Karena tegur siswanya yang tak mengerjakan PR, Dasrul (52) disikat orangtua siswa. Orangtua ganas. Selain itu, dia juga mengungkapkan jika siswanya sendiri sempat ikut memukulnya.
"Itu orangtua siswa dan Aliq ikut pukul saya sebanyak dua kali. Masing-masing satu kali di bagian hidung," kata Dasrul di Mapolsek Tamalate, Rabu (10/8/2016), dikutip dari
rakyatku.com.Pria berusia 52 tahun itu menceritakan, dirinya dipukuli tanpa ada percakapan sebelumnya saat bertemu Aliq(15) dan orangtuanya.
Baca Juga : SMKN 2 Makassar Keluarkan Aliq Setelah Ayahnya Hajar Guru, Tebak Sekolah Mana yang Mau Terima?Kapolsek Tamalate, Kompol Asiz Yunus mengatakan, kejadian ini berawal saat terjadinya kesalahanpahaman antar kedua belah pihak.
"Orangtuanya datang dengan keadaan emosi. Sehingga terjadilah penganiayaan di lingkungan SMKN 2 Makassar," kata Yunus di kantornya.
Beruntung, anggota Polsek Tamalate yang tidak jauh dari lokasi langsung mendatangi sekolah dan mengevakuasi pelaku dari siswa yang akan melakukan pemukulan.
"Tadi kondisi di sekolah panas. Siswa-siswi sudah mau menyerang. Beruntung anggota cepat datang," tambahnya.
Buah jatuh tak jauh dari pohonya. Benar saja kelakuan anak dan bapaknya ini sama-sama brutal. Dapat disimpulkan anaknya dididik untuk dijadikan preman. Karena mendidik anak untuk melakukan kekerasan. Semoga hal ini tidak menjadi panutan orangtua dan siswa yang lain. Karena sekali murid ini dikeluarkan akan sulit untuk diterima di sekolah lain. Lantas bagaimana dengan massa depanya?