Rahasia Padang Arafah, Tidak Cuma Mustajabah Tetapi Juga Banyak Peristiwa Ghaib
Penulis Anisa Nurfadila | Ditayangkan 30 Sep 2018padang arafah via esqtours.com
Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah.
Tempat ini adalah tempat yang suci dimana orang-orang akan mengalami banyak peristiwa ghaib.
Apakah mereka yang berhaji diterima, dan diampuni dosa-dosanya, atau malah tertolak ibadahnya.
Ada yang mendengar dan melihat peristiwa-peristiwa ghaib yang belum pernah mereka dengar dimanapun.
Ada yang mendengar lolongan serigala yang menakutkan, dan ada yang mendengar keindahan suara tasbih, tahmid dan takbir.
Suara inilah gambaran suara batin manusia.
Sebagian orang seakan mendengar suara sambaran petir bagaikan suara malaikat membentak.
Sebagian lagi seakan mendengar keindahan suara bagaikan suara Rasulullah saw dan para malaikat yang memberi harapan pada mereka di hari Mahsyar.
Berikut wajibbaca.com ulas selengkapnya.
Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi.
Di padang yang luas ini, pada satu hari (siang hari) tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah berkumpul-lah lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji, ibadah Wukuf.
Yuk simak selengkapnya tentang padang arafah berikut ini.
Apa Saja Peristiwa Sejarah yang Terkait Padang Arafah ?
peristiwa di padang arafah via kupastuntas.co
Berikut ini kami akan menjelaskan apa saja peristiwa sejarah yang terkait padang arafah, padang arafah sejarah, serta apa arti wukuf dipadang arafah. Simak terus ya !
Arafah adalah padang pasir yang menyimpan sejarah manusia.
Dahulu, Nabi Ibrahim mengharapkan kelahiran anak.
Sebab, bapak para Nabi itu belum mendapatkan anak meski sudah puluhan tahun menikah.
Bahkan, dia mengatakan, seandainya dikaruniai anak, Ibrahim siap menjadikan anak itu sebagai kurban untuk Allah.
Allah memerhatikan perkataan itu. Pernikahan Ibrahim dengan Sarah menghasilkan seorang anak, Ismail.
Ibrahim kemudian bermimpi menyembelih anaknya. Dia bangun, kemudian merenungkan mimpi itu pada 8 Dzulhijah.
Dia bertanya-tanya, apakah mimpi tersebut benar dari Allah atau bukan.
Sehari kemudian dia mengetahui ('arafa) benar mimpi itu dari Allah. Ketika itu, Ibrahim berada di padang Arafah.
Dengan berat hati, Ibrahim berniat menyembelih Ismail pada 10 Dzulhijah.
Namun, hal itu tak terjadi, karena Allah memerintahkan untuk menyembelih hewan kurban.
Jauh sebelum kehidupan nabi Ibrahim, padang Arafah menjadi petunjuk bagi Nabi Adam dan Hawa.
Setelah meninggalkan surga, keduanya hidup berpencar. Malaikat mengarahkan mereka untuk menuju Arafah.
Di sana keduanya harus bertaubat, memohon ampunan Allah atas dosa-dosa yang diperbuat.
Adam dan Hawa telah memakan buah Khuldi yang dilarang, sehingga mereka meninggalkan surga. Kemudian hidup di bumi.
Prof M Mutawalli asy-Sya'rawi dalam al-Hajjul Mabrur mengatakan, setelah Adam dan Hawa kembali bersama di Arafah, keduanya tak lagi berpisah hingga akhir hayat.
Keduanya sama-sama memohon ampunan Allah.
Dalam Alquran disebutkan, "Keduanya berkata, Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS al-A'raf: 23).
Kemudian dikatakan, Adam dan Hawa telah mengetahui ('arafa) dosanya. Mereka juga mengetahui caranya bertaubat.
Kisah Ibrahim dan Adam sama-sama menyiratkan makna, Arafah adalah tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Manusia tak hanya memikirkan dirinya sendiri, atau orang lain. Mereka juga harus merenungkan dosa-dosa yang pernah diperbuat.
