Panduan Mendidik Anak Bagi Janda, Dijelaskan Rinci dalam Al-Qur`an

Penulis Taufiq Firmansah | Ditayangkan 16 Apr 2018

Foto via voaislam.com

Cara menjalani hidup menjanda, meski harus menghidupi banyak anak....

Memang tak mudah hidup tanpa ada seseorang yang menguatkan apalagi soal mendidik anak seorang diri. membiayai hingga mengawal pendidikannya..

Belum lagi dipandang sinis oleh para tetangga, semakin berat cobaan rasanya... Tapi Islam telah beri jalan keluar yang dijelaskan dalam Al Qur'an berikut ini..

Sungguh Alquran adalah pedoman bagi manusia dalam setiap kondisi. Alquran banyak membahas tentang keluarga, tidak terkecuali bagi orangtua yang harus mengasuh dan mendidik anaknya tanpa suami atau istilah kerennya single parent.

Pembahasan tentang single parent menjadi permasalahan yang dibahas serius oleh berbagai kelas parenting hari ini.

Baca juga : Urutan Membagi Rezeki Antara Ibu dan Istri Jika Gaji Pas-pasan

Karena memang tidak mudah menjadi single parent dalam mengawal pendidikan anak-anak. Tetapi lagi-lagi, belum menjadikan Alquran sebagai acuan utamanya.

Menjadi janda itu sendiri bukanlah serta-merta sebuah aib. Mengingat, syariat memberi jalan suami istri yang mengalami kebuntuan dalam menjembatani konflik rumah tangga untuk bercerai yang nantinya mengakibatkan pihak wanita berstatus janda. 

Berbeda misalnya, bila perceraian dilakukan tanpa alasan-alasan jelas, ‘pokoknya pengen cerai’.., atau dalam rangka mempermainkan hukum talak dalam syariat Islam yang mulia. 

Maka, dalam konteks ini, Islam melarang. Sebab, perkawinan ditujukan untuk merealisasikan tujuan-tujuan luhur, seperti menjaga kelangsungan keturunan, membentuk suasana rumah tangga yang penuh dengan kasih dan sayang dll.

Sementara di tengah masyarakat memang berkembang tashawwur (pandangan) buruk pada seorang janda. 

Sebenarnya kemunculan image buruk ini bukan murni karena status janda yang disandang, tapi lebih kerap disebabkan oleh sepak-terjang si wanita janda itu. 

Ia tidak menjaga diri dan memelihara kehormatannya, atau tampil kurang sopan saat bergaul dengan lawan jenis.

Baca juga : Benarkah Wanita yang Baru Melahirkan Suci Tanpa Dosa, Karena Semua Diampuni?

Menjanda akan menimbulkan dampak buruk ketika si wanita tidak menjaga diri, atau tidak memenuhi hukum-hukum yang termuat dalam ayat-ayat al-Qur`an tentang perceraian.

Allah Azza wa Jalla berfirman.

وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ

“Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri”. [ath-Thalâq/65: 1]

Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla berfirman:

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zhalim”.[al-Baqarah/2:229]

Dalam Alquran memberikan dua potret orangtua yang seorang diri membesarkan dan mendidik anaknya hingga berhasil.

Potret pertama adalah single parent hakiki. Yaitu seorang ibu yang membesarkan dan mendidik anaknya seorang diri, dikarenakan suaminya telah wafat.

Potret kedua adalah single parent majazi (kiasan). Yaitu seorang ibu yang membesarkan dan mendidik anaknya seorang diri, dikarenakan suami jauh dari dirinya dalam waktu yang lama.

Yang pertama adalah potret Hana membesarkan dan mendidik Maryam, tanpa Imron yang telah wafat.

Yang kedua adalah potret Hajar membesarkan dan mendidik Ismail di lembah Mekah, tanpa Ibrahim yang tinggal di Palestina.

Bagaimana bisa tetap lahir Maryam dan Ismail yang hebat dan mulia, kita harus belajar dari Hana dan Hajar.

Inilah kedua teladan dalam mendidik anak yang dalam pengasuhan single parent. Kisah Ismail dan Maryam bagaimana mereka dibesarkan, carilah literatur yang shahih. 

Untuk itu tidak ada alasan bagi para single parent untuk tidak sukses mendidik putra-putrinya. Sekedar untuk berbagi, berikut beberapa tips orangtua tunggal untuk mendidik anak dengan baik.

