Kewajiban Muslim Berjihad Untuk Mendapatkan Keridoan Allah

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 30 Jun 2018
Kewajiban Muslim Berjihad Untuk Mendapatkan Keridoan Allah
Gambar diolah dari muslim.or.id

Mari berjihad...

Karena jihad bukan cuma melawan musuh dimedan perang, tapi jihad sejati melawan dan mengalahkan diri sendiri.

Berjihad merupakan salah satu perbuatan yang mendapatkan ganjaran yang lebih disisi Allah SWT.

Banyak kalangan sangat fobia atau ngeri dengan kata jihad.

Makna, arti, definisi, atau pengertian jihad yang sebenarnya harus dipahami dengan baik dan disosialisasikan kaum Muslim kepada publik agar tidak terjadi miskonsepsi, mispersepsi, dan misunderstanding tentang konsep jihad dalam Islam.

Secara umum, sebagian ulama mendefinisikan jihad sebagai “segala bentuk usaha maksimal untuk penerapan agama Islam dan pemberantasan kedzaliman serta kejahatan, baik terhadap diri sendiri maupun dalam masyarakat.” 

Ada juga yang mengartikan jihad sebagai “berjuang dengan segala pengorbanan harta dan jiwa demi menegakkan kalimat Allah (Islam) atau membela kepentingan agama dan umat Islam.”

Kata-kata jihad dalam al-Quran kebanyakan mengandung pengertian umum.

Artinya, pengertiannya tidak hanya terbatas pada peperangan, pertempuran, dan ekspedisi militer, tetapi mencakup segala bentuk kegiatan dan usaha yang maksimal dalam rangka dakwah Islam, amar makruf nahyi munkar (memerintah kebajikan dan mencegah kemunkaran).

BACA JUGA: Yakin Kalau Sudah Berhijab Syar'i Lelaki Tak Akan Tergoda? Jangan kePDan Dulu

Dalam pengertian umum ini, berjihad harus terus berlangsung baik dalam keadaan perang maupun damai, karena tegaknya Islam bergantung pada jihad.

Jihad dalam konteks keislaman adalah melawan kecenderungan jahat dalam diri sendiri, seperti malas dan dengki.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

“Jihad yang paling utama adalah berjihad berjuang melawan hawa nafsu.” (ibnu Najjar dari Abu Dzarr).

Selain setan, musuh utama manusia ada didalam dirinya sendiri, Al-Qur’an menyebutnya hawa nafsu. Hawa nafsu adalah keinginan-keinginan negatif yang menggiring manusia menuju kerusakan. seperti dilansir dari khazanahalquran.com

Alasan kita harus berjihad melawan hawa nafsu.

Pendapat Al-Qur’an tentang hawa nafsu?

1. Mengikuti hawa nafsu menjadikan manusia lalai.

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ

“Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami Lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginan (hawa nafsu)nya.” (QS.al-Kahf:28)

2. Mengikuti hawa nafsu adalah sumber kekafiran dan kebinasaan.

فَلاَ يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لاَ يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَتَرْدَى

“Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)nya, yang menyebabkan engkau binasa.” (QS.Thaha:16)

3. Mengikuti hawa nafsu adalah kesesatan yang terburuk.

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)nya.” (QS.al-Qashas:50)

4. Mengikuti hawa nafsu menghalangi seseorang untuk berbuat adil.

فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى

“Berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu.” (QS.Shad:26)

5. Mengikuti hawa nafsu adalah sumber kerusakan.

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ

“Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.” (QS.al-Mukminun:71)


Lawanlah hal-hal yang dapat merusak yaitu mengikuti hawa nafsu, dan semoga Allah selalu menjadikan kita sebagai orang-orang yang beriman, Aamiin.
SHARE ARTIKEL