Mereka kemudian memohon ampunan Allah, seperti yang dilakukan Adam, Hawa, dan Ibrahim, di Arafah.
Kini Arafah menjadi tempat umat Islam berdiam diri atau berwukuf. Di sana, jamaah haji berzikir dan bertaubat kepada Allah.
Pakar ilmu Alquran, Prof Quraish Shihab dalam Haji dan Umrah menuliskan, wukuf adalah keberadaan di Arafah.
Waktunya mulai matahari tergelincir atau waktu Zhuhur, sampai terbenam.
Mazhab Hambali berpendapat waktunya mulai dari terbit fajar 9 Dzulhijah.
Sedangkan Mazhab Maliki berpendapat, keberadaan di Arafah harus mencakup sebagian dari waktu siang dan sebagian dari waktu malam.
Imam Syafi'i berpendapat, wukuf dinilai sah apabila jamaah haji sudah mencapai Arafah, walau pun hanya sesaat.
Tidak ada ketentuan harus berwukuf di bagian mana.
Selama jamaah haji berada di area Padang Arafah selama musim haji, maka mereka sudah dikategorikan berwukuf.
Ini adalah kesepakatan seluruh ulama.
Jamaah haji dianjurkan dalam keadaan bersuci ketika melakukan wukuf. Mereka juga diharapkan menghadap kiblat untuk berzikir.
Tak lupa pula untuk memperbanyak doa, baik bagi diri sendiri, maupun kelompok. Boleh dengan bahasa Arab, ataupun bahasa ibu.
Apa arti wukuf dipadang arafah ? Bermakna hibernasi. Yaitu proses mengistirahatkan diri untuk mengoptimalkan kembali fungsi rohani dan jasmani.
Di Padang Arafah inilah umat muslim menyempurnakan syahadatnya, berdoa, bermunajat, memohon ampun, dan bertobat kepada Allah.
Jabal Rahmah yang terletak di timur Padang Arafah, Kota Mekah menjadi asal muasal ibadah wukuf.
Di tempat ini Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali oleh Allah setelah bertobat memohon ampun karena melanggar perintahnya.
Berapa Hari di Padang Arafah ?
Keberangkatan para jemaah dari Mekkah menuju Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah adalah refleksi bahwa sesungguhnya kita berasal dari Allah.
Kembalinya para jemaah dari Arafah ke Mekah pada hari berikutnya sebagai refleksi bahwa sesungguhnya kepada-Nya kita akan kembali.
Hari wukuf adalah hari yang terbanyak Allah SWT mengampuni manusia dan terbanyak manusia dibebaskan Allah SWT dari neraka. Hal tersebut terdapat dalam hadits.
"Tidak ada juga hari - selain hari kemenangan dalam peperangan Badr - yang terlihat setan begitu terhina dan kecil seperti halnya wukuf di Arafah".
Ibadah wukuf di Arafah dimulai saat matahari tergelincir hingga matahari terbenam.
Yang dilakukan saat wukuf yakni salat jamak takdim dan qashar Zuhur-Ashar, berdoa, berzikir, membaca Alquran dan salat jamak takdim dan qashar magrhib-isya.
