Tagar #UninstallGojek Jadi Trending Topic Karena Diduga Dukung LGBT, Ini Tanggapan Go-Jek
Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 15 Oct 2018#UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia (gambar: tribunnews.com)
Benarkah Go-Jek dukung LGBT?
Terkait ramainya tagar #UninstallGojek gara-gara unggahan viral seorang karyawan GO-JEK yang diduga dukung LGBT.
Ini tanggapan resmi pihak Go-Jek!
Tanda pagar #UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia, Minggu (14/10/2018) pagi.
Tagar tersebut ramai digunakan diduga akibat unggahan viral seorang karyawan GO-JEK yang berpendapat bahwa perusahaannya menghargai perbedaan termasuk Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Unggahan tersebut dilakukan oleh Vice President, Operations and Business Development Go-Jek, Brata Santoso, yang menggambarkan dukungan perusahaan terhadap lesbian, gay, bisexual, transgender (LGBT).
Hal tersebut disampaikan melalui akun media sosialnya, yang kemudian dilaporkan telah dihapus, dalam rangka peluncuran kampanye internal perusahaan bertajuk #GOingALLin.
Pernyataan Brata pun memicu kemunculan tagar #uninstallgojek.
#UninstallGojek menempati urutan teratas trending topic Twitter Indonesia (twitter.com)
Kehebohan di dunia maya ini membuat pihak Go-Jek mengeluarkan pernyataan terkait kampanye internal dan pernyataan Brata tersebut.
Berikut penyataan resmi pihak Go-Jek:
Go-Jek menegaskan pihaknya sangat menghargai keberagaman. Perusahaan pun yakin ide dan kreativitas, yang menjadi kunci melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan hasil kerja sama berbagai latar belakang pendidikan, budaya dan keyakinan.
Layanan ride-sharing itu pun menekankan keberagaman merupakan elemen dalam dinamika karyawannya.
Mengenai pernyataan Brata, Go-Jek menekankan itu merupakan pendapat dan interpretasi pribadinya terhadap acara internal perusahaan terkait keberagaman.
"Terkait posting-an yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan itu merupakan pendapat dan interpretasi pribadi salah satu karyawan Go-Jek terhadap salah satu acara internal dengan tema keberagaman," tulis Go-Jek dalam keterangan resminya.
GO-JEK menjunjung tinggi keberagaman yang menciptakan persatuan dan keharmonisan, sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia, yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. pic.twitter.com/OQq7n1JmlF— GO-JEK (@gojekindonesia) 13 Oktober 2018
Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu juga menegaskan selalu menjunjung tinggi nilai dan budaya Indonesia.
"Pada intinya, Go-Jek adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ungkap perusahaan.
Baca Juga:
- Bukan Puluhan, Sukabumi Sudah Kantongi Data Ribuan Gay, Mirisnya Mulai Usia 15an
- InsyaAllah Bermanfaat! Begini Cara Mengobati Penyakit LGBT Secara Medis dan Islam
Hal serupa pun juga diungkapkan oleh pihak manajemen GO-JEK, seperti yang kami kutip dari wartakota.com.
Manajemen GO-JEK menilai sikap Brata dalam postingan di akun Facebook-nya tersebut bukan merupakan sikap resmi perusahaan.
“Kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satu karyawan GO-JEK, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman,” kata perwakilan manajemen GO-JEK.
“Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami,” ucapnya.