Kedudukan Meminta, Memberi, dan Menerima, yang Terkadang Banyak yang Salah Paham

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 01 Jan 2017

Siapa yang berhak?

Sebagai mahluk sosial, dalam bersosialisasi kita bahkan tak mungkin luput dari 2 hal ini yaitu, memberi dan menerima. Lalu bagaimana dengan meminta? Untuk itu akan kita bahas semuanya menurut pandangan agama.

Siapakah fakir miskin yang sebenarnya?

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ} [البقرة: 273]

(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang dengan cara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui. [Al-Baqarah:273]

Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَيْسَ المِسْكِينُ الَّذِي تَرُدُّهُ الأُكْلَةَ وَالأُكْلَتَانِ، وَلَكِنِ المِسْكِينُ الَّذِي لَيْسَ لَهُ غِنًى، وَيَسْتَحْيِي أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا» [صحيح البخاري ومسلم]

Bukan sebenarnya orang miskin yang menerima pemberian sesuap atau dua suap, akan tetapi orang miskin sebenarnya adalah yang tidak memiliki kecukupan dan merasa malu (untuk meminta), atau tidak meminta kepada orang dengan cara mendesak. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain:

«لَيْسَ المِسْكِينُ الَّذِي يَطُوفُ عَلَى النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ، وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ، وَلَكِنِ المِسْكِينُ الَّذِي لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيهِ، وَلاَ يُفْطَنُ بِهِ، فَيُتَصَدَّقُ عَلَيْهِ وَلاَ يَقُومُ فَيَسْأَلُ النَّاسَ» [صحيح البخاري ومسلم]

Bukan sebenarnya orang miskin yang berkeliling (meminta) orang-orang dan menerima pemberian sesuap atau dua suap, sebiji kurma atau dua biji, akan tetapi orang miskin sebenarnya adalah yang tidak mendapatkan kecukupan untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak ketahuan sehingga orang bersedekah kepadanya, dan ia tidak meminta kepada orang-orang. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Diterangkan dengan jelas bahwa meminta-minta dibenci oleh Allah subhanahu wata'ala,

Dari Al-Mugirah bin Syu'bah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ المَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ " [صحيح البخاري ومسلم]

Sesungguhnya Allah membenci tiga hal dari kalian: Banyak bicara (menukil perkataan orang), menghamburkan harta, dan banyak meminta. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Tetapi ada orang yang halal meminta, berikut menurut hadist,

Dari Qabishah bin Mukhariq Al-Hilaliy; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" يَا قَبِيصَةُ إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِأَحَدِ ثَلَاثَةٍ رَجُلٍ، تَحَمَّلَ حَمَالَةً، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَهَا، ثُمَّ يُمْسِكُ، وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ اجْتَاحَتْ مَالَهُ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ - أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ - وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُومَ ثَلَاثَةٌ مِنْ ذَوِي الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ: لَقَدْ أَصَابَتْ فُلَانًا فَاقَةٌ، فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ - أَوْ قَالَ سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ - فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْأَلَةِ يَا قَبِيصَةُ سُحْتًا يَأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا " [صحيح مسلم]

Wahai Qabishah, seseungguhnya meminta itu tidak halal kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) Orang yang mengambil utang (untuk kebaikan) maka halal untuknya meminta sampai ia melunasinya kemudian ia berhenti meminta. (2) Dan orang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, maka halal baginya meminta sampai ia mendapatkan sesuatu yang menutupi kebutuhannya. (3) Dan orang ditimpa kemiskinan sampai tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata: "Si Fulan telah ditimpa kemiskinan"!, maka halal baginya meminta sampai ia mendapatkan sesuatu yang menutupi kebutuhannya. Dan selain dari mereka yang meminta, wahai Qabishah .. adalah haram, ia memakan harta yang haram. [Sahih Muslim]

Bahaya meminta-minta

Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ» [صحيح مسلم]

Barangsiapa yang meminta harta orang lain untuk memperbanyak hartanya sendiri (bukan karna membutuhkan), maka sebenarnya ia telah meminta batu neraka. Maka hendaklah ia mempersedikit atau memperbanyak. [Sahih Muslim]

Baca Juga: Lebih Mulia Kaya Bersyukur atau Miskin Bersabar?