Doa di Padang Arafah
doa di padang arafah via youtube.com
Berikut ini adalah doa wukuf yang bisa Anda gunakan ketika berada di Padang Arafah:
اَللَّهُمَّ اِنِّي عَبْدُكَ فَلاَ تَجْعَلْنِي مِنْ اَخْيَبِ وَفْدِكَ، وَارْحَمْ مَسِيْرِي اِلَيْكَ مِنَ الْفَجِّ الْعَمِيْقِ. اَللَّهُمَّ رَبَّ الْمَشَاعِرِ كُلِّهَا فُكَّ رَقَبَتِي مِنَ النَّارِ، وَاَوْسِعْ عَلَيَّ مِنْ رِزْقِكَ الْحَلاَلِ، وَادْرَأْ عَنِّي شَرَّ فَسَقَةِ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ. اَللَّهُمَّ لاَ تَمْكُرْبِي وَلاَتَخْدَعْنِي وَلاَ تَسْتَدْرِجْنِي. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ بِحَوْلِكَ وَجُوْدِكَ وَكَرَمِكَ وَمِنْكَ وَفَضْلِكَ يَا اَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ يَا اَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ يَا اَسْرَعَ الْحَاسِبِيْنَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تَرْزُقَنِي خَيْرَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
Artinya :
“Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, jangan jadikan aku tamu-Mu yang paling sia-sia, sayangi perjalananku menuju-Mu dari tempat yang jauh. Ya Allah, Tuhannya seluruh Masy‘ar (tempat ibadah haji), selamatkan daku dari api neraka, luaskan bagiku rizki-Mu yang halal, lindungi aku dari keburukan jin dan manusia yang fasik. Ya Allah, jangan makari daku, jangan tipudaya aku, jangan murkai aku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kekuatan-Mu, kedermawanan dan kemuliaan-Mu, karunia dan anugerah-Mu. Wahai Yang Maha Mendengar dari semua yang mendengar. Wahai Yang Maha Melihat dari semua yang melihat. Wahai Yang Paling cepat hisab-Nya. Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluargaMuhammad. Anugerahkan padaku kebaikan di dunia dan akhirat.”.
اَللَّهُمَّ حَاجَتِي اِلَيْكَ الَّتِي اِنْ اَعْطَيْتَنِيْهَا لَمْ يَضُرَّنِي مَامَنَعْتَ، وَاِنْ مَنَعْتَنِيْهَا لَمْ يَنْفَعْنِي مَااَعْطَيْتَ، اَسْأَلُكَ خَلاَصَرَقَبَتِي مِنَ النَّارِ. اَللَّهُمَّ اِنِّي عَبْدُكَ وَمِلْكُ يَدِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، وَاَجَلِي بِعِلْمِكَ؛ أَسْأَلُكَ اَنْ تُوَفِّقَنِي لِمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي،وَاَنْ تُسَلِّمَ مِنِّي مَنَاسِكِي الَّتِي اَرَيْتَهَا خَلِيْلَكَ إِبْرَاهِيْمَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِ، وَدَلَلْتَ عَلَيْهَا نَبِيَّكَ مُحَمَّدًا صَـلَّى اللهُ عَلَيْهِوَآلِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِمَّنْ رَضِيْتَ عَمَلَهُ، وَاَطَلْتَ عُمْرَهُ، وَاَحْيَيْتَهُ بَعْدَ الْمَوْتِ حَيَاةً طَيِّبَةً
Artinya :
“Ya Allah, hajatku kepada-Mu adalah hajat yang bila engkau berikan kepadaku tidak membahayakanku apa yang Kau tahan, dan bila Engkau menahannya dariku tidak bermanfaat bagiku apa yang Kau berikan. Aku memohon kepadamu keselamtan diriku dari api neraka. Ya Allah aku adalah hamba-Mu dan milik-Mu, ubun-ubunku ada ditangan-Mu, dan ajalku dalam pengetahuan-Mu. Aku memohon kepada-Mu, bimbinglah aku pada apa yang kau ridahai, tuntunlah aku pada manasik yang Kau perlihatkan kepada kekasih-Mu Ibrahim a.s dan Kau tunjukan pada Nabi-Mu Muhammad s.a.w. Ya Allah, jadikan aku orang yang amalanya Engkau Ridhai, yang umurnya Engkau panjangkan, dan Engkau hidupkan setelah kematian dengan kehidupan yang baik."
