Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam memerintahkan sesuatu, pastilah sesuatu itu baik bagi umatnya. Sebaliknya, jika beliau melarang sesuatu, pastilah sesuatu itu buruk bagi umatnya. Namun, sering kali manusia tidak mengindahkan petunjuk dan larangan yang telah digariskan beliau. Banyak perintah yang tidak ditaati dan banyak larangan yang dilanggar.
Padahal sejatinya ketika Rasulullah SAW memerintahkan sesuatu hal, maka pastilah hal tersebut baik bagi umatnya. Begitu pula sebaliknya, apabila beliau melarang sesuatu maka tentunya hal tersebut buruk pula bagi umatnya.
Also read : Benar Allah Maha Penyayang, Tapi Untukmu Sudah Allah Sayang atau Belum? Ini Tandanya!Berbicara mengenai larangan, diantara banyaknya sumber suara yang ada dimuka bumi ini, ternyata ada dua jenis suara yang dilarang oleh Rasulullah SAW. Bahkan beliau menyebutkan bahwa dua suara tersebut sebagai hal yang paling bodoh dan keji. Namun sayangnya, dimasa kini kedua suara tersebut menjadi sebuah hal biasa yang kita dengarkan.
“
Sesungguhnya aku melarang dua suara yang paling bodoh dan keji, yakni suara seruling ketika sedang mendapat nikmat dan suara tangis yang keras ketika mendapat musibah” (HR. Tirmidzi dan Baihaqi; hasan)
Suara Tangis Keras Saat Musibah
Siapapun yang terkena musibah, manusiawi jika ia bersedih dan berduka. Bahkan menangis sekalipun. Namun yang dilarang oleh Rasulullah adalah menangis dengan suara keras. Meraung-raung. Meratap.
Umat Islam dituntun untuk bersabar saat menghadapi musibah. Baik ketika kehilangan anggota keluarga, ada bencana maupun bentuk-bentuk musibah lainnya. Menangis meraung-raung merupakan tanda bahwa kesabaran masih belum muncul saat menghadapi musibah.
Suara Seruling Ketika Sedang Mendapat Nikmat
Alangkah sering hal ini dilanggar oleh umat Islam. Seakan-akan dianggap hal yang biasa dan boleh-boleh saja. Padahal sesungguhnyaini dilarang Rasulullah dan digelari dengan paling bodoh dan keji. Kita lihat saat keluarga muslim mendapatkan nikmat pernikahan. Walimah yang seharusnya menjadi wujud rasa syukur dan bentuk pengumuman kepada khalayak bahwa si Fulan dan Fulanah menikah, berubah menjadi ajang hiburan yang di dalamnya ada hal terlarang.
Also read : Karena Saya Sebagai Wanita Tahu, Menjadi Seorang Pria Itu Tidaklah Mudah
Diputarnya musik-musik yang diiringi seruling merupakan hal yang sering terjadi di masyarakat kita saat walimah atau acara lainnya. Bahkan sebagian orang bukan hanya memutar musik melalui kaset namun mengundang band atau elektone dan sejenisnya yang secara live menghadirkan suguhan musik termasuk seruling.
Banyak acara-acara lain yang juga masuk dalam kerangka “nikmat Allah” tetapi diisi oleh pemutaran musik dengan seruling di dalamnya. Misalnya khitanan dan syukuran. Persis seperti yang dilarang Rasulullah dalam hadits tersebut.
Lantas, apa suara yang dicintai oleh Rasulullah SAW dan pasti Allah SWt juga turut menyukainya? Ialah suara saat sedang membaca Al-Qur'an dengan dilantunkan dengan indah. Nabi bersabda,
“
Tidaklah Allah mendengarkan dengan seksama terhadap sesuatu seperti mendengarnya Allah terhadap seorang Nabi (membaca Al-Qur’an) dengan suara yang indah dan mengeraskannya.” [HR. Bukhari Muslim, r.shalihin no. 1004].
Wallahu a’lam bish shawab.