5 Fakta Baru Kasus Hubungan Sedarah di Lampung, Seperti Ini Kelakuan Mengerikan Pelaku

Penulis Cheryl mikayla | Ditayangkan 24 Feb 2019
5 Fakta Baru Kasus Hubungan Sedarah di Lampung, Seperti Ini Kelakuan Mengerikan Pelaku
Tiga tersangka pelaku incest atau hubungan sedarah di Lampung ditangkap polisi. Foto: Dok. Polres Tanggamus

Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya!!

Kepolisian beberkan fakta-fakta baru terkait kasus hubungan sedarah yang terjadi di Lampung.

Ternyata, seperti ini perlakuan mengerikan ke-3 pelaku kepada korban...

Tindak lanjut dari penangkapan 3 pelaku incest atau hubungan sedarah oleh kepolisian di wilayah Pekon Pangungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (23/2/2019) siang.

AG (18) jadi korban incest atau hubungan sedarah oleh ayah kandungnya M (45) dan kakaknya SA (24), serta adiknya YF (15) ternyata sering mengalami perbuatan keji dan tak manusiawi.

Berikut beberapa fakta baru yang diungkap kepolisian;

1. Korban ternyata sering dicekoki video p0*no.

5 Fakta Baru Kasus Hubungan Sedarah di Lampung, Seperti Ini Kelakuan Mengerikan Pelaku
Lokasi tempat korban kerap disetubuhi para tersangka Foto: Dok. Polres Tanggamus
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas saat dihubungi lewat telepon, Sabtu (23/2/2019) mengungkap, banyak filem tak senonoh ditemukan di HP Pelaku Incest di Lampung, alhasil korban jadi pelampiasan ke-3 pelaku.

"Saya lihat mereka ini berawal dari kakaknya (SA) sudah pegang HP. Di dalam HP-nya itu banyak video p0*no. Adik kakak ini sering diajak nonton video p0*no," kata Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas.

Sementara Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tanggamus Ipda Primadona Laila mengatakan, perilaku SA dan YF yang suka nonton film p0*no itu diketahui dari hasil pemeriksaan dan pengakuan tersangka.

"Nonton film bersama, kemudian dipraktikkan ke korban. Dalam sehari bisa melampiaskan hasratnya ke korban itu ada kalau kakaknya bisa sampai 5 kali, adiknya 3 kali," kata Ipda Dona.

2. Korban disetubuhi 5 kali oleh sang ayah, 120 kali oleh kakak dan 60 kali oleh adiknya.

Dona mengatakan, pengakuan ayahnya M baru lima kali menyetubuhi korban. Sementara yang mencengangkan SA mengaku sudah sekitar 120 kali menggauli SA dan YF sekitar 60 kali.

Perbuatan bejat ini dilakukan berulang kali sejak 2018. AG tak kuasa melawan karena takut. Selama ini, dia juga dikungkung di dalam rumah.

3. Pelaku pernah menyetubuhi kambing dan sapi tetangga.

Ipda Dona menyebut, secara visual M dan SA terlihat seperti manusia normal. Tidak ada keanehan prilaku.

Namun sosok YF dia nilai sedikit aneh, karena saat diperiksa terlihat santai bahkan tertawa. YF juga mengaku pernah menyetubuhi kambing dan sapi tetangga.

"Kita tanya (kepada YF) ada objek atau korban lain nggak yang disetubuhi selain kakak kandungmu, anak ini jawab 'nggak ada bu. Tapi pernah sama kambing dan sapi juga'. Itu pun karena melihat video p0*no yang ada di HP. HP-nya rusak. Mereka terinspirasi video p0*no luar negeri yang melakukan hubungan s3ksu4l melalui objek binatang," ucapnya, seperti dilansir dari detik.com.

4. Ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya.

Untuk mendalami persoalan ini, ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya pada Senin (25/2) nanti.

Polisi ingin mengetahui apakah ketiga pelaku yang merupakan ayah dan anak ini mengalami gangguan kejiwaan.

Berita terkait: Bejat!! Melakukan Hubungan Sedarah, Ayah dan 2 Anaknya di Lampung Diringkus Polisi

5. Kondisi korban

Ipda Dona menambahkan, polisi juga menaruh perhatian serius pada korban. Apalagi AG diketahui mengalami keterbelakangan mental.

Pihaknya akan terus memonitor kondisi AG. AG pada Senin (25/2) nanti juga akan diperiksa kesehatan dan kondisi kejiwaannya.

"Sejauh ini belum kita temukan adanya gejala kehamilan karena korban juga baru mau kita ambil keterangannya Senin besok dengan didampingi ahli bahasa. Korban bukan kategori tunarungu, tunawicara atau tunagrahita tapi dia memang masuk dalam katagori disabilitas karena kalau ditanya harus ada panduan, ada yang mendampingi, jadi bisa jelas," ujar Ipda Dona.

"Secara visual anaknya sehat. Anaknya putih, cantik malah. Tapi dia keterbelakangan mental. Mungkin karena tidak mengenyam pendidikan. Kurang lebih seperti itu. Kalau kita lihat matanya kosong. Psikisnya sudah kena," sambungnya.
SHARE ARTIKEL