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَيَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّانَقُوْلُ وَفَوْقَ مَايَقُوْلُ الْقَائِلُوْنَ. اَللَّهُمَّ لَكَ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي، وَلَكَ تُرَاثِي وَبِكَ حَوْلِي وَقُوَّتِي. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَمِنْ وَسَاوِسِ الصُّدُوْرِ وَمِنْ شَتَاتِ اْلأَمْرِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ. اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْأَلُكَ خَيْرَ الرِّيَاحِ، وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَاتَجِيءُ بِهِ الرِّيَاحُ، فَاَسْأَلُكَ خَيْرَ اللَّيْلِ وَخَيْرَ النَّهَارِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلِْبي نُوْرًا، وَفِي سَمْعِي نُوْرًا، وَفِي بَصَرِي نُوْرًا، وَفِي لَحْمِي وَدَمِي وَعِظَامِي وَعُرُوْقِي وَمَقْعَدِي وَمَقَامِي وَمَدْخَلِي وَمَخْرَجِي نُوْرًا، وَاَعْظِمْ لِي نُوْرًا يَارَبِّ يَوْمَ اَلْقَاكَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya :
“Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya. Bagi-Nya semua kekuasaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan Dia yang mematikan. Dialah yang hidup dan tidak mati. Ditangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, bagi-Mu segala puji seperti yang kau firmankan, kebaikan yang kami ucapkan, dan diatas apa yang orang-orang ucapkan. Ya Allah, bagi-Mu shalatku dan ibadahku, hdupku dan matiku; bagi-Mu peninggalanku, dengan-Mu dayaku dan dari-Mu kekuatanku. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kefakiran, keraguan hati, bencana dari segala persoalan, dan dari siksa kubur. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kefakiran, keraguan hati, bencana dari segala persoalan, dan dari siksa kubur. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam dan kebaikan siang. Ya Allah, jadikan dalam hatiku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, dalam pandanganku cahaya, pada daging dan darahku cahaya, tulang dan urat-uratku cahaya, tempat duduk dan berdiriku cahaya, tempat masuk dan keluarku cahaya. Ya Allah, besarkan semua cahaya itu bagiku pada hari aku menjumpai-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
-أَللهُمَّ اغْفِرْلِى مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَماَأَسْرَفْتُ وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدَّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَ خِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ
Artinya :
“ Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lewat maupun yang akan datang, yang tampak maupun yang tersembunyi, dan apa-apa yang berlebihan dan yang Engkau mengetahuinya, Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau “. (HR. Muslim).
-أَللهُمَّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ فَغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْ رُالرَّحِيْمُ
Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku sendiri, dan tidak seorang pun yang dapat mengampuninya selain Engkau, maka ampunilah dosa-dosaku dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (HR. Bukhari & Muslim).
– أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَاِلهَ اِلاَّ أَنْتَ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya :
“Ya Allah sesusungguhnya aku mohon kepada-Mu, bahwa aku bersaksi sesungguhnya Engkau, Engkau adalah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau satu, tempat bergantung segala sesuatu zat yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan tidak ada bagi-Nya yang menyamai seseorang pun”. (HR. Tirmidzi).
– رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya :
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”. (QS.7:23).
– رَبِّيْ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلاً مُبَارَكًا وَاَنْتَ خَيْرُالْمُنْزِلِيْنَ
Artinya :
“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baiknya yang memberi tempat”. (QS.23:29)
– أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ حَبُّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِيْ حُبَّكَ أَللهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ اِلَيَّ مِنْ نَفْسِى وَاَهْلِى وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
Artinya :
“Ya Allah sesungguhnya aku mohon untuk senang pada-Mu dan senang kepada orang yang senang pada-Mu, dan senang amalnya orang-orang yang telah menyampaikan padaku untuk senang kepada-Mu. Ya Allah jadikanlah senang padamu sebagaimana senang pada saya dari diriku dan keluargaku dan dari air yang dingin” (HR. Tirmidzi).
– لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ
Artinya :
“Tiada Tuhan kecuali Allah Maha suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang yang dzolim”. (HR. Tirmidzi).
– رَبِّ ا شْرَحْلِيْ صَدْرِى وَيَسِّرلِيْ اَمْرِى وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانىِ يَفْقَهُوْا قَوْلِى
Artinya :
“Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” .(QS. 20: 25-28).
– اَللهُمَّ اِنْ كُنْتُ اَمَنْتُ بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ وَاَحْصَنْتُ فَرْجِى اِلاَّ عَلى زَوْجِى فَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيَّ الْكاَ فِرُ
Artinya :
“Ya Allah jika aku telah beriman pada-Mu dan pada utusan-Mu, dan aku telah menjaga farjiku kecuali untuk suamiku, maka Engkau mengalahkan orang kafir padaku” (HR. Bukhori).
