Ternyata ada doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Apa doanya?
Saudaraku, pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,
Ulasan terkait : Karena Ketika Dirimu Masuk Surga, Itu Bukan Karena Ibadahmu, Tapi Ridha Allah yang Mengizinkannyaإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4)
“
Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4). Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
“
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadar [97] : 1)
Keberkahan dan kemuliaan yang dimaksud disebutkan dalam ayat selanjutnya,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
“
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar [97] : 3-5)
Maka dari itulah seluruh keutamaan di bulan suci Ramadhan adalah hadirnya Lailatul Qadar. Di malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan itu selalu menjadi dambaan setiap Muslim. Faktanya, tak ada manusia yang mengetahui tentang tepatnya kapan malam Lailatul Qadar. Namun banyak sumber yang mengatakan bahwa saat Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir du bulan Ramadhan.
Terdapat doa yang pernah Rasulullah saat datangnya malam Lailatul Qadar. Inilah doa Rasulullah saat Lailatul Qadar berdasarkan riwayat hadits berikut ini.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “
Aku pernah bertanya pada Rasulullah ﷺ, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul ﷺ, “
Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi).
Ulasan terkait : "Karena Ibuku Tak Sempurna, dan Aku yang Mencintainya, Maka Izinkan Aku untuk Membahagiakannya"Maksud dari “
innaka ‘afuwwun” adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.
Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do’a “
Allahumma innaka ‘afuwwun …” pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do’a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.
Al Baihaqi rahimahullah berkata, “
Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja.” (Fadho-ilul Awqot).
Berdasarkan hadits dan penjelasan tersebut mengungkapkan bahwa hendaknya seorang hamba memperbanyak istighfar dan taubatnya di setiap waktu, terlebih di sepuluh hari bulan Ramadhan.