Apakah harta perlu? Ya, untuk bekal hidup, namun penting lagi bekal perjalanan nantiJika kita sejenak merenung. Coba berkunjung ke sebuah museum yang ada foto dan gambar lama para raja suatu daerah dengan segala kebesarannya sejak zaman dahulu setiap generasinya, kemudian digantikan dengan anaknya dan selanjutnya oleh cucunya.
Demikianlah seterusnya dan hal itu mengingatkan kita akan sebuah ayat dalam Al-Quran yang menegaskan setiap zaman manusia akan bergilir dan berputar.
ﻭَﺗِﻠْﻚَ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡُ ﻧُﺪَﺍﻭِﻟُﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
“Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” (Ali-Imran: 140).
Maksud “pergilirkan” adalah para pemimpin dan raja serta zamannya, sebagaimana dalam tafsir At-Thabari,
ﻳﻌﻨﻲ ﺍﻷﻣﺮﺍﺀ
“Yaitu (pergiliran) para pemimpin/raja”. (Tafsir At-Thabari)
Mengutip
muslimafiyah, para Raja dengan segala kejayaannya dahulu-pun telah berlalu, lalu manusiapun lupa atau mereka dilupakan sehingga datanglah generasi selanjutnya yang bisa jadi tidak kenal mereka.
Baca Juga : Pedihnya Sakaratul Maut yang Tak Bisa Diibaratkan dengan Kata-KataSaudaraku,Apakah hanya sampai itu hidup kita? Lalu habis?
Tentu tidak, masih ada akhirat
Bisa jadi harta yang diraih mati-matian bahkan dengan cara haram untuk ditumpuk ternyata hanya akan diwariskan saja dan generasi selanjutnya, lalu mereka lupa siapa yang “memperjuangkannya”.
Tatkala meninggal, ruh berpisah dari jasad
Manusia hanya akan menangisi-mu sebentar saja
Waktu dan zaman terus digilirkan dan diputar
Mereka akan sibuk dengan zamannya masing-masing
Jasadmu akan segera dikubur
Pakaianmu akan segera dibagi-bagikan
Jabatanmu segera ada yang menggantikan
Kendaraanmu segera ada tuan barunya
Rumahmu segera ada yang mengisi
Hartamu bisa jadi segera diperebutkan
Harapanmu
Hanyalah amal shalih dan kebaikan, ilmu serta akhlak mulia yang menjadi penerang gelapnya kubur.
Hanya kebaikan dan akhlak mulia yang bisa jadi dikenang manusia sepanjang zaman.
Semoga kita banyak memiliki amal shalih dan kebaikan serta dianugrahi keikhlasan.