8 Kewajiban Suami Kepada Istri Menurut Syariat Islam
Penulis anisa nurfadila | Ditayangkan 31 Aug 2018kewajiban suami via arrahman.id
Keluarga sakinah, mawadah, warahmah adalah impian dari seluruh keluarga.
Untuk terciptanya impian tersebut maka kewajiban suami dan istri harus difahami.
Kali ini kami akan membahas kewajiban suami kepada istri. Apa saja ya? simak berikut ini.
Sebagai bahan referensi dan renungan bahkan tindakan, berikut, garis besar hak dan kewajiban suami isteri dalam Islam.
Memiliki keluarga harmonis dapat tercipta saat kewajiban suami terhadap istri dan keluarganya telah terpenuhi.
Suami adalah kepala keluarga. Pada dirinya terletak tanggungjawab yang besar, kewajiban yang bermacam-macam terhadap keluarganya.
Jika kita melihat realita yang terjadi sekarang ini mungkin kita akan kaget dan tercengang dengan kondisi yang ada di zaman sekarang.
Karena pada zaman sekarang banyak kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga.
Supaya keluarga sakinah mawadah warahma, Berikut kewajiban seorang suami kepada istri yang tak boleh terlupakan.
Keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah adalah dambaan setiap pasangan yang memutuskan untuk menikah.
Tapi sayangnya hal itu tidak bisa dicapai begitu saja, karena sepasang suami istri harus tau dan menjalankan kewajiban dan memenuhi hak satu sa kewajiban istri yang terjabar dengan baik.
Sedangkan amat jarang kita mendengar kewajiban suami yang tak kalah penting pada istrinya.
Hak dan kewajiban suami dan istri merupakan hal yang perlu untuk difahami.
Karena keharmonisan atau kerukunan keluarga salah satunya yaitu antara suami dan istri mengetahui apa kewajibannya terhadap pasangannya.
Dan janganlah hanya saling menuntut haknya masing – masing.
Hak seorang istri merupakan kewajiban suami .
Namun hak seorang suami lebih tinggi satu tingkat dibanding istri. Jadi dengan kata lain , suami dan istri sama – sama memiliki kewajiban.
Dan pada kesempatan kali ini , kita akan mempelajarinya bersama mengenai apa saja yang termasuk kedalam kewajiban suami menurut syariat islam.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah, ada baiknya kita mengetahui kewajiban seorang suami kepada istri yang kadang diabaikan.
Berikut 8 kewajiban suami kepada istri yang tak boleh terlupakan.
Baca Juga : Suami Harus Tahu!! Ini 9 Cara Menyenangkan Hati Istri
Kewajiban Suami Kepada Istri Yang Wajib Terpenuhi
1. Membayar mahar saat menikah
Kewajiban suami yang pertama adalah membayar mahar saat menikah.
Membayar mahar saat menikah memang bukan syarat mutlak dalam rukun perkawinan.
Namun mahar ini merupakan suatu kewajiban suami yang harus diberikan oleh seorang suami kepada istri dengan penuh kerelaan.
Dari ‘Amir bin Rabi’ah, dari ayahnya, ia berkata : ada seorang perempuan dari Bani Fazarah menikah dengan mahar sepasang sandal.
Mengetahui hal itu,Rasulullah bertanya kepada perempuan tersebut, apakah anda rela menyerahkan diri anda dan harta anda dengan mahar (hanya) sepasang sandal.
Perempuan itu lalu mengatakan rela. Ayah ‘Amir berkata : Maka Rasulullah memperbolehkan perempuan itu menerima mahar sepasang sandal. [HR Tirmidzi, Kitab Nikah, No Hadis 1031]
2. Memberi Nafkah
Kewajiban suami selanjutnya adalah memberi nafkah bagi keluarganya. Seorang suami yang bertanggungjawab wajib menafkahi istrinya.
Pemberian nafkah yang bersifat wajib ini juga dalam perannya sebagai ayah terhadap anaknya kelak, yang semuanya meliputi keperluan hidup seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal.
“Dari Hakim bin Mu’awiyah, dari ayahnya, dari Nabi saw. Berkata mu’awiyah ; seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw tentang hak seorang istri dari suaminya. Nabi saw menjawab ; engkau harus memberinya makan jika engkau mendapat makan, memberinya pakaian jika engkau mendapat pakaian,jangan memukul wajahnya dan jangan meninggalkan mereka kecuali ia berada di rumah.” [HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah]
3. Menggauli istri dengan baik
Seorang suami wajib menggauli istrinya dengan baik, dalam hal ini maksudnya adalah dengan penuh kasih sayang, pengertian, tidak kasar dan zalim kepada istri.
Karena hubungan suami istri yang baik akan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.
Menggauli istri juga merupakan shadakah sebagai mana hadits di wabah ini.
Dari Abi Dzar, ia berkata, sekelompok orang dari sahabat Nabi saw bertanya kepada Nabi saw.
