Pencegahan Kanker Serviks! Cegah Sebelum Menyebabkan Kematian
Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 30 Jul 2018ilustrasi pencegahan kanker serviks via peluangbisnismoment.com
Kanker serviks adalah salah satu momok terbesar bagi kaum perempuan di Indonesia.
Setiap jam, lebih dari 1 perempuan di Indonesia meninggal karena kanker ganas ini.
Lantas, bagaimana cara mencegah kanker serviks? Yuk cari tahu di sini.
Kanker serviks atau biasa juga disebut dengan kanker leher rahim adalah jaringan sel kanker yang tumbuh dan berkembang secara tidak terkontrol di daerah leher rahim.
Sebagian kanker rahim disebabkan karena infeksi virus Human Papiloma Virus (HPV) yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual, entah dalam cara anal, oral, ataupun vaginal.
Cara utama dalam mencegah kanker serviks adalah mencegah tertular virus HPV.
Diperkirakan sekitar 99 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh virus ini.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks meliputi berhubungan seks dengan aman, setia pada pasangan, screening rutin pada leher rahim, vaksinasi, serta berhenti merokok.
Data Globocan tahun 2012 menunjukkan ada 26 wanita di Indonesia yang meninggal setiap harinya karena kanker serviks.
Baca Juga : Gejala Awal Kanker Serviks yang Harus Dipahami Wanita Serta Pencegahannya
Maka dari itu, setiap perempuan harus semakin sadar untuk melakukan pencegahan dini terhadap kanker serviks.
Mengingat jumlah penderita kanker semakin banyak.
5 Langkah Penting untuk Mencegah Kanker Serviks
Kanker serviks harus dicegah sejak dini.
Maka dari itu, perhatikan penjelasan beberapa langkah dalam pencegahan kanker serviks sebagai berikut :
1. Rutin melakukan pemeriksaan pap smear
ilustrasi pemeriksaan pam smear via hellosehat.com
Pap Smear merupakan salah satu cara terbaik sebagai lini pertahanan pertama untuk mencegah kanker serviks.
Metode screening satu ini berfungsi untuk mendeteksi sel-sel dalam leher rahim yang berpotensi menjadi kanker nantinya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear pertama kali pada usia 21 tahun.
Terlepas apakah Anda sudah pernah berhubungan seksual atau belum.
Tapi, jika usia Anda sudah lebih dari 21 tahun, Anda belum terlambat untuk segera melakukan pemeriksaan ini.
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin setiap tiga tahun sekali (tanpa disertai tes HPV), bagi Anda yang berusia 21-30 tahun.
Sedangkan bagi Anda yang berusia lebih dari 30 tahun, Anda disarankan untuk melakukan pap smear (disertai dengan tes HPV) setiap lima tahun sekali.
Lakukan pemeriksaan pap smear segera rutin untuk mengurangi risiko kanker serviks.
Jangan lupa, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum Anda memutuskan melakukan pemeriksaan ini.
2. Mendapatkan vaksinasi HPV
ilustrasi vaksinasi HPV via lifestyle.okezone.com
Cara lain yang tidak kalah penting untuk mencegah kanker serviks adalah melakukan vaksinasi HPV.
Jika Anda wanita dan laki-laki berusia antara 9 sampai 26 tahun, Anda disarankan untuk mendapatkan vaksin ini.
Pada dasarnya vaksin HPV paling ideal diberikan pada mereka yang memang belum aktif secara seksual.
Tapi, semua orang dewasa yang aktif secara seksual dan belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya, sebaiknya segera melakukan vaksinasi.
Wanita yang sudah aktif secara seksual harus melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin HPV.
Jika hasil pap smear normal, Anda boleh langsung mendapatkan vaksin HPV.
Namun, jika pemeriksaan pap smear tidak normal, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melakukan diagnosis lebih lanjut.
Meski vaksin HPV bisa mengurangi risiko kanker serviks, tapi vaksin ini tidak menjamin Anda terlindung sepenuhnya dari penyakit kanker serviks.
Anda tetap disarankan menjalani pola hidup sehat dan pap smear secara rutin meski sudah mendapatkan vaksinasi HPV.
3. Hindari merokok
Anda bisa mengurangi kemungkinan terkena kanker serviks dengan tidak merokok.
Tidak merokok adalah cara penting lainnya untuk mengurangi risiko kanker serviks.
Pasalnya, racun rokok bersifat oksidatif sehingga bisa memicu sel kanker muncul dan bertambah ganas.
4. Lakukan seks yang aman
Lebih dari 90 persen kanker serviks disebabkan karena terinfeksi virus HPV.
Penyebaran virus ini terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman.
Maka gunakan kondom ketika berhubungan seksual untuk mengurangi risiko tertular HPV.
Selain itu, risiko tertular HPV juga meningkat apabila sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Wanita yang hanya memiliki satu pasangan pun bisa terinfeksi virus ini jika pasangannya memiliki banyak pasangan seksual lain.
5. Menjaga kebersihan vagina
ilustrasi menjaga kebersihan vagina via hellosehat.com
Selain melakukan pap smear untuk mencegah kanker serviks, Anda juga harus menjaga kebersihan vagina terutama saat menstruasi dan keputihan.
Menggunakan cairan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone iodine mungkin bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan vagina Anda, terutama ketika masa “red day” atau menstruasi.
Meskipun demikian, jika anda sudah terdeteksi mengidap kanker serviks, maka ada beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan.
Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut dengan cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery).
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi.
Namun jika sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak berkembang.
Demikian artikel tentang pencegahan kanker serviks, semoga penjelasan yang kami berikan dapat bermanfaat.
Mohon maaf jika ada kesalahan ataupun kekurangan.