"Jangan baca nama dibatu nisan, nanti kamu jadi pelupa"
Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 08 May 2018Foto via kaskus.co.id
Mitos atau fakta ya? ada yang pernah mengalami?
Sewaktu kecil pernah tidak orangtua memberi tahu kita kalau diajan ziarah ke makam, orangtua bilang "ga boleh baca nama tulisan diatas nisan, katanya suka lupa", karena penasaran benar atau tidak pasti anda pernah mencobanya, pernah kealamin, bila ditinjau dalam islam kondisi seperti ini bagaimana?
Ada sebuah pertanyaan :
Salam ustadz,
Saya terdengar ada seorang ustaz mengajar mengenai adab ziarah kubur. antara perkara yang dilarang ialah membaca nama di batu nesan kerana katanya boleh melemahkan fikiran.
cuma x dinyatakan rujukan dari manakah sumber tersebut.
oleh itu, mohon pencerahan daripada panel al-ahkam.
Sekian, wassalam
Jawaban :
Sepanjang pencarian dan pengatahuan kami , tidak ada dalil atau sandaran terhadap apa yang disebutkan oleh Ustaz tersebut e dengan membaca nama di batu nisan akan menyebabkan lemah ingatan.
Baca juga : Doa dan Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, Menurut Ustadz Somad
Malah selain daripada itu juga , terdapat satu lagi 'malapetaka' yang akan terkena kepada si pembaca nama di batu nisan sebagaimana yang pernah kami dengari suatu ketika dahulu yaitu, orang yang membaca nama di batu nisan ini akan pendek umur.
Semuanya itu adalah perkara karut dan khurafat yang menjadi kepercayaan masyarakat melayu semenjak dahulu hinggalah sekarang.
Satu persoalan yang boleh diutarakan kepada mereka yang mempercayai perkara ini ialah , bagaimana hukum tersebut boleh timbul , sedangkan Rasulullah saw pernah melarang daripada membuat binaan di atas kubur sebagaimana maksud hadis Jabir r.a.
Apabila sebarang bentuk binaan telah dilarang oleh rasulullah saw daripada dilakukan diatas kubur , maka apakah logik , jika nama dan tarikh kematian dibolehkan untuk ditulis.
Di atas apa kah hendak ditulis semua itu sekiranya tidak terdapat satu bentuk binaan pun di atas kubur tersebut??
Malah , di zaman Rasulullah saw sendiri hinggalah ke zaman sahabat dan tabi'in sendiri , tidak pernah mereka ini menulis nama , dan tarikh kematian di kubur-kubur.Maka , bagaimana kah 'Fatwa' lemah ingatan dan pendek umur ini muncul dikalangan masyarakat Islam??
Dari Jabir, bahwasannya “Rasulullah shalallahu alaihi wasalam melarang menyemen kubur, menulisi, mendirikan bangunan diatasnya dan duduk di atasnya.” [Shahih, Abu Dawud 3326, At Tirmidzi 1052, An Nasa’i IV/86, Ibnu Majah 1563, Hakim I/370, Baihaqi 10/4, Ibnu Hibban 3164].
Sebagian ulama mengharamkan menulisi nisan, diantaranya adalah Asy Syaukani [Nailul Authaar IV/129], “Dalam hadits ini disebutkan pengharaman menulisi kubur. Zhahirnya tidak ada beda antara menulisi nama mayit atau tulisan-tulisan lainnya.”
Sementara itu yang menghalalkan diantaranya adalah Al Hakim [I/370], “Hadits ini tidak diamalkan karena selurun imam-imam kaum muslimin nisan makam mereka ditulisi dengan tulisan-tulisan. Ini merupakan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.”
Baca juga : Apapun Wakafnya, Akan Dianggap Sah Bila Memenuhi 4 Rukun Wakaf ini
Akan tetapi Adz Dzahabi membantah pernyataan Al Hakim dengan mengatakan, “Kami tidak mengetahui seorangpun sahabat Bani yang melakukan hal itu. Tradisi seperti ini dibuat-buat oleh sebagian tabi’in dan orang-orang setelah mereka. Sementara hadits larangan belum sampai kepada mereka”
Sebagian ulama mengecualikan dengan alas an batu yang dituliskan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam di atas kuburan Utsman bin Madz’un untuk mengenalinya.
Sering kita melihat keluarga almarhum meletakkan sesuatu atau tanda di kuburan, agar mudah dikenali oleh ahli waris dan masyarakat lainnya.
Dalam perspektif hukum Islam, para ulama telah menjelaskan hukum memasang nisan/batu dan menulis nama di papan.
Sebagian ulama menyebutkan hukum memasang nisan sebagai tanda pengenal merupakan sunnah, karena Rasul juga memberi batu nisan pada putranya sahabat yang bernama Utsman ibnu Madz'un.
Dan Rasul berkata: dengan tanda batu nisan ini saya dapat mengetahui putra Utsman ibnu Madz un.
Baca juga :Mengapa Barakallah Fii Umrik Harus Diucapkan Sebagai Ucapan Ultah Islami?
Dan saya akan menguburkan keluargaku yang meninggal di samping Ustman bin madz’un. (Kitab Al-Aziz Syarh Al-Wajiz: V: 228, Kitab Majmuk Syarah Muhazzab: V: 296)
Berikut ini penjelasan dari Ustadz Khalid Basalamah :
Semoga bermanfaat .