Seperti yang kita tahu, penyakit DBD atau demam berdarah dibawa oleh nyamuk yang kemudian menggigit dan menyebarkan penyakit ini ke Mansuia. Sudah banyak orang yang meninggal akibat penyakit ini.
BACA JUGA: Hati-hati Ladies! Akibat Kurang Tidur, Resiko Idap Kanker Payudara Lebih TInggiBahkan, Kasus DBD di Indonesia selama lima tahun terakhir berkisar empat hingga 103 kejadian dengan sekitar 630 hingga 8.056 kasus. Untuk itulah, penanganan dengan pengasapan dirasa kurang maksimal dan karenanya dibutuhkan vaksin khusus untuk kasus DBD ini.
Dikutip dari health.kompas, Vaksin jenis dengue tetravalen milik Sanofi Pasteur telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), untuk melindungi individu yang tinggal di daerah endemik terhadap keempat serotipe dengue.
“Kami menyambut baik persetujuan vaksin dengue di Indonesia yang tepat waktu,” kata Prof. Dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro, Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization).
“Dengue merupakan penyakit hiperendemik di negara kita dan sampai dengan bulan April 2016, terdapat lebih dari 80.000 kasus dengue yang tercatat.”
Karena Negara kita adalah Negara tropis, jadi tak heran jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban dengue tertinggi di dunia, dimana mencapai lebih dari USD323 juta per tahun.
Persetujuan vaksin dengue ini tentu akan memberikan akses terhadap cara pencegahan yang inovatif untuk mengendalikan penyebaran lebih jauh dari penyakit yang berbahaya ini.
Dr. Anh Wartel, Medical Affairs, Sanofi Pasteur Asia & Japan Pacific mengatakan, bahwa dengue menjadi gambaran masalah kesehatan masyarakat yang serius dan terus berkembang di banyak negara di Asia dengan hubungan yang signifikan antara manusia dengan beban ekonomi.
“Persetujuan di Indonesia baru-baru ini, yang merupakan negara kedua di Asia, adalah bukti bahwa kami bergerak cepat untuk membuat dengue sebagai penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi pada negara-negara dengan beban penyakit yang tinggi,” ujarnya.
Hal ini penting, karena 70% dari populasi dunia yang berisiko terkena dengue berada di wilayah Asia. Sehingga, penyedia pelayanan kesehatan di Indonesia sekarang memiliki akses terhadap alat pencegahan klinis pertama yang dapat melindungi manusia lebih baik melawan ancaman kesehatan masyarakat ini.
Vaksin dengue milik Sanofi Pasteur merupakan yang pertama dan satu-satunya vaksin yang berlisensi untuk pencegahan demam berdarah dengue di dunia.
Dosis vaksin pertama telah diproduksi dan dikirim ke negara-negara di Asia dan Amerika Latin; kapasitas produksi dari fasilitas khusus vaksin dengan skala penuh yang ada di Perancis memproduksi 100 juta dosis vaksin per tahunnya.
Semoga dengan adanya vaksin ini, presentase kematian akibat DBD bisa berkurang. Perhatikan juga apakah vaksin tersebut palsu atau asli, jangan sampai kejadian yang lalu terulang kembali.