Tugas Istri Dirumah itu Berat Lho, Sudahkah Beri Hiburan untuk Istri?

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 08 May 2017


Menjadi suami yang mencari nafkah di era saat ini memang tidak mudah. Pun demikian, jangan mengira tugas istri itu ringan.

Tugas istri di rumah itu begitu berat, apalagi menjadi seorang ibu rumah tangga dan mengurus anak-anak. Di era sekarang ini harus pandai-pandai untuk menjaga dan mendidik anak agar tak terjerumus kepada pergaulan yang melanggar syariat agama. Juga tambah lagi suami biasanya rewel. Karen itu tentu saja istri butuh akan hiburan.

Kalau mau tahu bahwa memberikan hiburan itu penting, contohlah dan ambil suri tauladan dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Coba lihat dari hadits muttafaqun ‘alaih, ‘Aisyah berkata,
“Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu hari berada di pintu kamarku. Saat itu anak-anak Habasyah (dari Ethiopia) sedang bermain (perang-perangan) di masjid dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup-nutupi dengan kain rida’nya ketika aku melihat bagaimana mereka bermain.” (HR. Bukhari, no. 454; Muslim, no. 892, 17)

Lihat saja bagaimana sikap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat baik pada istrinya. Itu bukan maksud melarang Aisyah untuk menonton hiburan, namun itu adalah bentuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bermain dengan Aisyah, menghibur istrinya. Beliau masih memberikan kesempatan pada Aisyah untuk melihat permainan anak Habasyah yang sedang bermain perang di masjid.

Berarti terbukti kan kalau Nabi berusaha memberikan istrinya hiburan. Rasullulah SAW bersabda;

"Sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (muslim) di dalam sebuah keperluan lebih aku cintai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ku (masjid Nabawi) ini selama sebulan."
(HR. Ath-Thabarani)

Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata;

"Menunaikan kebutuhan kaum muslimin lebih penting dari pada iktikaf, karena manfaatnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik daripada manfaat yang terbatas (untuk diri sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut merupakan perkara yang penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib)."

Baca Juga: Hukum Meng-Aqiqah-i Anak atau Orang Tua yang Sudah Meninggal

Bayangkan, ganjaran melebihi pahala beriktikaf di Masjid Nabawi sebulan penuh. Betapa mulianya kita jika ikhlas walau hanya sekedar menemani orang lain berjalan-jalan.

Maka apalagi ikhlas itu dilakukan kepada istri anda sebagai orang yang paling berhak anda bahagiakan di dunia ini.

Rasullulah SAW bersabda;

"Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya." (HR At-Thirmidzi)

Maka dahulukanlah istrimu dari pada teman-temanmu. Perhatikan keinginan dan temani istri dan anak-anakmu karena sebagaimana mereka adalah paling berhak mendapatkan kebaikan dari dirimu (suami). Wallahu A'lam.
viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat