Niat memandikan jenazah - Image from budhii.web.id
Ada kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang muslim yang masih hidup terhadap orang yang telah meninggal, yaitu memandikan, mengkafani, mensholati, dan menguburkannya.
Membahas mengenai tata cara mengurus jenazah dari memandikan sampai menguburkan ini penting sekali dipahami dan diketahui oleh semua umat islam, karena pasti akan menjalankan kewajiban tersebut.
Tata cara pengurusan jenazah dari awal sampai akhir ini diawali dengan memandikan jenazah atau memandikan mayat hal ini merupakan tindakan sebagai memuliakan dan mensucikan jenazah.
Tentunya ada aturan dan juga tata cara memandikan dan mengkafani jenazah yang harus dilakukan dan diketahui sehingga dapat melakukannya dengan sempurna, berikut ini telah wajib baca rangkumkan mengenai tata cara memandikan jenazah beserta doanya.
Cara Memandikan Jenazah yang Benar
Untuk cara memandikan jenazah adalah diawali dengan membaca niat memandikan jenazah kemudian dengan meratakan air keseluruh anggota badan jenazah. Hal ini dijelaskan secara singkat oleh Syeks Salim bin Sumair Al-Hadlrami di dalam kitabnya Safinatun Najah yang artinya berikut:
"Paling sedikit memandikan mayat adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badan".
Dengan menghilangkan najis yang ada di tubuh mayit kemudian menyiramkan air secara merata ke tubuhnya. Jika tata cara penyelenggaraan jenazah ini sudah dilakukan dengan benar dan baik, maka jenazah dapat dikatakan telan dimandikan dan gugurlah kewajiban orang yang telah memandikan jenazah.
Dan tata cara memandikan mayit yang kedua adalah dengan memandikan jenazah secara sempurna sesuai dengan sunnah. Syekh Salim juga menuturkan cara yang kedua ini:
"Dan sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua pantatnya, menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudukannya, menggosok badannya dengan daun bidara, dan mengguyurnya dengan air sebabnya tiga kali"
Untuk lebih lengkapnya mengenai tata cara memandikan jenazah berikut ini simak ulasan mendalam tentang tata cara memandikan jenazah sesuai sunnah dan doa memandikan jenazah.
Tata Cara Memandikan Jenazah Lengkap dengan Gambarnya
Hukum memandikan jenazah
Hukum pemandian jenazah ini adalah fardhu kifayah yang artinya jika sudah ada satu orang yang memandikan jenazah, maka kewajiban bagi yang lain telah gugur. Dan sebaliknya jika belum ada satu orang pun yang memandikannya, maka semua orang yang ada di kampung tersebut berkewajiban untuk memandikannya.
Jenazah yang wajib dimandikan
- Jenazah seorang muslim atau muslimah
- Ada tubuhnya
- Kematiannya buka kategori mati syahid (mati berjihad membela islam)
- Bukan bayi yang meninggal karena keguguran
Jenazah yang tidak boleh dimandikan
Terdapat dua jenazah yang tidak boleh dimandikan, yakni jenazah orang yang mati syahid atau gugur dalam perang melawan orang kafir dalam rangka membela agama islam.
Lalu yang kedua adalah bayi yang meninggal keguguran saat dalam kandungan. Dari kedua jenazah tersebut tidak boleh dimandikan dan juga disholati, melainkan cukup dikafankan dan kemudian dikuburkan.
Syarat memandikan jenazah bagi orang yang memandikan
- Muslim
- Berakal
- Balig
- Jujur dan saleh
- Terpercaya, amanah, tahu hukum memandikan jenazah, tahu tata cara memandikan jenazah, dan mampu menutupi aib si jenazah.
Orang yang harus memandikan jenazah
Berdasarkan hukum memandikan jenazah adalah fardhu kifayah, yang artinya siapapun berhak memandikannya selama ia memenuhi syarat.
Akan tetapi walaupun demikian terdapat urutan mengenai siapa saja yang paling berhak untuk memandikan jenazah, penjelasan tersebut dapat disimak dibawah ini:
Untuk yang dapat memandikan jenazah laki-laki tata cara memandikan mayat urutannya sebagai berikut:
- laki-laki yang masih ada hubungan keluarga, seperti kakak, adik, orang tua, atau kakek.
- Istri, seorang istri diperbolehkan memandikan jenazah suaminya
- Laki-laki lain yang tidak ada hubungan kekerabatan
- Perempuan yang masih mahram (haram dinikahi oleh si jenazah semasa masih hidup)
Untuk yang dapat memandikan jenazah perempuan tata cara memandikan jenazah perempuan urutannya sebagai berikut:
- Suami, seorang suami paling berhak memandikan istrinya, karena suami diperbolehkan melihat semua anggota tubuh istrinya tanpa terkecuali.
- Perempuan yang masih ada hubungan keluarga, seperti kakak, adik, orang tua atau nenek.
- Perempuan yang tidak ada hubungan keluarga.
- Laki-laki yang masih mahram (haram menikah dengan si jenazah semasa masih hidup).
Niat Memandikan Jenazah
Niat memandikan jenazah perempuan
Niat memandikan jenazah perempuan - Image from niatpuasa.com
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (laki-laki) ini karena Allah Ta'ala".
Niat doa memandikan mayit laki-laki
Niat memandikan jenazah laki-laki - Image from niatpuasa.com
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini karena Allah Ta'ala".
Tata Cara Memandikan Jenazah
- Tata cara mandi jenazah pertama adalah periksalah kuku jenazah, apabila kukunya panjang hendaknya kuku tersebut dipotong terlebih dahulu sehingga memiliki ukuran yang normal.
- Tatacara merawat jenazah selanjutnya dengan memeriksa bulu ketiaknya, bila panjang hendaknya di cukur. Khusus untuk bulu kemaluan jangan dicukur karena termasuk aurat besar.
- Cara memandikan jenajah selanjutnya angkat kepala jenazah sampai setengah duduk kemudian tekan perutnya agar kotoran keluar semua.
- Tata cara memandikan jenazah selanjutnya adalah siram seluruh tubuh jenazah hingga kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuh.
- Bersihkan qabul (kemaluan depan) dan dubur (kemaluan belakang) jenazah agar tidak ada kotoran yang menempel di bagian tersebut.
- Ketika membersihkan qubul dan dubur dianjurkan untuk menggunakan sarung tangan agar tangan tidak menyentuh kemaluan jenazah secara langsung.
- Setelah kotoran dalam perut sudah bersih, langkah selanjutnya adalah membasuh jenazah, basuh mulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai kepala, leher, dada, perut, paha sampai kaki paling ujung.
- Basuh jenazah dengan menuangkan air ke tubuh jenazah, bagian tubuh juga digosok perlahan dengan menggunakan handuk yang halus.
- Jika sudah selesai dimandikan, orang yang memandikan dapat memenuhi jenazah sebagaimana wudhu yang biasa dilakukan sebelum sholat. Dan perlu diingat, jangan memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, tetapi cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain atau sarung tangan dan kemudian bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah hingga bersih.
- Selanjutnya menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan menggunakan air perasan daun bidara, dan sisanya dapat digunakan untuk membasuh sekujur tubuh jenazah.
- Dan jika sudah semuanya, keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk kering, dan proses selanjutnya adalah mengkafani jenazah.
Demikianlah penjelasan mengenai, tata cara, mengkafani jenazah beserta gambarnya, gambar menguburkan jenazah, gambar mengkafani jenazah, cara mengkafani jenazah beserta gambarnya yang dapat wajibbaca.com sampaikan pada kesempatan kali ini.
Penting untuk kita memahami dan mengetahui guna mendalami mengenai gambar memandikan jenazah, tata cara memandikan jenazah dan doanya, cara memandikan jenazah perempuan, cara memandikan dan mengkafani jenazah agar jika terjun di masyarakat dapat melaksanakan dengan sempurna. Semoga bermanfaat untuk kita semuanya.
Cara memandikan jenazah - Image from youtube.com
Cara memandikan jenazah - Image from youtube.com