Video TKI Disandera Teroris Abu Sayyaf, WNI "Tolong saya bos, tolong saya bos, tolong,"

Penulis Penulis | Ditayangkan 06 Jan 2019
Video TKI Disandera Teroris Abu Sayyaf, WNI
Sumber gambar tribunnews.com

"Tolong saya bos, tolong saya bos, tolong," rintihan Samsul Saguni di sebuah galian dikerumuni beberapa pria bersenjata lengkap.

Kabar penyanderaan seorang TKI asal Sulbar bernama Samsul Saguni dibenarkan Kementerian Luar Negeri.

Pria dalam video yang disebarkan Kelompok Abu Sayyaf merupakan warga negara Indonesia.

"Video yang beredar di Malaysia adalah salah satu sandera WNI yang diculik di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia, 11 September 2018. WNI dalam video diculik bersama WNI lainnya a.n. Usman Yunus, yang sudah lebih dahulu bebas pada Desember 2018," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal.

Menurut Iqbal, penyebaran video oleh kelompok Abu Sayyaf sudah beberapa kali dilakukan sejak penyanderaan WNI pertama kali pada 2016.

"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya pembebasan terhadap 3 WNI yang saat ini masih disandera di Filipina Selatan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki di Indonesia maupun di Filipina. Dalam proses tersebut, keselamatan sandera selalu menjadi perhatian utama," tegas dia.

Baca juga:
  1. Usai Kencan di Bali Bareng Pacar, Vannessa Angel Digerebek Polisi Kasus Prostitusi Online 

Video TKI Disandera Teroris Abu Sayyaf 

Video TKI Disandera Teroris Abu Sayyaf, WNI
Sumber gambar tribunnews.com

Video yang tersebar tersebut dirilis di thestar.com.my yang berdurasi hanya 12 detik, pria yang diduga samsul saguni TKI yang berasal dari Majene, Sulawesi Barat.

Ia hanya menggunakan celana pendek berwarna pink dan tak menggunakan baju dan berada di sebuah galian. Pria itu memohon-mohon dari bawah lubang. Sementara diatasnya berdiri dua orang pria menenteng senjata.

"Tolong saya bos, tolong saya bos, tolong," dikutip dari tribunnews.com.

Dalam rilis Thestar.com.my, sejumlah sumber di Filipina menyebutkan, video itu dikirim oleh penculiknya, Abu Sayyaf ke pemilik kapal penangkap ikan, tempat Samsul bekerja. Itu sebagai upaya oleh kelompok bersenjata untuk meminta uang tebusan untuk pembebasan Samsul.

Menurut sejumlah media Filipina, kelompok Abu Sayyaf menuntut 4 juta peso (sekitar 400 ribu Ringgit Malaysia) untuk pembebasan.

Mohon maaf kami tidak bisa menyertakan video karena alasan privasi.

Hingga berita ini diterbitkan masih belum ada kabar terbaru namun pihak kementrian luar negeri masih terus mengupayakan negoisasi dengan kelompok teroris Abu Sayyaf.
SHARE ARTIKEL