Bom bunuh diri yang menyerang Baghdad pekan lalu menewaskan, hingga kini, 250 jiwa. Serangan bom ini disebut yang paling mematikan terhadap warga sipil sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003.
Dikutip dari
TIME, Rabu (6/7), kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas insiden ini.Pasalnya, pelaku bom meledakkan satu truk penuh bahan peledak di daerah perbelanjaan ramai di distrik Karrada, Irak.
Akibat hal ini, Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed Ghabban mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa tidak mampu menjaga keamanan di negaranya. Hal ini dikutip kantor berita Australian Associated Press.
Baca Juga :
Mengintip Keseharian Pelaku Bom Solo, yang Katanya Baik, Hingga Pernah Menjabat Ketua RTMasyarakat Irak sendiri mengecam ketidakmampuan negara untuk menjaga keamanan di tengah pengeboman yang dilakukan ISIS di ibu kota negara mereka.
Perdana Menteri Haider al Abadi sendiri mengecam dan mendeklarasikan tiga hari berkabung usai melihat langsung luluh lantaknya tempat kejadian di Karada.
Selain di Karada, bom serupa juga terjadi di timur Baghdad, al Shaab yang dihuni mayoritas Syiah. Lima orang dilaporkan tewas dengan enam lainnya luka-luka. Namun sumber menteri dalam negeri mengatakan insiden tersebut bukanlah bom bunuh diri melainkan kecelakaan yang seperti bom.