Perjuangan seorang ibu dalam merawat, melahirkan dan mendidik anaknya memang tidak dapat tergantikan. Oleh karena itu, kita sebagai anaknya haruslah merawat dan mencintai sebagaimana beliau menyayangi kita apapun yang terjadi.
BACA JUGA: Ukurannya Kecil dan Jumlah Ayam tak Sebanyak di Iklan, Wanita Ini Gugat KFC 262 MiliarKarena kemiskinan yang menimpanya, Seorag bocah asal Dukuh Kemiri, Desa Kemirih, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, bernama Dewi Rahayu (11) yang terpaksa berkeliling kampung mengharap simpati untuk makan sehari-hari.
Miris, itulah yang bisa dikatakan pada bcah kelas VI SDN 2 Kemiri Itu. Pasalnya bocah itu harus terlunta-lunta karena kondisi ibunya, Bibit Wahyuningsih (40) yang mengalami kelumpuhan. Tinggal di sebuah rumah 3x6 meter, biit hanya tingga dengan putri semata wayangnya, Dewi.
Tidak banyak cerita mengenai Bibit, namun diketahui ia mengalami lumpuh lataran kecelakaan yang dialaminya beberapa tahun lalu. Melihat kondisinya itu, hanya Dewilah yang bersedia merawatnya setiap hari. "Sudah bertahun-tahun, Dewi masih kecil waktu saya jatuh sampai seperti ini (lumpuh)," katanya.
Sehari-hari ia menggunakan kruk berkaki empat yang digunakan untuk menompang tubuhnya saat berpindah tempat. Namun karena kondisi kaki yang sudah sangat lemah, hal tersebut tidak bisa dilakukannya setiap saat.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ia dan putrinya hanya bisa pasrah dan bergantung pada belas kasihan tetangga-tetangganya. "Kalau ada bahan ya dimasak. Bahannya dikasih tetangga, yang memasak Dewi," ujarnya.
Dengan kondisinya saat ini, sontak ia tidak bisa bekerja. Ia juga tidak mau memaksa Dewi untuk bekerja karena masih bersekolah. Bibit sangat berharap adanya dermawan yang mau mengobatkannya agar bisa beraktivitas dan tidak membebani Dewi lagi untuk tetap bersekolah.