Berharap Karunia Allah Tapi Tak Sadar Telah Melakukan Hal-hal yang Menghalangi

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Jan 2017

Susah payah berusah dan berdoa tapi masih melakukan hal - hal berikut ini.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Alhamdulillah hingga saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk selalu memperbaiki diri di dunia ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Banyak diantara kita menjadi orang yang aneh. Mengapa aneh? Sebagai manusia yang merasa kecil dihadapanya tentunya segala upaya kita tak akan banyak hasilnya, kalaupun ada mungkin tak maksimal dan kurang barokah. Karena itu kita diwajibkan berdoa.

Kenapa harus berdoa, tentunya semua orang tahu siapa yang punya kemudahan? Siapa yang punya rizki? Siapa yang punya solusi? Siapa yang punya segalanya? Jawabannya, Allah. Namun aneh, menyatakan Allah yang kuasai rizki namun saat ia butuh rizki tidak memintanya kepada Allah.

Ketika ia sakit jarang menyebut nama Allah, padahal ia yakin yang punya kesehatan adalah Allah.

Katanya yang punya solusi adalah Allah. Namun ketika punya masalah tidak pernah menyebut nama Allah di urutan pertama.

Baca Juga: "Suamiku, 8 Hal Kecil ini Bisa Buatku Bahagia Tapi Sering Kau Lalaikan"

Semua ini aneh. Namun ada yang lebih aneh lagi, -menurut Ustadz Adi Hidayat, Lc. MA di video “Esensi Ibadah Haji” yang tayang di madanitv.net- yaitu orang yang memanggil Allah namun karunia Allah tidak pernah sampai kepada dirinya.

Beliau mengibaratkan segelas air berisi air lalu ditutup. Kemudian beliau berusaha masukkan pulpen ke dalamnya. Pastinya pulpen tadi tidak bisa masuk ke dalam gelas karen ada penghalangnya.

Kebanyakan orang yang susah hidupnya dan tidak mendapatkan bimbingan Allah bukan karena Allah tidak berikan bimbingan. Tapi ada sekat (pembatas) yang menghalangi hidayah masuk ke dalam dirinya.

Contoh ini ditemukan di hadits riwayat Muslim, tentang seorang musafir yang berdoa namun doanya tak dikabulkan.

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan dikenyangkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim)

Dalam hadits ini menjelaskan beberapa sebab dikabulkannya doa, yaitu berada dalam safar yang berat, mengangkat tangannya, dan bertawassul dengan asmaul husna. Namun sampai nangis darahpun doanya tidak akan dikabulkan, tutur beliau. Sebabnya? Karena mengonsumsi makanan haram. Keharaman dalam diri menghalangi rahmat dan karunia Allah Ta’ala.

Bagaimana membuka sekat yang menghalangi dikabulkannya doa dan sebab datangnya berbagai kesulitan? Yaitu, keluarkan kotoran dari diri; baik yang berhubungan dengan Allah maupun dengan manusia. Kepada Allah dengan bertaubat dan meminta ampunan (istighfar). Sedangkan terhadap manusia dengan meminta maaf dan meminta kehalalan dari mereka.

Keterangan ini beliau sampaikan sebagai bekal bagi para jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji 1437 Hijriyah ini. Agar para jamaah mengenali sifat-sifat buruk dan dosa-dosa yang menghalangi rahmat Allah sebelum berangkat haji. Wallahu A’lam.
viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat