Sahabat, kecantikan istri memang tidak bisa menjadi garansi awet atau tidaknya sebuah pernikahan. Berapa banyak kasus perceraian di sekitar kita dari kelas orang biasa, hingga orang-orang tersohor yang memiliki istri berwajah ayu rupawan, berperangai halus, sopan, sayang keluarga, terlihat begitu sempurna. Namun, acapkali harus mengalami perpecahan hingga pupusnya biduk rumah tangga dengan adanya motif orang ketiga dari pihak suami.
Ketika melihat realita kehidupan pernikahan yang demikian, bukan satu, dua orang yang tercengang dan bertanya dalam hati, jika kecantikan istri ternyata tidak bisa menjadi jaminan bahwa sebuah rumah tangga akan kekal abadi sampai nanti di surge-Nya. Apakah betul demikian? Ataukah memang dasarnya suami yang suka main perempuan alias bermata keranjang?
Sahabat, ada para suami yang meskipun telah dikaruniai kenikmatan memiliki seorang istri yang berwajah cantik jelita dan terkadang hampir semua laki-laki menginginkannya, namun ada saja alasan yang menjadikan suami berpaling mata, bermain di belakang, mencari mangsa perempuan lain untuk dijadikan tambatan kedua bagi hatinya.
Padahal orang lain melihat tak ada yang kurang dari sosok istrinya. Kecantikan yang barangkali hampir semua orang tak meragukannya. Perilaku baik, lantas apa lagi? mungkin begitulah, suami yang memiliki kebiasaan bermain dengan perempuan akan sulit baginya untuk menghilangkan dan meninggalkan perilakunya yang suka mendua, dengan berbagai alibi yang notabene tak masuk akal.
BACA JUGA : Mendidik Anak Anak Untuk Menjadikan Rasulullah Sebagai IdolanyaSebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 30 yang artinya: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30)
Awal mula terjadinya ketertarikan terhadap wanita lain, selain istrinya adalah suami tidak menjaga pandangannya. Mata yang dibiarkan liar melihat wanita-wanita yang bukan istrinya akan menjadi santapan empuk bagi setan untuk menyesatkan pandangan yang tak halal menjadi sebuah ketertarikan.
Meskipun istrinya sudah cantik bak bidadari, ketika mata sudah tertutup nafsu kemaksiatan maka yang tampak hanyalah sebuah khayalan tipu daya setan. Wanita yang tidak lebih cantik dari istri akan terlihat lebih menawan, memesona, dan memiliki daya pikat yang luar biasa. Itulah halusinasi yang diciptakan oleh setan akibat dari lemahnya suami dalam menjaga pandangannya.
Sahabat, kebahagiaan hakiki dan langgengnya sebuah rumah tangga tidaklah didasari oleh kecantikan istri semata. Tak sedikit pasangan suami dengan istri yang berwajah biasa-biasa saja atau bahkan dengan istri yang memiliki cacat fisik, namun rumah tangganya tentram hingga akhir hayatnya.
Meskipun kecantikan istri kadang menjadi kebanggan tersendiri, namun yang lebih penting adalah bagaimana menjaga agar kecantikan istri itu bisa menjadi kedamaian bagi suami, penutup nafsu syahwat suami sehingga tak ada ketertarikan suami pada perempuan- perempuan lain yang bukan istrinya.
Selain itu, tentunya hal yang paling penting dan menjadi dasar utama yakni bagaimana agar suami bisa menjaga dirinya, menahan matanya dari melihat perempuan-perempuan yang banyak berkeliaran di luar dengan aneka rupa.
Di samping itu juga penting bagi suami memperkuat pertahanan keimanannya serta menjauhi kawan atau lingkungan yang bisa menarik dirinya ke jurang kenistaan yang akan memberi noda hitam bagi kehidupan rumah tangganya.
Sahabat, menjaga pandangan bagi suami itu sangatlah penting, agar tidak mengarah pada zina mata yang mengusung predikat jelek sebagai suami mata keranjang.
Nikmatilah satu-satunya kecantikan istri menjadi sebuah pelabuhan cinta yang tiada batasnya. Kecantikan adalah sesuatu yang sifatnya relatif, akan tetapi untuk suami, kecantikan istri adalah segala-galanya.