Video berdurasi 2 menit 21 detik itu berisi aksi kekerasan yang tidak semestinya dipraktikan kalangan pelajar.
⠀
Dalam video tersebut, seorang siswa berseragam batik biru dan celana panjang khas SMP dihajar secara bergantian oleh sejumlah siswa berseragam batik dari sekolah lain.
⠀
Diduga korban penganiayaan itu dituding membuat onar dan diminta mengaku. Namun, korban tetap mempertahankan argumennya, ia membantah tuduhan pelaku.
⠀
Korban mendapat pukulan dan tendangan bertubi-tubi. Bahkan korban yang terpojok dalam posisi duduk tak berdaya dan kuasa menerima pukulan dan tendangan para bocah tersebut. Korban tersungkur dan menangis.
⠀
Bukan hanya menghajar satu orang, sejumlah pelajar tiba-tiba menjadi sasaran emosi pelaku saat 'menonton' aksi penganiayaan tersebut. Sementara salah seorang rekan pelaku yang merekam mencoba menahan agar emosi tidak berlebihan.
⠀
Aksi penganiayaan tersebut berakhir setelah korban menangis kesakitan hingga mengundang warga berdatangan untuk melerai. Terdengar suara teriakan seorang perempuan yang membubarkan aksi penganiayaan tersebut. Seketika para pelajar kocar kacir.
⠀
Berikut Videonya:
Sewaktu dikonfirmasi, Kepsek SMP 1 Suranenggala, Andriati, membenarkan pelaku ialah anak didiknya. "Iya betul ada. Saya sebagai kepala sekolah sangat menyesalkan hal ini," ucapnya saat ditemui di lingkungan sekolah dikutip dari
@infodunia.id.
⠀
Andriati mengatakan, penganiayaan oleh muridnya itu dilakukan terhadap pelajar lain dari SMP 3 Gunungjati. Dia mengaskan, kondisi saat ini sudah kondusif dan kedua pihak bersepakat damai.