– رَبِّ ابْلِى عِنْدَكَ بَيْتًا فِىالْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظَّا لِمِيْنَ
Artinya :
“ Ya Tuhanku buatkanlah rumah disisi-Mu didalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim”. (QS. 67:11).
– أَللهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَااسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya :
“Ya Allah kami mohon kepada-Mu kebaikan sebagaimana permohonan nabi-MU, Muhammad saw. Dan kami berlindung kepada-Mu dkejelekan sebagaimana berlindungnya nabi-Mu, Muhammad saw, dan hanya kepada Engkau tempat pertolongan, dan kepada-Mu temapt sampainya do’a, tiada daya upaya dan tidak kekuatan melainkan Allah”. (HR. Tirmidzi).
– أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ الْفِردَوْسَ وَمَا قَرَّبَ اِلَيْنَامِنْ قَوْلٍ اَوْعَمَلٍ
وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَماقَرَّبَ اِلَيْهَا مِنْ قَولٍ اَوْ عَمَلٍ, أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّةَ وَاَعُذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ, أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ تَمَامَ النِّعْمَةِ
Artinya :
“ Ya Allah, aku mohon padamu surga firdaus, dan ucapan, perbuatan yang dapat mendekatkan ke surga, dan aku berlindung pada-Mu dari siksa neraka dari perkataan atau perbuatan yang bisa mendekatkan ke neraka. Ya Allah aku mohon pada-Mu ridlo dan surga-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, aku mohon pada-Mu nikmat yang sempurna” .(HR. Tirmidzi).
Demikian sejumlah doa yang bisa Anda panjatkan kepada Allah SWT selama melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Rahasia Padang Arafah
rahasia padang arafah via brilio.net
Arafah adalah puncak pengenalan manusia terhadap kekuasaan Ilahi dan sekaligus pengakuan akan dosa-dosa.
Dalam suatu hadis disebutkan:
“Jika ada dosa yang tak terampuni di malam Al-Qadar bulan Ramadhan, maka dosa itu tak akan diampuni di bulan-bulan yang lain kecuali ia melakukan kesyaksian dan pengakuan di padang Arafah.”
Dari wajah-wajah mereka nampaklah antara cemas dan harap.
Apakah amal ibadah mereka akan terima oleh Allah swt dan dosa-dosa mereka diampuni oleh-Nya.
Di padang Arafah sebagian mereka mendengar dan melihat peristiwa-peristiwa ghaib yang belum pernah mereka dengar dan syaksikan di negeri asal mereka.
Ada yang mendengar lolongan srigala yang menakutkan, dan ada yang mendengar keindahan suara tasbih, tahmid dan takbir. Suara inilah gambaran suara batin manusia.
Inilah di antara apa yang dimaksud oleh sabda Rasulullah SAW:
“Sekiranya dalam dirimu tidak ada tirai-tiran batin, niscaya kamu akan mendengar apa yang aku dengar dan menyaksikan apa yang aku saksikan.”.
Di padang Arafah mereka seakan mendengar suara sambaran petir bagaikan suara malaikat membentak mereka di padang Mahsyar.
Sebagian mereka seakan mendengar keindahan suara bagaikan suara Rasulullah saw dan para malaikat yang memberi harapan pada mereka di hari Mahsyar, seakan mereka bersama Rasulullah saw dan para malaikat yang sebentar akan berjumpa dengan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Maha Penyayang.
Padang Arafah Tanda Kiamat
pohon soekarno via bintang.com
Padang Arafah luasnya sekitar 5,5 x 3,5 km, yang dikelilingi bukit-bukit. Meskipun padang arofah merupakan daerah yang tandus, berbatu dan berpasir, ada satu pemandangan unik.
Adanya satu jenis pohon yang menurutku ketika itu adalah pohon khas dari padang Arofah.
