Cara Membuat Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan
Penulis Unknown | Ditayangkan 24 Mar 2017Cara membuat anak cerdas atau mencerdaskan anak sejak dalam kandungan dengan cara yang mudah.
Memiliki anak cerdas, aktif dan menjadi kebanggan kedua orang tua tentu menjadi impian semua ayah dan bunda ya.
Termasuk sobat juga pasti menginginkan seperti itu.
Tidak heran, sebab anak adalah aset berharga baik di dunia maupun di akhirat yang sangat diharapkan oleh ayah dan bunda.
Untuk mewujudkan anak cerdas, tentu ada beberapa hal mesti diperhatikan.
Bagaimana aktivitas sebagai seorang ibu yang tengah mengandung agar bayi dalam kandungan tumbuh sehat dan menjadi anak cerdas?
Berikut kiat-kiat menciptakan anak cerdas sejak dini. Yuk kita intip apa saja kiat-kiatnya agar anak kita cerdas:
Baca Juga: Wanita Hamil, Jangan Remehkan 3 Hal ini Karena Bisa Cerdaskan Si Kecil
1. Menjaga asupan nutrisi saat kehamilan
Otak bayi mengalami perkembangan yang pesat selama sembilan bulan dalam rahim ibunya dari pada setelah ia dilahirkan nanti.
Baik buruknya perkembangan sistem saraf janin sangat dipengaruhi oleh apa yang terdapat dalam darah ibu selama kehamilan.
Untuk itu, pada masa-masa kehamilan, sangat diperlukan asupan nutrisi yang cukup untuk membantu perkembangan janin.
Gizi ibu hamil yang seimbang saat kehamilan akan sangat membantu memelihara tubuh calon ibu.
Yang nantinya akan berdampak pula pada perkembangan otak si bayi.
Cara membuat anak pintar sejak dalam kandungan, sangat mengutamakan konsumsi jenis makanan yang mengandung protein.
Seperti daging, makanan yang banyak mengandung vitamin A, B, C, seperti buah-buahan dan sayuran.
Serta beberapa vitamin penting lainnya seperti Omega 3, Asam Folat, DHA, AA, Zat besi, vitamin B1 dan B6.
2. Menghindari zat berbahaya bagi tubuh
Menghirup atau menelan zat nephrotoxins yang terdapat dalam asap rokok, konsumsi alkohol yang berlebihan.
Maupun obat-obatan terlarang, telah terbukti dapat membahayakan perkembangan janin dan otak bayi.
Selain itu, dapat meningkatkan risiko atau masalah pembelajaran dan perilaku anak di kemudian hari.
3. Menghindari makanan berpengawet
Makanan kaleng atau kemasan lainnya yang sering kita jumpai di toko-toko banyak mengandung zat-zat makanan berbahaya bagi ibu hamil dan juga bayinya.
Zat-zat tersebut misalnya, zat pengawet makanan, zat pewarna, MSG, pemanis buatan, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut dapat berdampak buruk pada perkembangan otak bayi di dalam kandungan.
Untuk itu, sebaiknya para wanita yang sedang hamil lebih mengutamakan mengkonsumsi makanan segar dan alami.
Daripada mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat berbahaya, misalnya junk food.
4. Lakukan komunikasi dengan bayi selama masih dalam kandungan
Janin dalam kandungan akan memperoleh keterampilan lebih.
Dia bisa menendang, memindahkan, melihat, mendengar, menghisap ibu jarinya, serta memiliki beberapa pilihan rasa untuk musik, bahkan makanan.
Apa yang ada dalam pikiran ibu diketahui dapat mempengaruhi perkembangan mental bayi dalam kandungan.
Beberapa bukti yang berkembang bahwa otak bayi dipengaruhi oleh kejadian di luar rahim.
Misalnya, orang tua yang bernyanyi dan bermain Mozart.
Dipercaya dapat meningkatkan kemungkinan keinginan bayi untuk lebih mengenali musik Mozart tersebut dikemudian hari.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi yang belum lahir dapat mendengarkan suara ibunya selama 10 minggu terakhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Mereka dapat menunjukkan apa yang mereka dengar.
Semua komunikasi yang dilakukan dengan bayi dalam kandungan bermanfaat untuk melatih bahasanya nanti.
5. Menghindari stress selama kehamilan
Selama masa kehamilan, seorang calon ibu dan bayinya saling berbagi hormon.
Pada masa-masa kehamilan, seorang wanita lebih rentan terhadap terjadinya gangguan kehamilan seperti stres maupun mengalami kecemasan yang berlebih.
Hal tersebut dapat berdampak bayi dalam kandungan memiliki kesempatan lebih besar untuk menghasilkan anak cemas.
Lingkungan yang penuh dengan hormon stres dapat mempengaruhi saraf otak bayi yang sedang berkembang.
Ada beberapa alasan dimana seorang wanita hamil harus menurunkan tingkat stress.
Stress telah dikaitkan dengan tingkat kesehatan yang buruk bagi ibu, termasuk resiko hipertensi dalam kehamilan.
Faktor-faktor tersebut terkadang dapat menyebabkan resiko terjadinya kelahiran prematur atau berat badan bayi pada saat kelahiran menjadi rendah.
Para ibu yang memiliki tingkat stres yang rendah selama kehamilan, dapat membantu meningkatkan perkembangan emosional pada anak-anak mereka nantinya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stress tingkat tinggi selama kehamilan dapat mengakibatkan anak memiliki tingkat intelligence quotient (IQ) yang rendah.
Selain itu, pada saat seorang wanita yang hamil mengalami stres kronis atau pengalaman stres yang ekstrim.
Bayi dalam kandungan dapat memiliki hormon stress yang tidak sehat, yang dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi.
6. Putarkan musik
Cara ini kian populer di abad ini lewat musik Jazz, Mozart dan khusus untuk Umat Muslim dengan lantunan bacaan Al-Qurían.
Suara musik dan bacaan Al-Qurían membantu otak bayi yang sedang berkembang ikut merangsang pertumbuhan syaraf otak secara pesat sejak dini.
Jangan musik yang asal ya sobat kayak dangdutan dengan lirik kurang sopan.
Bisa bahaya soalnya nanti. Konon Imam Syafii yang terkenal cerdas dan ulama Muslim ketika masih dalam kandungan sering diperdengarkan lantunan Al-Qurían oleh bundanya lho.
Pada awal Minggu ke 25, bayi dalam kandungan dapat mendengarkan suara-suara yang berasal dari lingkungan eksternal.
Hal tersebut akan memperkenalkan bayi tentang perkembangan bahasa nantinya setelah dilahirkan.
Lagu pengantar tidur, musik klasik, dan lagu anak-anak adalah pilihan yang tepat,
Hal tersebut akan memberikan efek yang menenangkan dan perasaan rileks pada bayi.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa mendengarkan alunan musik klasik.
Dapat membantu mendorong bayi dalam kandungan untuk belajar membedakan berbagai jenis suara dan membantu memori auditori mereka.
Selain itu, hal tersebut juga akan sangat membantu mengurangi stress yang biasa dialami pada masa-masa kehamilan.
Baca Juga: Bacakan Doa ini ketika Ibu Hamil Usia Kandungan 4 Bulan
7. Terapi sentuhan
Tanpa disadari, sentuhan yang dilakukan seorang calon ibu pada perut.
Seperti gerakan menepuk maupun mengusap-usap dengan lembut dan berirama menjadi respon alami.
Seolah-olah ibu sedang melakukan kontak dengan bayi mereka.
Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan, dia akan mulai bergerak dan menyentuh diri mereka sendiri.
Ketika bayi sudah cukup besar, ia akan mulai mendorong kaki atau tangannya ketika terjadi sentuhan pada perut sang ibu.
Sentuhan adalah salah satu langkah untuk menciptakan ikatan batin dan merangsang perkembangan bayi.
Bayi akan sering merespon rangsangan ini, menendang atau mendorong kembali.
Stimulasi sentuhan bisa dilakukan kapan saja, terutama menjelang usia kandungan mencapai 8 minggu.
8. Mengerjakan soal-soal matematika
Ini umum dilakukan oleh kaum ibu yang tengah mengandung di negara Israel.
Maka jangan heran bila banyak anak turunan Israel cerdas di dunia seperti Mark Zukeberg, Albert Einstein.
Serta banyak jadi pesohor di industri film dan ekonomi seperti George Soros.
Untuk sobat yang tidak suka matematika, bisa cara lain seperti mengerjakan soal-soal TTS (teka teki silang).
Membaca buku, atau yang ringan membaca buku novel atau cerita anak.
Sekalian sebagai persiapan kalau si kecil lahir, udah ada cerita anak yang siap didongengkan pengantar tidur