Peristiwa Rengasdengklok yang Menjadi Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Penulis Nadiah Ratna | Ditayangkan 24 Aug 2018rengasdengklok via bagiinfo.com
Lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia tak bisa lepas dari peristiwa Rengasdengklok. Saat-saat menjelang HUT RI yang ke -73, baiknya kita sebagai generasi muda mengenang peristiwa Rangasdengklok.
Pasalnya, peristiwa ini menjadi latar belakang Indonesia mencapai puncak kemerdekaan.
Peristiwa Rengasdengklok adalah sebuah kejadian penculikan terhadap Ir Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilakukan oleh golongan muda sehari sebelum proklamasi dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pengasingan tersebut dilakukan oleh golongan muda di Rengasdengklok, Karawang berlangsung pada jam 3 pagi tanggal 16 Agustus 1945.
Tujuan penculikan ke Rengasdengklok adalah agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dipilihnya Rengasdengklok karena wilayah ini terpencil dan jauh dari pengaruh penjajahan Jepang. Pengasingan kemudian berakhir setelah Ahmad Soebardjo melakukan kesepakatan dengan golongan muda mengenai kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mendesak golongan tua karena mereka telah mengetahui kekalahan Jepang dari pihak Sekutu.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
ilustrasi golongan muda via travel.tribunnews.com
Sejarah Peristiwa Rengasdengklok Tujuan dan Kronologinya
Akibat perbedaan pendapat tersebut, golongan muda kemudian pada tanggal 15 Agustus 1945 mengadakan rapat yang dilangsungkan di gedung lembaga Jl. Pegangsaan Timur Jakarta. Rapat menghasilkan keputusan yaitu kemerdekaan harus dilakukan tanpa bantuan atau janji-janji dari pihak pemerintah Jepang. Hasil rapat langsung disampaikan kepada Ir. Soekarno saat sedang berada di kediamannya.Ir. Soekarno menolak usulan pemuda karena ia sebagai ketua harus bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Pihak pemuda kemudian kembali mengadakan rapat pada malam itu juga, rapat ke dua ini menghasilkan keputusan yaitu menculik Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menuju Rengasdengklok. Penculikan terpaksa dilakukan untuk mendesak kedua tokoh agar segera melangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
ilustrasi peristiwa rengasdengklok via peristiwarengasdengklok.blogspot.com
Selama 1 hari penuh, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta berada di Rengasdengklok. Para anggota golongan muda berusaha membujuk dan mendesak kedua tokoh penting tersebut agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pihak pemuda menginginkan 2 tokoh tidak melakukan kerjasama dengan Jepang melalui kegiatan yang dilakukan oleh PPKI, tetapi usaha tersebut sia-sia karena mereka tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Kemudian Ir Soekarno melakukan perbincangan dengan Cudanco Singgih, dari obrolan empat mata kedua tokoh tersebut, Singgih menganggap Soekarno akan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah ia dikembalikan ke Jakarta. Ia kemudian meyakinkan para golongan muda mengenai hal tersebut. Singgih kemudian ke kota Jakarta untuk menemui Ahmad Subardjo, pada pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan antara golongan tua dan muda.
Setelah itu, Ahmad Subardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Subardjo sampai pukul 18.00. Pada proses penjemputan, Ahmad Subardjo menjamin pelaksanaan proklamasi akan segera dilakukan. Ia memberi jaminan nyawa kepada para pemuda apabila proklamasi belum dilakukan selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus jam 12 siang. Atas jaminan tersebut, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dilepas dan kembali ke kota Jakarta. Setelah kembali ke Jakarta, mereka melakukan perumusan teks proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda.
Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Kesimpulan tujuan peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mendesak Ir Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanpa bantuan dari pemerintah Jepang melalui PPKI. Tujuan lain yaitu menjauhkan kedua tokoh dari pengaruh pihak Jepang. Setelah kembali ke Jakarta, maka berakhirlah peristiwa Rengasdengklok.Tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok, antara lain :
- Golongan Pemuda : Chaerul Saleh, Darwis, Subadio, Sukarni, Wikana, Suroto Kunto, Johar Nur, Aidit, A.M Hanafie, dan Sidik Kertapati
- Golongan Tua : Ir. Sukarno, Muhammad Hatta dan Mr Ahmad
Makna Peristiwa Rengasdengkok
ilustrasi makna peristiwa rengasdengklok via loop.co.id
Penculikan berhasil dilakukan oleh para pemuda, saat di Rengasdengklok kedua tokoh penting Indonesia dipaksa agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pemuda tidak ingin masyarakat Indonesia yang sudah menunggu lama akan adanya kebebasan, hilang begitu saja dengan adanya kerjasama dengan Jepang.
Makna peristiwa Rengasdengklok yang bisa dipetik adalah kita sebagai generasi muda, calon penerus bangsa hendaknya selalu mendoakan para pahlawan yang telah berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Indonesia. Selain itu, kita juga wajib menjaga kemerdekaan Indonesia yang sudah diperjuangkan begitu hebatnya oleh para pahlawan. Caranya bagaimana? Kita harus menjadi manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.
Demikian penjelasan mengenai peristiwa Rangasdengklok yang menjadi langkah awal terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Semoga artikel di atas bisa menumbuhkan rasa cinta Anda kepada tanah air dan mempererat persatuan antar masyarakat Indonesia.