Kenapa Bisa Terjadi Keputihan Pada Wanita? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Penulis anisa nurfadila | Ditayangkan 02 Aug 2018keputihan pada wanita via kliniksinshephan.com
Keputihan pada wanita adalah hal yang bersifat wajar dan normal, namun jika keputihan tersebut berlangsung secara terus menerus dengan mengeluarkan bau wajib diwaspadai.
Jangan anggap remeh keputihan pada wanita, karena jika di biarkan bisa fatal.
Permasalah keputihan pada wanita merupakan permasalahan klasik pada kebanyakan kaum wanita.
Ironisnya kebanyakan wanita tidak mengetahui tentang keputihan pada wanita dan penyebab keputihan pada wanita itu sendiri dan malah yang menjadikan keputihan sebagai hal yang enteng.
Justru jika tidak ditangani dengan baik, keputihan pada wanita bisa berakibat fatal.
Kemandulan dan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) bisa menjadi salah satu akibat dari adanya keputihan.
Selain itu gejala awal kanker rahim biasanya dimuali dengan adanya keputihan pada wanita.
Dan tentunya kanker leher rahim merupakan jenis penyakit yang berbahaya yang jika tidak ditangani dengan baik, akan berujung pada kematian. Jadi jangan anggap enteng keputihan pada wanita.
Keputihan pada wanita akan sering teralami saat wanita sedang hamil.
Hal ini akibat adanya perubahan hormonal yang terjadi dan salah satu efek dari peningkatan hormonal tersebut adalah adanya produksi cairan yang meningkat serta diakibatkan juga oleh vagina wanita hamil yang mengalami penurunan keasamannya, juga akibat kondisi pencernaan mengalami perubahan.
Hal tersebut menyebabkan meningkatnya resiko sering terjadinya keputhan pada wanita hamil.
Terutama keputihan yang diakibatkan adanya infeksi jamur.
Baca Juga : Apa Penyebab Keputihan yang Sering Dialami Wanita? Yuk Simak Penjelasannya
Apa penyebab keputihan pada wanita?
Keputihan pada wanita adalah cairan dan sel yang keluar dari vagina.
Keluarnya keputihan biasanya dipengaruhi oleh siklus menstruasi Anda.
Namun, Anda sebenarnya tidak perlu takut dan khawatir ketika mengalami keputihan.
Keputihan pada wanita adalah hal yang normal dan lumrah terjadi pada setiap wanita, karena keputihan pada wanita adalah cara alami tubuh membersihkan vagina dan menjaganya tetap sehat.
Keputihan pada wanita juga berfungsi sebagai pelumas vagina alami untuk melindunginya dari infeksi dan iritasi.
Meski begitu, ada juga keputihan yang tidak normal.
Penyebab keputihan tidak normal bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi bakteri seperti bacterial vaginosis, infeksi jamur vagina, hingga penyakit menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis.
Maka, penting untuk mengetahui bedanya antara cairan keputihan yang normal dan tidak normal.
Jenis Keputihan Pada Wanita
Keputihan pada wanita terbagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat fisiologis dan Patologis.
1. Keputihan fisiologis
Jenis keputihan ini biasanya sering terjadi saat masa subur, serta saat sesudah dan sebelum menstruasi.
Biasanya saat kondisi-kondisi tersebut sering terdapat lendir yang berlebih, itu adalah hal normal, dan biasanya tidak menyebabkan rasa gatal serta tidak berbau.
Keputihan fisiologis pada wanita hamil tidak berpengaruh terhadap janin secara langsung.
Karena adanya selaput ketuban yang dapat melindungi janin.
Keputihan fisiologis atau juga banyak disebut keputihan normal memiliki ciri-ciri:
- Cairan keputihannya encer.
- Cairan yang keluar berwarna krem atau bening.
- Cairan yang keluar tidak berbau.
- Tidak menyebabkan gatal.
- Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit.
2. Keputihan patologis
Keputihan jenis patologis disebut juga sebagai keputihan tidak normal. Jenis keputihan ini sudah termasuk ke dalam jenis penyakit.
Keputihan patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini akan sangat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan khususnya kesehatan daerah kewanitaan.
Keputihan patologis akibat adanya infeksi akan mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir prematur pada wanita hamil dan bayi pun akan turut terkena infeksi.
Bayi yang terkena infeksi virus beresiko mengalami ganngguan pencernaan dan gangguan pernapasan.
hingga bisa menyebabkan bayi mengalami kematian.
Dan bayi yang mengalami infeksi akibat bakter dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
Keputihan patologis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Cairannya bersifat kental.
- Cairan yang keluar memiliki warna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau.
- Keputihan patologis menyebabkan rasa gatal.
- Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap.
- Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita.
- Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.
Bagaimana Cara Mencegah Keputihan Pada Wanita?
Untuk menghindari keluarnya cairan dari vagina yang tidak normal, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda dilakukan:
- Cuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh area vagina.
- Setelah buang air kecil, selalu basuh vagina Anda dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
- Pastikan vagina sudah cukup basah sebelum Anda melakukan hubungan seksual untuk mencegah infeksi.
- Gunakan detergen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian Anda. Selain itu, pastikan Anda membilas pakaian sampai benar-benar bersih.
- Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan hindari pakaian yang berbahan ketat.
- Hindari penggunaan tisu dengan pewangi, sabun wangi, atau bedak pada vagina karena bisa mengiritasi kulit dan menganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina.
- Sangat penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan vagina saat sedang menstruasi. Untuk itu, Anda perlu mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari untuk menjaga vagina Anda dari infeksi.
Demikianlah informasi singkat tentang keputihan pada wanita ini semoga bermanfaat dan bisa menjawab rasa ingin tahu anda.
Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang cepat dan tepat jika anda mengalami ciri ciri keputihan tidak normal diatas.