Sebagai orangtua.. Saya dan suami bekerja keras untuk siapa? Ya untuk kebutuhan kami dan tentu untuk keperluan anak-anak kami nantinya. Maka sebagai orangtua, sudah pasti membanting tulang buat anak-anaknya. Ya! Anak-anaknya, keturunannya, penerusnya.
Jadi. Semisal ada orangtua yg perhitungan dengan anak, dikit-dikit orangtua nyinggung mengenai
jasanya meminjamkan uang sekian rupiah untuk anaknya membuka usaha, nah itu patut dipertanyakan. Kalau anaknya aja disuruh segera melunasi hutang pada orangtuanya,
lalu harta benda yang selama ini dicari dan dimilikinya dikumpulkan untuk siapa? Makanya saya masih suka bingung dengan orangtua yang ngasih makan sehari-hari anaknya aja disinggung-singgung terus "Nih, ibu buatkan nasi goreng.. enak kan. Ibu terus yang bikinin makanan buat kamu. Makanya kalau udah sukses kamu gak inget jasa ibu mah keterlaluan."
Saya paham sih, memang jasa orangtua tidak akan pernah bisa terbalas. Tapi kan rada ilfil juga kalau
kita sebenarnya sudah tahu caranya menjadi anak yang berbakti dan ingin dipraktekan tapi orangtuanya yang kesannya gak ikhlas punya anak dan ngurusin selama ini.
Ya Allah.. Saya rada kasihan sama anak yg memiliki orangtua seperti ini. Kayaknya hidupnya tertekan kali ya.. Butuh uang dan pinjam ke orangtua sebagai modal usaha dianggap hutang yg harus diganti, atau makan siang dengan makanan di meja makan dianggap sebuah jasa besar dari orangtuanya. Atau pinjam kemeja bapaknya aja harus segera dikembalikan dalam keadaan utuh dan jika ada yang cacat atau kena noda diomelin habis-habisan.
BACA JUGA:
Seperti Apa Kebiasaan Hidupmu, Seperti Itu Pula Engkau Akan DimatikanSemoga aja orangtua seperti ini kelak tersadar bahwa anak itu adalah titipan dari Allah yang mesti dirawat dan dibesarkan dg sebaik-baiknya. Bukan dengan pamrih dan merasa telah memberikan jasa yang besar bagi kelangsungan hidup anaknya. Karena rejeki yang dikasih buat anak juga kan bukan rejekinya sendiri melainkan dari Allah juga.
sumber: https://deasycious.blogspot.co.id