jima antara suami istri.

Baca juga : Orangtua Anda Mata Duitan? Begini Cara Menyikapi dan Menghadapinya

Ketiga hal tersebut adalah sesuatu yang halal,  namun menjadi haram dilakukan saat tengah berpuasa di Bulan Ramadhan.

Namun,  ketiga hal tersebut boleh kembali dilakukan setelah berbuka puasa di waktu maghrib.

“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isterimu, mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlab hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 187)

Dalam ayat diatas Allah menghalalkan bercampur suami istri yang maksudnya adalah jima. Allah mengetahui bahwa manusia tidak dapat menahan nafsunya.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, kata tersebut merujuk pada peristiwa di awal perintah puasa diturunkan,  umat muslim diperintahkan menyempurnakan kembali puasanya di malam hari dari mulai bada isya hingga keesokan harinya.

Hal ini dirasakan berat oleh beberapa sahabat hingga akhirnya turun surat Al Baqarah: 187 tersebut.

Kemudian Allah memperbolehkan makan, minum dan jima di malam hari setelah berbuka hingga waktu fajar datang.

Dalam ayat tersebut juga kemudian Allah sebutkan, wabtaghuu maa kataballaaHu lakum, yang artinya “Dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu.”  Menurut tafsir Ibnu Katsir,  “apa yang telah Allah tetapkan” itu adalah anak.

Baca juga : Cara Mengecek Masa Subur Wanita Setelah Haid Agar Cepat Hamil

Inilah salah satu rahasia lain keberkahan Bulan Ramadhan. Siapa yang tengah menanti keturunan dapat melakukan ikhtiar dan memperkuat doa-doanya di malam-malam awal Ramadhan sebelum memasuki sepuluh malam terakhir.

Hal ini juga berlaku bagi suami istri untuk memperbaiki hubungannya,  mungkin ada pasangan yang tengah saling memendam emosi, maka perbaikilah hubungan di malam-malam Ramadhan yang penuh berkah ini.

Ketika telah memasuki 10 malam terakhir Ramadhan maka Rasulullah menganjurkan agar para suami mengencangkan ikat pinggangnya dan melakukan itikaf di mesjid.

Pada 10 malam terakhir dan ketika para lelaki melakukan itikaf,  maka sebaiknya seorang suami tidak mendatangi istrinya untuk berjima.
SHARE ARTIKEL