Dari Abdullah bin Umar; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ القِيَامَةِ لَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ» [صحيح البخاري ومسلم]

Seseorang senantiasa meminta kepada orang-orang sampai ia datang di hari kiamat tanpa ada di wajahnya sekerat daging. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Mengenai orang yang cukup, bagaimanakah dan seberapa ukuranya?

Dari Sahl bin Handzaliah Al-Anshariy; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَأَلَ وَعِنْدَهُ مَا يُغْنِيهِ فَإِنَّمَا يَسْتَكْثِرُ مِنْ جَمْرِ جَهَنَّمَ

Barangsiapa yang meminta padahal ia memiliki sesuatu yang mencukupinya maka sesungguhnya ia telah memperbanyak (mengumpulkan) batu neraka.
Seorang bertanya: Ya Rasulullah, berapa ukuran yang mencukupinya?

«مَا يُغَدِّيهِ وَيُعَشِّيهِ» [صحيح ابن حبان]

Rasulullah menjawab: Memiliki sesuatu yang ia makan di waktu siang dan malam hari. [Sahih Ibnu Hibbaan]
Dalam riwayat lain:
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, berapa ukuran kecukupan yang tidak boleh meminta lagi?
Rasulullah menjawab:

«أَنْ يَكُونَ لَهُ شِبْعُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ» [سنن أبي داود: صحيح]

Ia memiliki makanan yang mengenyangkan sehari semalam. [Sunan Abu Daud: Sahih]

Dari Abdullah bin Mas'ud; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ سَأَلَ النَّاسَ وَلَهُ مَا يُغْنِيهِ جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَمَسْأَلَتُهُ فِي وَجْهِهِ خُمُوشٌ، أَوْ خُدُوشٌ، أَوْ كُدُوحٌ»

Barangsiapa yang meminta kepada orang-orang padahal ia memiliki apa yang mencukupinya maka ia akan datang pada hari kiamat bersama permintaannya dengan luka-luka di wajahnya.

Rasulullah ditanya: Ya Rasulullah, berapa ukuran yang mencukupinya?
Rasulullah menjawab:

 «خَمْسُونَ دِرْهَمًا، أَوْ قِيمَتُهَا مِنَ الذَّهَبِ» [سنن الترمذي: صحيح]

Lima puluh dirham atau seharganya dari emas. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Selalu merasa cukup

Abu Sa'id Al-Khudriy berkata: Beberapa orang dari kaum Anshar meminta kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam lalu Rasulullah memberi mereka, kemudian mereka meminta lagi lalu Rasulullah memberi mereka, kemudian meminta lagi lalu Rasulullah memberi mereka sampai habis apa yang beliau miliki, kemudian bersabda:

«مَا يَكُونُ عِنْدِي مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ» [صحيح البخاري ومسلم]

Apa yang aku miliki dari kebaikan maka pasti aku tidak akan menyembunyikannya dari kalian, dan barangsiapa yang menjaga kehormatannya maka Allah akan menjaga kehormatannya, dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupinya, dan barangsiapa yang berusaha sabar maka Allah akan menyabarkannya, dan seseorang tidak diberi sesuatu yang lebih baik dan luas daripada kesabaran. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Maka dari itu mari kita berusaha supaya jauh dari perbuatan meminta-minta

Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلًا، فَيَسْأَلَهُ أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ» [صحيح البخاري]

Demi (Allah) Yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang dari kalian mengambil talinya kemudian memikul kayu bakar di atas pundaknya lebih baik baginya daripada mendatangi seseorang kemudian meminta-minta kepadanya lalu ia diberi atau ditolak. [Sahih Bukhari]

Dalam riwayat lain:

