Para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak.
Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orang tuanya.
Baca juga: Jangan Sering Membentak Anak, Ketahui Akibatnya Jika Dilakukan, Hasilnya Cukup Mengejutkan!
Setiap orang tua selalu mengidamkan anaknya meraih prestasi di sekolah, terhindar dari masalah, dan sukses di masa dewasa.
Sampai kini memang tak ada resep khusus dalam membesarkan seorang anak calon orang sukses.
Namun para psikolog menemukan adanya beberapa faktor yang bisa memperkirakan kesuksesan seorang anak.
Yang mengejutkan, faktor itu ternyata ada pada orang tuanya. Wah, bagaimana bisa ya?
Mengutip laman businessinsider, berikut adalah beberapa karakter orangtua calon pemilik anak sukses. Simak semuanya ya bunda.
Peneliti dari Pennsylvania State University and Duke University menelusuri lebih dari 700 anak usia TK sampai 25 tahun.
Dan menemukan hubungan erat antara kemampuan sosial semasa TK menentukan sukses di usia dewasa dua dekade mendatang.
Mantan Dekan Freshmen dari Universitas Stanford AS, Julie Lythcott Haims menganggap anak yang dibiasakan mengerjakan tugas rumah.
Akan menjelma menjadi pegawai yang bisa bekerjasama dengan rekannya.
Mereka juga bisa memiliki rasa empati tinggi dan mampu mengerjakan tugas secara mandiri.
Menggunakan data survei 6.600 anak yang lahir di tahun 2001.
Profesor Neal Halfon dari UCLA menemukan ekspektasi orang tua terhadap anaknya bisa berdampak pencapaian yang besar.
"Orangtua yang berharap anaknya mencapai kuliah terlihat berusaha mengatur agar anaknya bisa mencapai tujuan itu dengan pendapatan mereka atau kekayaan yang dimiliki," katanya.
Studi dari Universitas Illinois AS menemukan anak yang berasal dari keluarga penuh konflik.
Apakah kekerasan atau perceraian, berpotensi menghadapi masa depan lebih suram dibandingkan mereka yang memiliki orangtua harmonis.
Baca juga: Berharap Punya Anak Angkat? Simak Cara Tepat Menjadi Orang Tua Asuh Agar Tak Terasingkan
Dalam Survei tahun 2014 dari University of Michigan, Psikolog Sandra Tang menemukan jika ibu yang menamatkan kuliah sampai kuliah cenderung jejaknya diikuti oleh anaknya.
Sementara anak yang lahir dari ibu menikah sangat muda, cenderung tak menamatkan sekolah SMA.