Waspada! Menurut BNPB, Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia Pada 2019

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 25 Dec 2018
Waspada! Menurut BNPB, Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia Pada 2019
Gambar ilustrasi bencana (liputanislam.com)

Bukan mendahului takdir, namun kita wajib waspada akan datangnya bencana...

Begitu banyak bencana alam yang menerpa Indonesia sepanjang 2018, dan yang terbaru adalah tsunami Selat sunda.

Namun, BNPB memperkirakan bencana masih terus berlanjut hingga tahun depan atau pada 2019. Berikut daftarnya...

Dampak tsunami Banten yang menerjang jelang akhir tahun 2018 begitu mengerikan (22/12/2018) masih kita rasakan.

Sampai berita ini diturunkan, jumlah korban tsunami Selat Sunda terus bertambah.

Siang ini, korban meninggal sudah mencapai angka lebih dari 400 orang.

"429 orang meninggal, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, 16.082 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Selasa (25/12/2018).

Tentu saja kabar duka ini seolah menambah panjang daftar bencana alamyang menerjang Indonesia sepanjang 2018. Mulai dari gempa Lombok hingga tsunami di Sulawesi Tenggara.

Namun, banyaknya bencana alam yang menerpa Indonesia sepanjang 2018 diperkirakan masih terus berlanjut hingga tahun depan atau pada 2019.

Dilansir dari intisari.grid.id, prediksi masih bakal terjadi banyak bencana alam di Indonesia pada 2019 disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB).

Musim penghujan dan kemarau diprediksi akan bersifat normal karena tidak ada peningkatan El Nino dan La Nina yang terjadi.

Meski begitu, sebanyak 95 persen dari bencana yang terjadi diperkirakan merupakan bencana hidrologi.

Bencana Hidrometeorologi

Waspada! Menurut BNPB, Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia Pada 2019
Foto bencana longsor

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Misalnya banjir dan tanah longsor saat musim hujan, atau kekeringan dan kebakaran lahan saat musim kering.

Meskipun tidak dapat dipastikan, namun bencana-bencana hidrometeorologi cenderung dapat diprediksi.

Ini dikarenakan waktu dan faktor penyebabnya berdasarkan musim yang datangnya kurang lebih dapat diperkirakan.

Banjir, longsor dan puting beliung diprediksi akan mendominasi peristiwa bencana selama 2019.

Hal ini disebabkan masih luasnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS), lahan kritis, laju kerusakan hutan, kerusakan lingkungan, dan perubahan penggunaan lahan di lingkungan dan masyarakat.

Secara spesifik, banjir dan tanah longsor akan terjadi sejak awal tahun hingga April 2019 dan di pengujung tahun saat memasuki musim penghujan.

Sementara, kebakaran hutan dan lahan diprediksi masih akan tetap terjadi. Hanya saja, bencana ini dapat diatasi dengan lebih baik dengan kesiapan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

Kekeringan dan kebakaran hutan ini akan banyak terjadi sekitar bulan Juni hingga Oktober saat musim kemarau tiba.

Bencana Geologi

Waspada! Menurut BNPB, Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia Pada 2019
Riwayat Gempa di Indonesia (kompas.com)

Bencana geologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor pergerakan di bawah bumi.

Masing-masing lempeng memiliki waktu pergerakan berbeda-beda, sehingga waktu terjadinya cenderung kurang bisa diprediksi.

Baca Juga:

Waktu terjadinya pun bisa sewaktu-waktu dalam waktu yang cepat. Misalnya, gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami.

Kemungkinan terjadinya bencana ini tersebar sepanjang tahun di semua wilayah Indonesia, baik daratan maupun lautan. Untuk gempa bumi, tahun depan diprediksi masih terjadi.

Hal ini disebabkan sebagian besar wilayah Indonesia terletak di atas lempeng aktif yang selalu bergerak. Namun, wilayah Indonesia bagian timur diminta untuk lebih waspada dan berhati-hati.

Sebab, di wilayah itu memiliki lempeng atau sesar yang lebih rumit dan rentan terjadi bencana. Sementara, potensi tsunami ada jika gempa tektonik terjadi dengan kekuatan di atas magnitude 7 dan terjadi di jalur subduksi dengan kedalaman kurang dari 20 kilometer.

Terakhir, potensi bencana gunung berapi, tidak dapat diprediksi terjadinya dan masa kebencanaannya. Ini dikarenakan masing-masing gunung berapi memiliki tipikal yang berbeda-beda.

Namun, secara keseluruhan Indonesia sudah lebih siap untuk menghadapi bencana yang mungkin datang. Ini dapat dilakukan dengan perbaikan berbagai sistem dan pengetahuan, juga kesiapsiagaan masyarakat yang lebih terlatih saat bencana menerpa.
SHARE ARTIKEL