Pertama, memberikan kasih sayang dengan selalu memperhatikan semua kegiatannya. Dengan beberapa sentuhan lembut yang hangat, anak tidak akan merasa kesepian.

Kedua, mendengarkan cerita anak dan memberikan komentar yang mendidik.

Ketiga, menciptakan suasana aman, agar anak tidak merasakan ketakutan. Berusahalah untuk tetap melindungi anak-anak dengan baik.

Keempat, buatlah jadwal makan dan bermain bersama, agar waktu dapat terbagi dengan baik bersama anak-anak.

Kelima, memberikan mereka pujian, saat melakukan kegiatan yang baik atau prestasi menakjubkan. Selain itu Anda dapat memberikannya sebuah bingkisan yang dia inginkan.

Keenam, memberikan kritikan mengenai sikapnya yang salah, berilah contoh baik agar anak-anak sadar bahwa yang dilakukannya salah.

Ketujuh, senantiasa berdoa dan bersandar hanya kepada Allah Ta’ala yang Maha Kuasa, sembari tak pernah henti untuk selalu membaca la haula wala quwwata illa bilahil aliyil adhim.

Baca juga : Mencuci Kaki Ibu Lalu Meminumnya, ini Syariat Islam Atau Bukan Sih?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan :

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْماً أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوْتَهُ

“Adalah sudah menjadi dosa bagi seorang lelaki, menahan hak orang yang penghidupan orang tersebut ada di tangannya”. [HR. Muslim no. 996]

Kezhaliman sangat berbahaya bagi pelakunya baik di dunia maupun di akhirat, sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengharamkan siapapun berbuat aniaya.

Kami sadar, kemungkinan rasa khawatir akan nafkah dan pendidikan menggelayuti perasaan dan hati Anda. Karena itu, yakinlah, Allah Azza wa Jalla tidak akan menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya.

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang suami-istri yang terpaksa bercerai setelah setelah mengalami kebuntuan :

وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلًّا مِنْ سَعَتِهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا

“Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana”. [an-Nisâ/4:130]

Sebagai sarana tambahan penghasilan untuk membiayai sekolah anak-anak bunda bisa melakukan 6 pekerjaan ini. Mudah tanpa modal dan juga tentunya bisa dikerjakan dirumah sembari mengajari anak belajar

6 Pekerjaan Menjanjikan yang Cocok Buat Ibu Single Parents dengan modal rendah

1. Membuka jasa les privat bisa menjadi wadah untuk kamu yang selalu ingin belajar dan berbagi ilmu.

2. Anda yang suka dunia menulis, bisa menjadi penulis lepas sambil ngurus rumah.

3. Gak perlu takut hobi tidak bisa terasah, anda yang suka masak bisa juga buka bisnis kuliner dari rumah.

4. Buat crafting untuk anak bisa sekalian dijadikan bisnis untuk menambah pemasukan keluarga

5. Anda yang suka dengan dunia seni atau design, tetap bisa jadi freelance dan buat kreasi unik untuk anak anda.

6. Gak perlu takut gak produktif kalo anda bisa memanfaatkan hobi berkebun sebagai peluang bisnis yang gak akan pernah mati.

Yakinlah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala amat dekat dengan orang yang bertakwa dan senantiasa berserah diri kepada-Nya.

Sebenarnya Islam telah menggariskan aturan lengkap tentang pihak-pihak yang harus menanggung nafkah seorang wanita. 

Nafkah wanita yang tidak memiliki suami, baik belum atau pernah menikah adalah tanggung jawab orang tuanya (dan) atau kerabat ahli waris wanita tersebut. 

Dan mestinya, mereka juga tidak akan sampai hati menelantarkan anak-anak si wanita itu.

Sebagai penutup, kami berwasiat kepada seluruh suami bahwa tanggung jawab menafkahi anak-anaknya adalah kewajiban yang tidak gugur meski tali pernikahan putus dengan ibu mereka. 

Jangan jadikan perceraian sebagai sarana permusuhan, kezhaliman dan pelanggaran syariat. Semoga dengan jawaban ini dapat memberikan pencerahan kepada kaum muslimin dan memberikan solusi kepada saudari penanya. Wabillahi taufiq.
viral minggu ini

BAGIKAN !

Jika kontent kami bermanfaat