Baru! Pencarian di Google akan Beri Petunjuk Berita Benar dan Berita Bohong

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Apr 2017

peluangproperti.com

Perusahaan raksasa Google mulai berusaha untuk meminimalisir peredaran konten hoax dengan menghadirkan sejumlah fitur baru. Pasalnya hingga hari ini mesin pencari ini sering disalahkan sebagai pihak yang turut menyebar dan mendukung penyebaran konten hoax.

Fitur terbaru yang dibuka Google adalah pengecekan fakta atau "fact check" pada setiap konten berita.

Google mempersilakan pihak ketiga yang memiliki kredibilitas, untuk melakukan pengecekan fakta demi memberi legitimasi atas sebuah konten berita.

Google sejauh ini telah bekerjasama dengan PolitiFact dan Snopes. Mereka juga akan membuka sistem pengecekan fakta terhadap perusahaan penerbit seperti The Washington Post dan The New York Times.

Untuk konten berita yang telah terbukti fakta dan kebenarannya, Google akan memberi label fact check "True" yang menandakan berita tersebut telah diperiksa informasinya. Ada juga konten yang nanti diberi label "Mostly False" atau "Pants on Fire!"

Namun, fitur tersebut tidak akan memengaruhi urutan hasil pencarian dan tidak ada label khusus pada situs tertentu yang dinilai sering menyebarkan kabar bohong. Itu artinya oknum penyebar berita hoax masih bisa memaksimalkan metode Search Engine Optimization (SEO) agar situsnya tampil di baris atas pencarian.

Langkah ini dilakukan Google dalam menanggapi tekanan yang menyebut seharusnya layanan mesin pencari dan media sosial bisa menjadi "polisi konten" untuk memberi tahu mana berita benar dan mana berita bohong. Ada pula pihak yang meminta Google untuk menghentikan distribusi konten yang sudah terbukti bohong.

Bukan cuma Google yang menerima kritik macam ini, perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter juga dikritik karena dianggap telah menjadi wadah untuk membantu penyebaran hoax.
viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat