Menghabiskan Dana Rp2,4 Triliun, Ini Keuntungan Satelit Merah Putih Bagi Indonesia

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 07 Aug 2018
Menghabiskan Dana Rp2,4 Triliun, Ini Keuntungan Satelit Merah Putih Bagi Indonesia
Satelit merah putih milik PT. Telkom Indonesia (foto: tribunnews.com)

Peluncuran Satelit Merah Putih menyita perhatian banyak masyarakat.

Namun, banyak yang bertanya-tanya! Dengan biaya yang begitu besar, apa keuntungannya Satelit Merah Putih bagi Indonesia?

Satelit Telkom 4 atau satelit Merah Putih akan meluncur ke luar angkasa hari ini (7/8) dari lokasi peluncuran di Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Amerika Serikat. Satelit ini meluncur dengan roket Falcon 9 Block 5 milik SpaceX.

Satelit Merah Putih ini akan digunakan sebagai satelit komunikasi yang memperkuat operasi satelit Telkom-2 dan Telkom 3S.

Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Extended C-Band yang akan melayani wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.

Sedangkan 24 transponder C-Band lainnya akan menjangkau Kawasan Asia Selatan. Satelit ini mengandalkan platform SSL 1300 dengan usia desain 16 tahun.

Detik-detik peluncuran satelit merah putih.


Menteri Badan Usaha Milik Negara RI, Rini Soemarno berharap  Satelit Merah Putih dapat menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, serta mempermudah dan memperluas akses komunikasi bagi seluruh rakyat indonesia.

Menurut Rini, kehadiran Satelit Merah Putih merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian luar biasa untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah dunia digital di tingkat internasional.

"Satelit ini tak hanya akan memancarkan sinyal ke Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Selatan," kata Rini.

"Ini artinya BUMN makin kencang go international membawa nama Indonesia," kata dia melanjutkan.

Manfaat Satelit Merah Putih bagi Indonesia.

Dengan Peluncuran Satelit Merah Putih diharapkan dapat menuntaskan secara cepat masalah komunikasi di seluruh Indonesia, terutama di pelosok dan wilayah terluar Indonesia, selain menjadi peluang bisnis baru bagi PT Telkom di kawasan Asia Selatan.

Sementara itu Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo mengatakan, kondisi wilayah Indonesia memang berbeda dari negara lain karena merupakan kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Memberikan 3 Aturan Baru, Ini Kerugian yang Akan Dialami Pasien

Telkom ingin semua wilayah bisa mendapatkan akses informasi sehingga peran satelit amat dibutuhkan.

"Kita melihat dari topografi negara kita yang kepulauan, sehingga di sini dibutuhkan jaringan untuk bisa menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia. Tidak mungkin hanya mengandalkan jaringan serat optik," ungkap Arif prabowo, seperti dilansir dari detik.com.

"Peranan satelit ini sangat penting karena ada (daerah-red) yang susah dijangkau dengan fiber optik dan terestrial lainnya," tambah dia.

Arif melanjutkan, permintaan akan layanan satelit cukup besar di Indonesia yang sebagian masih disuplai dari satelit asing.

Sehingga potensi bisnis satelit cukup bagus untuk menambah revenue Telkom, termasuk dengan merambah ke negara-negara lain.

"Telkom sudah punya footprint di negara lain, bisnis internasional kita sudah jalan. Khusus untuk satelit ini selain Asia Tenggara juga cover Asia Selatan sehingga kita punya peluang memperkuat bisnis kita di luar Indonesia," sebutnya.

Setelah terpisah dari roket, satelit membutuhkan waktu sekitar 11 hari untuk tiba di orbitnya, yakni 108 BT, kurang lebih 18 Agustus.

Kita doakan saja satelit ibi bisa sampai di hari yang dijadwalkan, sehingga masyarakat akan langsung merasakan manfaatnya.
SHARE ARTIKEL