Pohonnya mirip pohon mimba atau mindi kalau di Indonesia, tapi daunnya lebih terlihat hijau menguning seperti daun pohon yang kekurangan air.
Ternyata, pohon tersebut dinamai pohon Soekarno. ternyata pohon itu sebetulnya pohon dari Indonesia, ya pohon mimba atau mindi itu, dan ditanam oleh presiden pertama kita Bapak Ir. Soekarno.
Roso Daras dalam bukunyaSoekarno, Sejarah yang Tercecer menuliskan, dinamakan pohon Soekarno, sebagai penghargaan bangsa Arab kepada Presiden Republik Indonesia yang pertama itu.
Saya akui ide Pak Karno begitu brilliant. Konon, Pak Karno lah yang memilihkan jenis tanaman, hingga menyiapkan sebuah tim penghijauan di Arafah.
Tidak terbayangkan di tahun itu ketika transportasi ke Saudi memakai kapal, banyak pohon mimba yang akan menjadi saksi manusia dalam mengerjakan ibadah haji yang mulia.
Dengan izin Allah, padang tandus dengan permukaan batu cadas nan gersang, berhasil dihijaukan.
Raja Fahd, ketika itu sangat berterima kasih dan mengabadikan nama “pohon soekarno” untuk pohon-pohon yang sekarang menghijaukan areal di Arafah tersebut.
Lalu di sinilah letak sebuah kebenaran hadits Rasulullah tentang akhir zaman, dan ternyata peran Pak Karno menunjang kebenaran hadits ini.
Hal ini sudah diberitakan Rasulullah sejak kurang lebih 1500 tahun yang lalu dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 157 dari Abu Hurairah secara marfu’ dengan lafazh:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيضَ حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ وَحَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya, tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi murujan wa anharan.”.
Sebagian menerjemahkan kata murujan wa anharan dengan: Subur lagi makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.”
Entahlah… apakah fenomena ini merupakan jawaban dari hadits tersebut di atas, hanya Allah lah yang mengetahuinya..
Padang arafah di terjang badai ?
Jemaah Haji alami kepanikan saat badai melanda Padang Arafah, Minggu sekitar pukul 20.00 waktu arab saudi (WAS)
Ada sekitar tiga juta umat islam, termasuk jemaah haji asal Bangka Belitung, melakukan rangkaian pelaksanaan Ibadah Haji berupa wukuf di Arafah.
"Semalam ada badai menghantam Padang Arafah sekitar 30 menit, ba'da Isya dan semua jemaah haji Kelompok terbang 9 embarkasi PLM dalam kondisi aman," ujar H Rasyid Ridho Jemaah Haji asal Bangka Belitung yang tergabung Klotër 9 Palembang, kepada posbelitung.co, Senin.
Dijelaskan Rasyid, jemaah haji sempat panik, dan semua jemaah haji berdoa dan dzikir.
"Semua karena Allah SWT yang melindungi, Tidak ada daya dan upaya melainkan hanya kekuatan milik Allah SWT," Ungkap Rasyid.
Rasyid juga mengabarkan, badai juga menerpa di sekitar Masjidil Haram.
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman yang juga sedang berada di mekkah sempat menanyakan kondisi jemaah haji asal Babel.
"Dari Masjidil Haram, gubernur menanyakan kondisi jemaah atau kondisi tenda di padang Arofah karena di Masjidil Haram pun badai sangat kencang," jelasnya.
Dikatakan Rasyid, badai mulai reda sekitar pukul 20.50 WAS, dan jemaah haji sudah dapat istirahat dengan tenang.
Tidak lupa para jemaah saling mengingatkan untuk terus melakukan zikir dan doa.
Dihubungi terpisah Ketua Kloter 7 Embarkasi Palembang, H Ihsan Syarif menambahkan jemaah haji dalam keadaan sehat.
"Pada saat badai berlangsung tenda kokoh, namun hanya pagar pembatas toilet yang roboh. Saat badai lampu dalam tenda sempat padam," ujar Ihsan Syarif.
Demikianlah artikel tentnag padang arafah ini. Semoga bermanfaat.