Foto via tribunnewes.com
"Allah punya rencana atas selamatnya anak ini" ujar netizen
Identitas mulai terungkap dari ditemukan tulisan ini di celana dalamnya. Petunjuk-pentunjuk pun mulai didapatkan pihak kepolisian, dari netizen pun banyak yang merasa iba pada anak tersebut pasalnya ia hanya menjadi korban kebiadaban yang dilakukan orangtuanyaLedakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Kejadian ini terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.
Di media sosial beredar rekaman CCTV detik-detik saat bom bunuh diri meledak.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Kejadian ini terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya sekitar pukul 08.50 WIB.
Di media sosial beredar rekaman CCTV detik-detik saat bom bunuh diri meledak.
Baca juga :
Seperti ini Cara Puji Kuswati Rayu 4 Anaknya Agar Jadi Pelaku Bom Bunuh DiriMobil tersebut berhenti di depan pos penjagaan.
Tiba-tiba, ada 2 sepeda motor yang datang dan langsung dihadang 2 petugas polisi.
Sepeda motor yang depan berboncengan.
Sementara motor yang di belakangnya dikendarai pria yang membonceng diduga anak kecil dan seorang wanita.
Saat diberhentikan, tiba-tiba terjadi ledakan besar.
Ternyata empat pengendara motor itu lah pelaku bom bunuh diri.
Bom bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor.
Yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.
Keluarga tersebut beranggotakan lima orang, empat di antaranya tewas di tempat.
Sedangkan, satu anak kecil kelahiran 2010 hidup dan kini dalam kondisi terluka.
Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
AKBP Roni Faisal Saiful Faton merupakan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya
Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.
Baca juga ;
Keseharian Pelaku Bom Bunuh Diri yang Mengarah Pada TerorismeBegitu anak berdiri, kata Roni, dirinya kemudian berlari dan menyambar anak perempuan berumur 8 tahunan itu.
"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Anak kecil tersebut belum diketahui identitasnya secara rinci.
Namun, identitas mulai terkuak dari tulisan di celana dalamnya.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV
Saat menyebutkan identitas anak kecil, terungkap dari tulisan di celana dalam.
Dikutip dari TribunnewsBogor, nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.
Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial.
Sang anak telah dilarikan di rumah sakit.
VIDEO DRAMATIS ANAK PELAKU BOM COBA BANGKIT DARI PUING-PUINGSeorang anak kecil terlihat selamat dari bom yang meledak di gerbang pemeriksaan.
Bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.
Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.
Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.
Tim inafis Polrestabes Surabaya mencoba menghampiri, namun AKBP Ronny Faisal langsung menggendongnya.
Ia membawa bocah berusia sekitar 6 tahun itu untuk masuk ke Mako Polrestabes Surabaya.
AKBP Ronny Faisal pun menjelaskan kronologi kejadiannya melihat bocah yang belum diketahui namanya itu.
Baca juga :
Kapolri Ungkap Motif dan Alasan Pelaku Teroris Mengobrak-abrik Surabaya"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang," katanya pada TribunJatim.com melalui sambungan telepon.
"Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu," sambungnya.
Ditambahkan Rony, kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.
"Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," tambahnya.
Berikut videonya: