Penyakit Ginjal: Ciri-ciri, Penyebab dan gejala Sejak Awal Hingga Kronis
Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 27 Jul 2018penyakit ginjal via qncobatdiabetesmellitus.com
Ginjal merupakan salah satu organ penting bagi tubuh manusia. Kerusakan ginjal dapat menurunkan fungsinya.
Penurunan dari fungsi ginjal dapat menimbulkan berbagai masalah, bahkan dapat menimbulkan komplikasi.
Penyakit ginjal sendiri merupakan gangguan yang terjadi pada organ ginjal.
Yaitu dua buah organ berbentuk seperti kacang merah yang berada di kedua sisi tubuh tubuh bagian punggung bawah, tepatnya di bawah tulang rusuk.
Penyakit ginjal biasanya ditandai dengan metabolisme tubuh yang tidak normal yang membuat muntah, lemas, sesak napas, dan jika dalam stadium lanjut, terjadi pergelangan kaki bengkak.
Hilangnya asupan darah ke ginjal secara tiba-tiba dapat menyebabkan ginjal berhenti berfungsi dan merupakan penyebab umum untuk penyakit ginjal akut.
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan komplikasi gagal ginjal dan kematian dini akibat organ lain penyokong kehidupan juga terganggu.
PGK menjadi penyebab kematian ke-8 tertinggi pada perempuan dengan angka 600.000 kematian setiap tahunnya.
Sebanyak 0,2 persen penduduk Indonesia menderita penyakit gagal ginjal kronis.
Adapun provinsi yang mempunyai prevalensi tertinggi adalah Sulawesi Tengah (0,5%) dan Gorontalo serta Aceh, yaitu sekitar 0,4 persen.
Gaya hidup masyarakat yang sering mengkonsumsi makanan siap saji tinggi menjadi penyebab utama dari hipertensi yang berujung pada penyakit ginjal kronik.
Untuk itu, penting bagi kita mengenali gejala awal penyakit ginjal, agar tidak terlambat dalam menanganinya.
Jenis-Jenis Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu :
1. Infeksi ginjal.
Infeksi ginjal dapat terjadi apabila bakteri dari kandung kemih menyebar naik menuju ke salah satu atau kedua ginjal.
Kondisi ini diakibatkan oleh komplikasi infeksi saluran kemih.
Batu ginjal terjadi ketika garam dan mineral yang seharusnya disaring oleh ginjal malah mengeras dan tertimbun dalam ginjal.
Hal ini diakibatkan oleh urine yang terlalu pekat, sehingga garam dan mineral mengkristal.
2. Penyakit ginjal polikistik.
Penyakit ginjal polikistik adalah penyakit keturunan berupa munculnya kista atau kantung berisi cairan yang berkelompok di dalam ginjal.
Meskipun penyakit ini tidak ganas, namun bisa mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
Kista pada ginjal polikistik tidak hanya bisa muncul di ginjal, akan tetapi juga bisa muncul di organ hati atau bagian lainnya dalam tubuh.
3. Gagal ginjal akut.
Gagal ginjal akut merupakan kondisi dimana ginjal tidak dapat berfungsi normal secara tiba-tiba.
Jika tidak segera mendapat penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan tertumpuknya garam dan zat kimia lainnya di dalam tubuh, yang bisa mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya.
4. Penyakit ginjal kronis.
Penyakit ini disebut juga dengan gagal ginjal, yaitu penurunan fungsi ginjal yang terjadi selama tiga bulan.
Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala ginjal kronis, misalnya seperti sesak napas, mual, dan kelelahan.
Akan tetapi gejala tersebut tidak dirasakan oleh pasien jika masih berada di stadium 1-3.
Oleh sebab itu, banyak orang yang tidak menyadari jika sedang mengalami penyakit ginjal kronis hingga mencapai stadium lanjutan.
Ciri-Ciri dan Gejala Jika Anda Mengidap Penyakit Ginjal
Tanda-tanda dan gejala penyakit ginjal berkembang dari waktu ke waktu jika kerusakan ginjal berlangsung lambat.
Tanda dan gejala penyakit ginjal dapat mencakup:
1. Perubahan urin
ilustrasi perubahan urine via safetysign.co.id
Gejala awal dari sakit ginjal yang akan sering dirasakan pasien dimulai dari air kencing yang berubah warna.
Selain itu, akan terjadi peningkatan atau penurunan kadar air kencing yang dikeluarkan, biasanya pada malam hari.
