Pengertian Ghibah dan Cara Menghindari Ghibah Jika Sedang Kumpul-kumpul
Penulis anisa nurfadila | Ditayangkan 06 Aug 2018pengertian ghibah via saliha.id
Apa pengertian ghibah? Ghibah itu termasuk dosa besar. Namun perlu dipahami pengertian ghibah.
Pengertian Ghibah Ghibah diartikan dengan menggunjing.
Namun, sejauh mana perbuatan seseorang disebut ghibah ? Yuk simak penjelasan berikut.
Seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang yang melepas lelah dari kesibukannya.
Sementara beristirahat berkumpul bersama teman-teman tanpa disadari terlepaslah pembicaraan-pembicaraan yang menyangkut aib atau kelemahan orang lain.
Yang apabila orang yang dibicarakan itu mendengar, maka ia akan tersinggung atau marah.
Perbuatan ini dalam istilah akhlak disebut ghibah. Perbuatan seperti ini tampaknya memberi kenikmatan tersendiri bagi si pelakunya.
Ia tidak menyadari bahwa ghibah sangat dilarang oleh syariat Islam.
Karena ghibah dapat menimbulkan berbagai masalah yang berhubungan dengan orang lain atau orang banyak.
Definisi / Pengertian Ghibah
Pengertian ghibah adalah membicarakan keburukan/kejelekan/kekurangan orang lain untuk mencari-cari kesalahan orang lain.
Baik jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun bentuk lahiriah lainnya.
Ghibah atau menggunjing ini tidak hanya sebatas lisan saja, namun bisa terjadi dengan tulisan (media cetak, media online, sms dll)
Atau dengan menggunakan gerakan tubuh.
Pengertian ghibah secara singkat adalah mengumpat atau menggunjing.
Yakni, suatu perbuatan atau tindakan yang membicarakan aib seseorang di hadapan orang lain.
Allah swt melarang kita untuk berbuat ghibah, dan menyuruh kita untuk menjauhinya karena ghibah digambarkan.
Dengan sesuatu yang sangat jijik dan kotor yaitu ghibah sama saja dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati.
Selengkapnya dalam firman Allah swt dalam Q.S. Al Hujurat ayat 12 :
" .... Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mat? Tentu kamu merasa jijik..."
Pengertian ghibah pernah diungkapkan secara tegas, oleh Rasulullah SAW. :
Bersabdalah Nabi SAW : ”Tahukah engkau apakah ghibah itu? Para sahabat menjawab Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui. Bersabdalah Rasulullah SAW. .`Engkau menyebut-nyebut saudaramu dengan kata-kata yang tidak disenanginya. Para sahabat bertanya : Bagaimana pendapatmu Rasulullah jika memang terdapat pada saudaraku itu apa-apa yang saya katakan?' Nabi menjawab: 'Jika memang ada padamu apa yang kamu katakan itu berarti kamu telah mengumpat/menggunjing. Jika tidak ada berarti kamu telah membuat kebohongan yang keji terhadap dirimu." (HR. Muslim).
Setelah mengerti pengertian ghibah, yang harus diketahui bahwa tidak semua jenis ghibah dilarang oleh Allah swt.
Ada beberapa jenis ghibah yang dibolehkan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Yang mana tujuan itu benar dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah.
Perilaku Ghibah yang Diperbolehkan
- Melaporkan perbuatan aniaya/kejahatan yang dilakukan seseorang
- Usaha untuk mengubah kemungkinan dan membantu seseorang keluar dari perbuatan maksiat
- Ghibah untuk tujuan nasihat
- Ghibah untuk memperingatkan pada kaum muslimin tentang suatu fatwa
- Memberi penjelasan dengan suatu sebutan yang terkenal pada diri seseorang meskipun itu sesuatu yang buruk, seperti si bisu, si pincang dan lain sebagainya.
Contoh Perilaku Ghibah
Setelah mengetahui pengertian ghibah dan ghibah yang dibolehkan, berikut ini kami berikan contoh perilaku ghibah :
- Membicarakan keburukan orang lain melalui lisan (misalnya antara ibu ibu rumah tetangga saat arisan yang membicarakan tetangganya yang tidak shalat).
- Membicarakan keburukan/kejelekan orang lain melalui bahasa isyarat
- Membicarakan keburukan/kejelekan orang lain melalui gerakan tubuh dengan maksud mengolok-ngolok.(Misalnya, kepala dimiring-miringkan untuk mengejek tetangganya yang memiliki kepala miring).
- Membicarakan keburukan/kejelekan orang lain melalui media massa seperti koran, majalah, media sosial, media berita online dan lain sebagainya.
Kiat untuk menjauhi sifat ghibah diantaranya adalah sebagai berikut :
1). Menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan.
2). Memupuk kerjasama atas dasar kebajikan dan taqwa sehingga dapat tercipta ketahanan sosial.
3). Memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan sesame umat dan bangsa (lihat QS Al Hujurat : 10)
4). Persoalan yang timbul dipecahkan dengan cara musyawarah (lihat QS As Syura : 13)
5). Memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan (lihat QS Al Imran : 133-134)
Pada intinya ghibah harus kita hindari sesuai perintah Allah didalam Al Quran.
Semoga kita semua dihindari dari perbuatan ghibah dan tidak melakukan ghibah.
Nah, itulah yang bisa saya sampaikan mengenai pengertian ghibah secara lengkap.