«لَأَنْ يَغْدُوَ أَحَدُكُمْ، فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَتَصَدَّقَ بِهِ وَيَسْتَغْنِيَ بِهِ مِنَ النَّاسِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذَلِكَ، فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا أَفْضَلُ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ» [صحيح مسلم]

Seseorang dari kalian pergi di pagi hari kemudian memikul kayu bakar di atas pundaknya kemudian bersedekah dan mencukupi dirinya dari meminta-minta kepada orang lain lebih baik darinya daripada meminta-minta kepada seseorang lalu ia diberi atau ditolak permintaannya, karena sesungguhnya tangan yang di atas (memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (meminta), dan mulailah memberi kepada orang yang menjadi tanggunganmu. [Sahih Muslim]

Harta yang berkah

Hakim bin Hizam berkata: Aku meminta sesuatu kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam lalu ia memberiku, kemudian aku meminta lagi lalu ia memberiku, kemudian aku meminta lagi lalu ia memberiku kemudian bersabda:

«يَا حَكِيمُ، إِنَّ هَذَا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلاَ يَشْبَعُ، اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى» [صحيح البخاري]

Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini ibarat buah segar yang manis, maka barangsiapa yang mengambilnya dengan hati yang lapang (tidak rakus dan memaksa orang lain) maka ia akan diberkahi untuknya, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan hati yang rakus (memaksa orang lain) maka ia tidak akan diberkahi untuknya ibarat orang yang makan dan tidak pernah kenyang, tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah.
Hakim berkata: Ya Rasulullah demi (Allah) Yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan meminta orang lain sesudahmu sesuatu pun sampai aku meninggalkan dunia.
Maka ketika Abu Bakr memanggil Hakim untuk diberi hadiah ia menolak untuk menerimanya kemudian Umar memanggilnya untuk diberi sesuatu ia juga menolak untuk menerima sesuatu pun. Dan Umar berkata: Sesungguhnya aku mempersaksikan kalian wahai kaum muslimin atas Hakim, sesungguhnya aku menawarkan kepadanya hak ia dari harta ini tapi ia menolak untuk mengambilnya.
Maka akhirnya Hakim tidak meminta kepada seorangpun dari manusia setelah Rasulullah sampai ia wafat. [Sahih Bukhari]

Menerima tanpa meminta

Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam memberi Umar bin Khattab sesuatu, lalu Umar berkata kepadanya: Berikan ya Rasulullah kepada yang lebih membutuhkan dariku!
Maka Rasulullah bersabda kepadanya:

«خُذْهُ فَتَمَوَّلْهُ أَوْ تَصَدَّقْ بِهِ، وَمَا جَاءَكَ مِنْ هَذَا الْمَالِ وَأَنْتَ غَيْرُ مُشْرِفٍ وَلَا سَائِلٍ فَخُذْهُ، وَمَا لَا، فَلَا تُتْبِعْهُ نَفْسَكَ» [صحيح البخاري ومسلم]

Ambil ini dan jadikan sebagai hartamu atau kau sedekahkan, dan apa saja yang mendatangimu dari harta dunia ini tanpa kau damba-dambakan dan meminta-minta maka ambillah, dan jika tidak maka jangan kau mengikuti nafsu dirimu.
Salim berkata: Oleh karena itu, Ibnu Umar tidak meminta kepada seseorang sesuatu pun dan tidak menolak sesuatu yang diberikan kepadanya. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Meminta untuk orang lain

Sa'ad bin Abi Waqqash berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam memberi kepada beberapa orang dan aku duduk di antara mereka, lalu Rasulullah membiarkan seseorang dari mereka dan tidak memberinya sesuatu padahal orang itu yang paling aku kagumi dari mereka, maka aku mendatangi Rasulullah dan berbisik kepadanya: Kenapa engkau tidak memberi si Fulan, demi Allah sesungguhnya aku melihat ia adalah seorang yang beriman?

Rasulullah menjawab: Atau ia seorang muslim?

