Naudzubillah! Petobo "Pusat Judi dan Maksiat" Bahkan Perempuan Hamil Jadi Taruhan
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 18 Oct 2018Gambar Petobo pasca lituifikasi (bbc.com)
Astaghfirullah
Lemas seketika mendengarkan pengakuan bapak warga Palu ini.
Apa yang terjadi di Petobo sebelum hancur lebur semua perjudian ada disana, bahkan ia menyebut Petobo sebagai Las Vegas-nya Palu!
Simak kesaksiannya, bikin hati menjerit!
Petobo hilang ditelan bumi pasca gempa Sulawesi Tengah, 28 September lalu.
Saat gempa terjadi, Petobo mengalami fenomena likuifaksi yang menewaskan ribuan warga setempat. Bahkan hingga saat ini, ribuan jasad korban diyakini masih berada di bawah lumpur dan tak bisa dievakuasi.
Namun siapa sangka jika Petob itu juga dikenal sebagai pusat perjudian terbesar di Palu sebelum bencana terjadi.
Seperti kami lansir dari pojoksatu.com, bagi warga Palu, sudah menjadi rahasia umum bahwa di Petobo ada tempat khusus bagi mereka yang suka bermain judi.
Bukan cuma itu, praktik prostitusi juga ada di tempat ini. Bahkan sejumlah bandar narkoba juga diketahui bermukim di Petobo.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga, Salih (42). Menurut Salih, kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi itu juga sudah sangat kesohor sebagai tempat judi.
Bahkan pemainnya bukan warga Palu saja. Ada yang datang dari jauh seperti dari Makassar, Manado bahkan dari Surabaya.
“Kami belum pernah ke Amerika, tapi kami biasa menyebut tempat ini (Petobo) sebagai Las Vegas-nya Palu,” kata pria yang akrab disapa Chalik itu.
Adapun lokasi perjudian di Petobo bukan di perkampungan warga. Ada sebuah lapangan yang dijadikan pusat praktik perjudian itu.
“Nah, di tempat itulah segala jenis judi ada. Mulai permainan kartu, kupon putih, dadu-dadu, pacuan kuda dan sebagainya. Semua ada dan lengkap,” jelasnya.
Salih menyebut perputaran uang di Petobo setiap hari bisa mencapai Rp1 miliar lebih.
Pasalnya, penjudi yang datang dari berbagai daerah di luar Sulawesi memang bermain dengan nilai taruhan hingga ratusan juta rupiah.Adapun ibu rumah tangga setempat ada yang memanfaatkan lokasi perjudian itu untuk berjualan beragam jenis makanan dan minuman.
Sehingga membuat perputaran uang saban hari semakin menggeliat, baik di meja judi maupun di kafe-kafe.
Salih juga menuturkan, saking doyannya warga bermain judi, sampai perempuan hamil pun kerap jadi objek judi.
Mereka bertaruh jenis kelamin janin yang dikandung.“Kalau sudah deal, si ibunya di-USG untuk mengetahui siapa pemenangnya,” beber Salih.
Meski demikian di kompleks perumahan Petobo tetap ada tokoh agama, ada masjid megah dan sebagian warga yang tidak terkontaminasi dengan aktivitas menyimpang di kampung tersebut.
“Bandar judi itu juga menyumbang untuk pembangunan masjid. Bahkan mereka membantu saudara atau kerabatnya yang hendak menunaikan ibadah haji. Ya, tentunya pakai uang hasil judi itu,” jelasnya.
Baca Juga:
- Astagfirulah! Kesaksian Nyata Relawan Gempa Palu, "Persis Kisah Kaum Nabi Luth"
- Kesaksian Korban Gempa Tsunami Palu, Kampung Petobo yang Hilang "Pusat Judi & Maksiat"
- Astagfirullah! Sisi Lain Dari Kota Palu, yang Jarang Diketahui
Namun Salih enggan menyebut bahwa bencana likuifaksi yang baru saja terjadi adalah penghakiman dari Tuhan.
Meski demikian sebagai umat muslim, ia menyadari bencana ini menjadi teguran bagi dirinya dan warga Petobo untuk kembali ke jalan yang benar.
“Cuma dari informasi yang saya dapat, ada beberapa bandar judi dan narkoba yang selamat dari bencana ini, saat likuifaksi terjadi mereka berada di luar daerah,” jelasnya.
Astagfirullah Al Adzim...
Hanya bisa geleng-geleng kepala dan beristighfar! Semoga kita bisa sadar, bahwa murka Allah itu begitu nyata.