Aturan dan Waktu Puasa Rajab

Penulis Fajar R | Ditayangkan 12 Sep 2019

Bulan Rajab adalah bulan yang termasuk pada bulan haram atau yang dimuliakan beserta tiga bulan lainnya secara berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Puasa Rajab bukanlah amalan yang bersifat wajib. Puasa ini dianjurkan mengingat Rajab merupakan salah satu dari bulan-bulan haram (mulia).

Di sisi lain mulianya bulan Rajab adalah bulan yang menyimpan sejarah besar mengenai peristiwa Isra Mi’raj, peristiwa dimana Rasulullah SAW yang pada waktu itu mendapatkan sebuah wahyu berupa perintah shalat wajib lima waktu atau yang dikenal sebagai sholat fardhu.

Mengingat bulan ini adalah bulan yang baik dan mulia. Maka dalam agama Islam apabila sampai pada bulan ini, sebaiknya pada bulan baik ini diisi dengan mengerjakan ibadah puasa dengan puasa sunnah.

Perintah puasa sunnah ini adalah mengerjakan puasa sunnah Rajab.

Hal ini merupakan sebuah anjuran untuk umat Islam dalam mengerjakan puasa sunnah bulan Rajab, mengingat adanya keutamaan apabila mengerjakannya.

Sama halnya dengan perintah-perintah ibadah lainnya, puasa sunnah Rajab ini pastinya memiliki ketentuan-ketentuan tertentu atau aturan aturan puasa Rajab yang berhubungan dengan tata cara, bacaan doa niat puasa sunnah rajab dan pastinya kapan puasa Rajab dilakukan.

Ketentuan atau aturan ini jelas berbeda dengan aturan puasa wajib atau puasa Ramadhan, yang mana tak usah ditanyakan tata cara dan waktu pengerjaan puasa wajib ini, karena sudah pasti setiap orang telah mengetahui tata cara dan kapan waktu pengerjaan puasa wajib dilaksanakan.

Nah kali pada kesempatan kali ini wajibbaca.com akan mengulas mengenai waktu yang tepat untuk mengerjakan puasa sunnah Rajab ini, setelah pada ulasan sebelumnya telah dibahas bacaan doa niat puasa Rajab.

Sehingga ulasan ini akan membantu kepada seseorang yang akan mengerjakannya.

Karena selain mengetahui bacaan doa niat puasa sunnah Rajab pertama kali, lalu hal berikutnya yang diketahui untuk yang orang yang akan mengerjakan puasa sunnah Rajab ini adalah kapan atau tanggal puasa rajab ini dilakukan.

Kapan dimulainya dari jam berapa sampai jam berapa, sebab apabila tidak mengetahui waktu dari aturan puasa rajab yang telah ditentukan, tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan melaksanakan puasa pada waktu yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa.

Sehingga nantinya ketika mengerjakan puasa sunnah Rajab yang diharapkan pahala tetapi yang didapat malah sebaliknya.

Aturan dan Waktu Puasa Rajab

Ketentuan dan Aturan Kapan Waktu Puasa Rajab Dikerjakan - Image from cumaberita.com

Waktu Mengerjakan Puasa Rajab

Keutamaan untuk mengerjakan puasa sunnah Rajab menurut hadist riwat At-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid adalah sebagai berikut:
“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, Allah akan melipatkan kebaikan pada bulan itu. Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka seakan-akan ia berpuasa selama satu tahun. Barang siapa yang berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka akan ditutup tujuh pintu api neraka jahanam darinya. Barang siapa yang berpuasa delapan hari pada bulan itu, maka akan dibukakan delapan pintu surga baginya. Barang siapa yang berpuasa sepuluh hari dari bulan Rajab, maka tidaklah Allah dimintai apa pun kecuali Allah akan memberinya. Barang siapa berpuasa lima belas hari pada bulan Rajab, maka ada yang memanggil dari langit, ‘Engkau telah diampuni dosamu yang telah lampau.’ Mulailah amal, siapa yang terus menambah, maka akan terus diberi pahala.” 

Sedangkan pembahasan mengenai berapa hari puasa sunnah Rajab dikerjakan, dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat yang menghukumi puasa rajab.

Perbedaan pendapat ini terjadi di kalangan 4 madzhab seperti dari kebanyakan ulama kalangan Madzhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i yang berpendapat bahwa puasa sunnah Rajab hukumnya sunnah selama 30 hari, serta pendapat ini menjadi qaul dalam madzhab Hanbali.

Namun pada sisi lain, para ulama madzhab Hanbali berpendapat bahwa berpuasa Rajab secara penuh (30 hari) hukumnya adalah makruh apabila tak disertai dengan mengerjakan puasa pada bulan-bulan yang lainnya.

Hukum Kemakruhan ini akan menjadi hilang jika tidak berpuasa dalam satu atau dua hari dalam bulan Rajab tersebut atau dengan mengerjakan puasa pada bulan lain.

Para ulama madzhab Hanbali juga berbeda pendapat mengenai penentuan bulan-bulan haram dengan puasa.

Mayoritas dari mereka menghukuminya sebagai sunnah, sementara sebagian lainnya tidak menjelaskan kesunnahannya.

Semoga dengan adanya ulasan ini dapat membantu dan menambah pengetahuan sobat wajibbaca.com dalam menentukan waktu mengerjakan puasa sunnah Rajab.

SHARE ARTIKEL