“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya berangkat dengan membawa banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka perpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bershadakah dengan kelebihan harta mereka ? Rasulullah saw menjawab ; bukankah Allah telah memberi kamu sekalian kesempatan shadakah ? Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap ungkapan tasbih adalah shadakah, pada setiap takbir adalah shadakah, pada setiap tahmid adalah shadakah, pada setiap tahlil adalah shadakah, amar makruf adalah shadakah, nahi munkar adalah shadakah dan menggauli istri kamu sekalianpun shadakah. Sekelompok sahabat itu lalu bertanya, wahai Rasulullah, apakah ketika salah seorang dari kami menggauli istrinya juga berpahala? Rasulullah saw menjawab, apa pendapat kamu sekalian jika ia menunaikan syahwatnya pada yang diharamkan apakah ia mendapat dosa ? Begitupun jika ia menunaikan syahatnya pada yang halal, tentu ia mendapat pahala.” [HR. Muslim]
4. Tidak membuka aib istri pada orang lain
Selanjutnya kewajiban suami adalah tidak membuka aib istri.
Bagaimanapun, kehidupan keluarga adalah kehidupan yang sangat sakral.
Ada peran suami dan istri yang akan menentukan seperti apa keluarga itu akan berjalan, dan menuju kemana mereka akan berlayar.
Jadi, tak heran dalam perjalanan keluarga ini sepasang suami istri akan menemukan kejelekan dan keburukan diri masing-masing pasangannya, dan jika menghadapi hal seperti ini.
Maka seorang suami wajib untuk menutup aib istrinya dan tidak membeberkannya kepada orang lain.
Karena aib istri adalah aib suami juga.
Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata; “Aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia istrinya.” [HR. Muslim]
5. Memberikan bimbingan agama pada istri
Memberikan bimbingan agama pada istri merupakan kewajiban suami.
Seorang suami adalah imam bagi istri, kepala keluarga, dan kepala sekolah bagi anak-anaknya.
Maka seorang suami yang kompeten wajib memberikan bimbingan agama kepada istrinya, agar keimanan mereka semakin bertambah baik.
Dan dengan begitu maka suami adalah panutan bagi istri dan anak-anaknya.
Maka sangat disarankan jika suami yang ideal adalah dia yang memiliki keimanan lebih baik daripada istri.
Rasulullah bersabda:
“Takutlah kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu, karena sesungguhnya mereka adalah amanah yang berada disampingmu, barang siapa tidak memerintahkan sholat kepada isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya.“
6. Menjaga istri dengan baik
Kewajiban suami selanjutnya adalah menjaga istri dengan baik.
Ada sebuah lagu yang berkata bahwa istri adalah perhiasan dunia.
Maka jelas seindah-indahnya dan berharganya perhiasan, kita harus bisa menjaganya dengan sangat baik.
Dan suami wajib menjaga istri dari hal-hal buruk, baik itu yang dinodai kehormatannya atau pun hal yang membahayakannya.
Jadi, buatlah istrimu tenang saat berada di dekatmu adalah suatu hal wajib hai para suami.
Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, bersabda Rasulullah saw :
“Takut lah kamu sekalian kepada Allah swt dalam hal kaum perempuan, karena mereka adalah amanat Allah swt yang kamu sekalian ambil, kamu sekalian mendapatkan kehalalan farji mereka dengan kalimat Allah. Kamu sekalian harus menjaga mereka untuk kehormatan kamu sekalian dari seseorang yang kamu sekalian tidak sukai. Jika mereka melakukan hal itu, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Disamping itu kamu sekalian harus memberi mereka nafkah dan pakaian yang baik.” [HR Bukhori dan Muslim, lafazh hadis bagi Muslim]
7. Membimbing istri dengan baik
Lalu, kewajiban suami berikutnya adalah suami wajib membimbing istri dengan baik.
Kita hanyalah manusia yang sarat dengan kekurangan dan kelemahan, maka begitu pula dengan istri, istri hanyalah manusia biasa yang sarat dengan kesalahan dan kekurangan.
Maka jika seorang suami memiliki istri yang durhaka, ia wajib untuk membimbingnya kembali ke jalan yang lurus.
Hal itu bisa dilakukan dengan cara yang halus dan penuh kasih sayang, bisa juga dilakukan dengan cara paksa.
Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rasulullah saw bersabda :
“Iman orang-orang mukmin yang paling sempurna adalah yang terbaik akhlaknya dan yang terbaik diantara kamu sekalian adalah yang terbaik memperlakukan istri.” [HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ibn Majah]
Baca Juga : Suami Hobi Ngopi Diluar? Ini Amalan dan Doa Supaya Suami Betah di Rumah
8. Tidak menganiaya istri
Seorang suami , tidak boleh melakukan kekerasan kepada istrinya karena merupakan kewajiban suami.
Karena seorang wanita adalah makhluk yang sangat lembut .
Apabila seorang istri melakukan sebuah kesalahan , jika masih bisa dibicarakan baik – baik maka ingatkan dia dan gunakan perlakuan yang penuh kasih sayang.
Jangan malah menganiaya dia tanpa ada alasan yang jelas , apalagi menganiaya untuk meluapkan amarah .
Semua pasangan yang telah membina rumah tangga tidak ada yang terhindar dari suatu masalah.
Akan tetapi ketika keduanya saling mengerti dan tidak saling egois maka bukan tidak mungkin rumah tangganya akan selalu harmonis dan mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya .
Jadi , antara suami istri memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Namun , perlu diingat bahwa kedudukan suami lebih tinggi satu tingkat di banding istri.
Karena suami merupakan pemimpin wanita , namun seorang suami tidak boleh menyalah artikan.
Karena walaupun suami pemimpin istri maka jangan seenaknya dalam memperlakukan istri.
Semoga bermanfaat dengan penjelasan kewajiban suami terhadap istri menurut syariat islam di atas. Amin.