Beredarnya kabar terkait harga rokok yang naik membuat sosial media menjadi carut marut, banyak berita-berita yang mengatakan argumentasi masing-masing yang berbeda-beda. Seiring beredarya wacana tersebut membuat para pembaca menjadi geram, dan bahkan ada yang menilai ini Hoax.
Memang selama ini yang terjadi harga rokok di bawah Rp 20.000 dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia. Hal tersebut membuat orang yang kurang mampu hingga anak-anak sekolah mudah membeli rokok.
Lantas siapa yang pertama kali memberikan wacana terkait harga rokok yang naik tersebut? apa motif di balik naiknya harga rokok, dan bagaimana kabar tentang naiknya harga rokok bisa beredar luas.
Baru-baru ini tim kami menemukan sebuah video berdurasi kurang dari 4 menit, yang mana dalam video tersebut dijelaskan secara detail apa yang mendasari beredarnya kabar naiknya harga rokok.
Dipaparkan Prof Hasbullah Thabrany, salah seorang Pakar Jaminan Sosial, pria kelahiran Jakarta, 21 Mei 1954, yang akrab dipanggil Jack Bhull. Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI, menjelaskan bahwa kabar terkait beredarnya kenaikan rokok adalah merupakan hasil dari penelitiannya.
BACA JUGA : Banderol Rokok di Minimarket Sudah Mencapai 50 Ribu, Benar?Banyak yang salah paham soal harga rokok ini. Banyak yang sudah yakin kalau harga Rp 50 ribu itu menjadi kebijakan pemerintah. Padahal itu hanya hasil surveiPusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Manusia Universitas Indonesia (PKEKKFKM UI). Sama sekali belum ada keputusan apa pun dari pemerintah.
Simak Video berikut di lansir dari 20detik.
Silahkan berkomentar dan share artikel ini agar para pembaca bisa mendapat kejelasan atas isu-isu yang beredar.