Tak jarang juga warna air seni menjadi lebih keruh dari biasanya, dan kadang disertai rasa sakit.
Bahkan kalau Anda mengidap gagal ginjal akut, ada kemungkinan air kencing keluar serta bercak darah.
2. Tubuh jadi mudah capek
Dalam tubuh terdapat hormon eritropoietin yang berfungsi menurunkan sel darah merah di tubuh.
Hormon ini juga akan muncul saat salah satu organ tubuh berjalan kurang baik, seperti ginjal yang sakit, contohnya.
Dan akhirnya, kemunculan hormon eritropoietin ini membuat tubuh menjadi mudah lemah.
3. Beberapa bagian tubuh akan membengkak
ilustrasi kaki bengkak via kumparan.com
Ginjal berperan penting dalam menciptakan dan mengeluarkan urin yang terbuat dari sisa-sisa metabolisme tubuh.
Saat ginjal Anda sakit, tentunya jadi tidak maksimal cara kerjanya.
Tak jarang, ada cairan yang mengendap di bagian tubuh, dan akan menimbulkan bengkak.
Biasanya tangan, kaki, dan wajah mengalami pembengkakkan.
4. Timbul rasa gatal
Seperti dijelaskan sebelumnya, terganggunya organ ginjal membuat kotoran sisa metabolisme menumpuk.
Sehingga mengakibatkan beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan.
Penumpukan kotoran tersebut ternyata juga berpengaruh buruk pada kulit.
Akan timbul rasa gatal berlebihan yang mana bila terus digaruk bisa timbul luka atau pendarahan ringan.
5. Muncul rasa mual dan ingin muntah
ilustrasi rasa mual dan muntah via hellosehat.com
Sakit ginjal yang sudah akut, atau jika sudah sampai tahap gagal ginjal, sering disebut juga sebagai silent killer.
Disebut demikian, memang karena gejalanya yang sulit dideteksi, seperti mual dan muntah.
Banyak sekali penyakit ringan yang gejalanya ditunjukkan dengan mual dan muntah, contohnya sakit maag.
Sebetulnya, gejala ini juga termasuk ke dalam indikator sakit ginjal.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan sampah dalam darah yang tidak berhasil dikeluarkan.
6. Sesak napas
Tidak berfungsinya ginjal membuat cairan masuk ke dalam paru-paru melalui darah.
Sedangkan, efeknya akan menyebabkan tidak cukupnya kandungan oksigen di dalam tubuh, ya, terutama paru-paru.
Kedua faktor ini akan berhubungan dan mengakibatkan pasien mengalami kesulitan mengatur napas, sehingga terasa sesak.
7. Sakit pinggang
ilustrasi sakit pinggang via lifestyle.okezone.com
Bagi yang suka sakit pada bagian pinggang, baik kanan ataupun kiri, baiknya Anda waspada.
Gejala sakit ini bisa saja disebabkan oleh batu ginjal.
Kadang, gejala dari adanya batu ginjal tidak terlalu tampak.
Tapi kemungkinan besar penderita akan merasakan nyeri pada bagian pinggang akibat terjepitnya batu ginjal dalam ureter.
Gejala Gagal Ginjal Lainnya
- Kehilangan nafsu makan, sehingga mengalami penurunan berat badan.
- Urine berbusa.
- Kulit kering dan terasa gatal.
- Mengalami kram otot, terutama di area tungkai.
- Susah tidur.
- Tekanan darah menjadi tinggi.
- Gangguan irama jantung.
- Penurunan kesadaran.
- Pada penderita gagal ginjal akut, akan mengalami dehidrasi.
- Pada penderita batu ginjal, ginjal polikistik, dan infeksi ginjal, maka urine bercampur darah dapat terjadi.
- Pada penderita infeksi ginjal dan batu ginjal, bisa timbul gejala demam dan menggigil.
- Anak-anak yang mengalami penyakit ginjal akan mengalami gejala mudah mengantuk, tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhannya terhambat.
Gejala Penyakit Ginjal Hidronefrosis
Hidronefrosis merupakan pembengkakan ginjal yang diakibatkan oleh penumpukan urine, di mana urine tidak dapat mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Adapun gejala ginjal bengkak adalah :
- Rasa sakit pada perut dan panggul.
- Mual dan muntah.
- Tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Hematuria.
- Jarang mengeluarkan urine, atau urine keluar dengan aliran yang lemah.
- Mengalami gejala infeksi saluran kemih, dengan tanda urine berwarna gelap, aliran urine lemah, menggigil, demam, dan rasa terbakar ketika mengeluarkan urine.
Gejala Ginjal Bocor
Proteinuria atau ginjal bocor merupakan kondisi dimana ginjal mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine.
Hal ini biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil (glomeruli) pada ginjal, sehingga tidak mampu menyaring darah dengan baik.
Adapun gejala ginjal bocor pada anak dan orang dewasa antara lain :
- Urine berbusa atau berbuih.
- Adanya pembengkakan di kaki, tangan, perut, hingga wajah.
- Mudah lelah.
- Mual dan muntah.
- Sering buang air kecil.
- Kesulitan tidur atau insomnia.
- Kulit gatal dan kering.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Sesak nafas.
- Gangguan elektrolit.
Sedangkan gejala ginjal kering antara lain :
- Sering merasa kedinginan.
- Bau napas.
- Pembengkakan di kedua tungkai dan sekitar mata.
- Gangguan detak jantung.
- Demam tinggi.
- Sakit punggung.
- Kram otot.
- Munculnya ruam pada kulit.
- Berkurangnya nafsu makan dan menurunnya hasrat seksual.
Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Akut
ilustrasi penyebab penyakit ginjal via mediskus.com
Tiba-tiba kehilangan fungsi ginjal disebut cedera ginjal akut, yang juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (ARF).
ARF memiliki tiga penyebab utama :
- Kurangnya aliran darah ke ginjal
- Kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri
- Penyumbatan urin dari ginjal
Penyebab umum termasuk:
- Sebuah luka trauma pada ginjal yang disertai dengan kehilangan darah
- Dehidrasi
- Kerusakan ginjal karena shock selama infeksi berat yang disebut sepsis
- Obstruksi aliran urin, seperti akibat pembesaran prostat
- Kerusakan karena obat-obatan tertentu atau toksin
- Komplikasi kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait Syndrome HELLP
Pelari maraton dan atlet lainnya yang tidak minum cukup cairan saat berlaga di jarak jauh pada latihan ketahanan mungkin menderita gagal ginjal akut karena kerusakan tiba-tiba pada jaringan otot.
Kerusakan otot ini melepaskan sejumlah besar protein ke dalam aliran darah yang disebut mioglobin yang dapat merusak ginjal.
Ginjal sangat mudah beradaptasi dan mampu mengimbangi fungsi yang hilang, ciri-ciri dan gejala mungkin tidak tampak sebelum akhirnya kerusakan yang jelas telah terjadi.
Buatlah janji dengan dokter jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala penyakit ginjal.
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Penyakit Ginjal?
ilustrasi obesitas via hubunganobesitasdandiabetes.blogspot.com
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis antara lain:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung
- Merokok
- Obesitas
- Kolesterol tinggi
- Etnis
- Riwayat penyakit ginjal di keluarga
- Berusia 65 tahun atau lebih
Kondisi yang dapat meningkatkan resiko gagal ginjal akut antara lain:
- Dirawat inap
- Usia lanjut
- Penyumbatan pembuluh darah di lengan atau kaki (penyakit arteri perifer)
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
Apa Pengobatan untuk Penyakit Ginjal ?
ilustrasi pengobatan ginjal via mengobati.info
Tergantung pada penyebab yang mendasarinya, beberapa jenis penyakit ginjal dapat diobati.
Namun, sering kali,penyakit ginjal kronis tidak dapat disembuhkan.
Secara umum, pengobatan terdiri dari langkah-langkah untuk membantu mengontrol gejala, mengurangi komplikasi, dan memperlambat keparahan penyakit.
Jika ginjal Anda menjadi rusak parah, Anda mungkin perlu pengobatan untuk penyakit ginjal stadium akhir.
1. Mengobati penyebabnya
Dokter Anda akan bekerja untuk memperlambat atau mengontrol penyebab penyakit ginjal Anda.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Tapi kerusakan ginjal dapat terus memburuk bahkan ketika kondisi yang mendasarinya (seperti tekanan darah tinggi) telah dikendalikan.
2. Mengobati komplikasi
Komplikasi penyakit ginjal dapat dikontrol untuk membuat Anda lebih nyaman.
Jika ginjal Anda tidak dapat menyaring limbah dan pembersihan cairan sendiri dan Anda mengalami gagal ginjal komplit, maka Anda memiliki penyakit ginjal stadium akhir.
Pada saat itu, dialisis atau transplantasi ginjal diperlukan.
Dialisis artifisial menghilangkan produk-produk limbah dan cairan ekstra dari darah Anda ketika ginjal tidak dapat lagi melakukan hal ini.
Pada hemodialisis, mesin menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah Anda.
Pada dialisis peritoneal, sebuah tabung tipis (kateter) dimasukkan ke dalam perut Anda, mengisi rongga perut Anda dengan cairan dialisis yang menyerap limbah dan kelebihan cairan.
Setelah periode beberapa waktu, larutan dialisis keluar dari tubuh Anda, membawa limbah.
Transplantasi ginjal melibatkan pembedahan menempatkan ginjal yang sehat dari donor, ke dalam tubuh Anda.
Transplantasi ginjal dapat berasal dari donor meninggal atau hidup.
Anda harus menggunakan obat selama sisa hidup Anda untuk menjaga tubuh Anda agar tidak menolak organ baru.
Jika Anda memilih untuk tidak melakukan dialisis atau transplantasi ginjal.
Pilihan ketiga adalah untuk mengobati gagal ginjal Anda dengan tindakan konservatif.
Namun, setelah Anda memiliki gagal ginjal komplit, harapan hidup Anda secara umum akan menjadi hanya beberapa minggu.
Jaga Kesehatan Ginjal Anda dengan Cara Ini
Sebelum ginjal Anda bermasalah, atau sebelum kondisi ginjal semakin buruk.
Tentu tidak ada salahnya untuk terus menjaga kesehatan ginjal. Cermati dan praktikkan beberapa cara menjaga kesehatan ginjal berikut ini.
1. Makanan sehat untuk ginjal yang sehat
ilustrasi makanan sehat via obatherbal-murah.com
Sudah menjadi rahasia umum jika makanan yang sehat dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Begitu pula dengan ginjal Anda. Jadi, berikanlah ginjal Anda ragam makanan sehat mulai sekarang.
Pastikan makanan yang Anda konsumsi kaya akan mineral dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak atau terlalu asin.
Konsumsi lebih banyakan biji-bijian, sayur, dan buah.
2. Minum cukup air mineral
Guna menjaga kesehatan ginjal, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik adalah hal yang penting. Ingat apa fungsi ginjal.
Jika Anda tidak cukup minum, bagaimana ginjal dapat berfungsi dengan baik menyaring racun dan membuangnya menjadi urine?
Untuk mengetahui apakah tubuh terhidrasi dengan baik, perhatikan warna urine Anda.
Jika berwarna cokelat tua dan bukannya kekuningan.
Itu artinya tubuh membutuhkan lebih banyak air.
3. Buang jauh-jauh minuman beralkohol dan rokok
ilustrasi menjauhi alkohol via lifestyle.okezone.com
Kedua hal ini tentu tidak ada manfaatnya bagi Anda. Hanya kesenangan sesaat dan tabungan masalah kesehatan di kemudian hari.
Salah satunya adalahpenyakit ginjal.
Minuman beralkohol dan rokok dapat menimbulkan tekanan darah tinggi dan hipertensi adalah salah satu penyebab penyakit ginjal.
4. Perhatikan berat badan Anda
Sesuatu yang berlebihan sudah pasti tidak baik. Begitu pula dengan berat badan.
Meningkatnya berat badan dapat meningkatkan tekanan darah Anda yang berbahaya bagi ginjal, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Perhatikan berat badan dan indeks massa tubuh Anda.
Serta lakukan olahraga secara teratur seperti bersepeda, berenang, atau berlari guna mendapatkan berat badan ideal.
Pola makan sehat juga dapat membantu membuat pengobatan menjadi efektif.
Para pasien akan disarankan untuk mengendalikan jumlah protein dalam makanan mereka untuk mencegah agar kondisi tersebut tidak berkembang dengan cepat, bersama dengan konsumsi garam, potasium, dan fosfor.
Tidak ada bagian tubuh kita yang tidak penting untuk dijaga kesehatannya. Termasuk juga dengan ginjal.
Organ ini begitu penting untuk kesehatan tubuh Anda. Tidak kalah dengan hati dan jantung.
Jadi jaga kesehatan organ ini dengan baik. Kenali juga gejala awal penyakit ginjal di atas.
Agar jika ternyata Anda memiliki penyakit ginjal, Anda bisa mengatasinya sedini mungkin.
Demikian artikel ini tentang penyakit ginjal, jagalah kesehatan Anda dimanapun Anda berada. Semoga bermanfaat bagi Anda.