Kemudian aku diam sejenak, kemudian aku tidak tahan dengan apa yang aku ketahui tentang orang itu, lalu aku berkata: Ya Rasulullah, kenapa engkau tidak memberi si Fulan, demi Allah sesungguhnya aku melihat ia adalah seorang yang beriman?

Kemudian Rasulullah bersabda:

«إِنِّي لَأُعْطِي الرَّجُلَ، وَغَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ، خَشْيَةَ أَنْ يُكَبَّ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]

Sesungguhnya aku memberi kepada seseorang padahal selain dia (yang tidak kuberi) lebih aku cintai darinya karena khawatir pemberian itu menyebabkan ia dilemparkan ke neraka dengan wajahnya. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Memberi orang yang meminta

{لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ } [البقرة: 177]

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa. [Al-Baqarah:177]

Dari Ibnu Umar; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنِ اسْتَعَاذَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ، وَمَنْ سَأَلَكُمْ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ ، وَمَنْ دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ ، وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا اللَّهَ لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

Siapa yang meminta lindunganmu demi Allah maka lindungilah ia, dan siapa yang meminta sesuatu darimu demi Allah maka berilah ia, dan siapa yang memanggilmu maka jawablah panggilannya, dan siapa yang memberimu suatu kebaikan maka balaslah kebaikannya, dan jika kamu tidak mendapatkan sesuatu yang bisa kau berikan maka berdo'alah kepada Allah untuknya sampai kau merasa sudah membalas kebaikannya. [Sunan Abu Daud: Sahih]

Hak orang yang meminta

{وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ } [الذاريات: 19]

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (tidak meminta). [Adz-Dzaariyaat:19]

{وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [المعارج: 24، 25]

Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). [Al-Ma'arij: 24-25]

Jangan menghardik

{وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ} [الضحى: 10]

Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. [Adh-Dhuha:10]

Beri apa adanya

Ummu Bujaid radiyallahu 'anha berkata: Ya Rasulullah, selawat Allah untukmu, seorang miskin berdiri di depan pintuku (meminta) dan aku tidak memiliki sesuatu untuk aku berikan kepadanya?
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنْ لَمْ تَجِدِي لَهُ شَيْئًا تُعْطِينَهُ إِيَّاهُ إِلَّا ظِلْفًا مُحْرَقًا، فَادْفَعِيهِ إِلَيْهِ فِي يَدِهِ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]

Jika kamu tidak memiliki sesuatu untuk kau berikan kepadanya kecuali kuku binatang yang terbakar maka berikanlah kepadanya. [Sunan Abu Daud: Sahih]

Bahaya menolak permintaan

Dari Mu'awiyah bin Haidah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَا يَأْتِي رَجُلٌ مَوْلَاهُ يَسْأَلُهُ مِنْ فَضْلٍ عِنْدَهُ، فَيَمْنَعُهُ إِيَّاهُ، إِلَّا دُعِيَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعٌ أَقْرَعُ يَتَلَمَّظُ فَضْلَهُ الَّذِي مَنَعَ» [سنن النسائي: حسنه الألباني]

Seseorang tidak mendatangi tuannya untuk meminta sebagian dari kelebihan yang ia miliki lalu tuannya menolak kecuali akan didatangkan untuknya di hari kiamat seeokor ular yang botak (karena bisanya yang dahsyat) menuntut kelebihan hartanya yang ia tahan. [Sunan An-Nasa'i: Hasan]

Dan diantara semua diatas adalah Orang yang paling buruk. Siapakah orang yang paling buruk ini?

Dari Ibnu Abbas; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ النَّاسِ؟»

Maukah kalian kuberi tahu orang yang paling buruk?
Sahabat menjawab: Iya, ya Rasulullah!
Rasulullah bersabda:

«الَّذِي يُسْأَلُ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَلَا يُعْطِي بِهِ» [سنن النسائي: صححه الألباني]

Yaitu orang yang diminta demi Allah 'azza wajalla kemudian ia tidak memberi. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Wallahu a'lam!
viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat