rengasdengklok via bagiinfo.com
Lahirnya kemerdekaan Republik Indonesia tak bisa lepas dari peristiwa Rengasdengklok. Saat-saat menjelang HUT RI yang ke -73, baiknya kita sebagai generasi muda mengenang peristiwa Rangasdengklok.Pasalnya, peristiwa ini menjadi latar belakang Indonesia mencapai puncak kemerdekaan.
Peristiwa Rengasdengklok adalah sebuah kejadian penculikan terhadap
Ir Soekarno dan Mohammad Hatta yang dilakukan oleh
golongan muda sehari sebelum proklamasi dilakukan pada tanggal
17 Agustus 1945. Pengasingan tersebut dilakukan oleh golongan muda di
Rengasdengklok,
Karawang berlangsung pada jam 3 pagi tanggal 16 Agustus 1945.
Tujuan penculikan ke Rengasdengklok adalah agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dipilihnya
Rengasdengklok karena wilayah ini terpencil dan jauh dari pengaruh
penjajahan Jepang. Pengasingan kemudian berakhir setelah
Ahmad Soebardjo melakukan kesepakatan dengan golongan muda mengenai
kemerdekaan Indonesia. Para pemuda mendesak
golongan tua karena mereka telah mengetahui kekalahan Jepang dari pihak Sekutu.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
ilustrasi golongan muda via travel.tribunnews.com
Latar belakang peristiwa Rengasdengklok disebabkan karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua.
Golongan senior seperti Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui mandat dari pemerintah
Jepang yaitu dengan prosedur yang berlangsung di
PPKI, sementara dari pihak pemuda menginginkan proklamasi harus segera dilakukan tanpa bantuan dari Jepang.
Golongan muda menganggap PPKI merupakan akal-akalan Jepang untuk menghambat kemerdekaan Indonesia, sehingga pihak Sekutu dapat menguasai daerah kekuasaannya kembali.
Sejarah Peristiwa Rengasdengklok Tujuan dan Kronologinya
Akibat perbedaan pendapat tersebut, golongan muda kemudian pada
tanggal 15 Agustus 1945 mengadakan rapat yang dilangsungkan
di gedung lembaga Jl. Pegangsaan Timur Jakarta. Rapat menghasilkan keputusan yaitu kemerdekaan harus dilakukan tanpa bantuan atau janji-janji dari pihak pemerintah Jepang. Hasil rapat langsung disampaikan kepada Ir. Soekarno saat sedang berada di kediamannya.
Ir. Soekarno menolak usulan pemuda karena ia sebagai ketua harus bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Pihak pemuda kemudian kembali mengadakan rapat pada malam itu juga,
rapat ke dua ini menghasilkan keputusan yaitu menculik Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta menuju
Rengasdengklok. Penculikan terpaksa dilakukan untuk mendesak kedua tokoh agar segera melangsungkan
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
ilustrasi peristiwa rengasdengklok via peristiwarengasdengklok.blogspot.com
Pelaksanaan misi menyingkirkan
Soekarno dan Moh Hatta agar dijauhkan dari pihak Jepang menuju
Rengasdengklok dilakukan pada pagi hari tanggal
16 Agustus 1945. Penculikan dipimpin oleh
Cudanco Singgih, dilakukan pada jam 3 pagi. Kedua tokoh berhasil diculik, kemudian dibawa ke
Rengasdengklok yang lokasinya berada di sebelah timur kota Jakarta. Dipilihnya daerah ini karena lokasinya terpencil dan juga terdapat beberapa
anggota militer PETA (pembela tanah air).
Selama 1 hari penuh, Ir Soekarno dan Mohammad Hatta berada di
Rengasdengklok. Para anggota
golongan muda berusaha membujuk dan mendesak kedua tokoh penting tersebut agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pihak pemuda menginginkan 2 tokoh tidak melakukan kerjasama dengan
Jepang melalui kegiatan yang dilakukan oleh
PPKI, tetapi usaha tersebut sia-sia karena mereka tetap berpegang teguh pada pendiriannya.
Kemudian
Ir Soekarno melakukan perbincangan dengan
Cudanco Singgih, dari obrolan empat mata kedua tokoh tersebut, Singgih menganggap Soekarno akan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah ia dikembalikan ke Jakarta. Ia kemudian meyakinkan para golongan muda mengenai hal tersebut. Singgih kemudian ke kota Jakarta untuk menemui
Ahmad Subardjo, pada pertemuan tersebut, tercapai kesepakatan antara golongan tua dan muda.
Setelah itu, Ahmad Subardjo pergi ke
Rengasdengklok untuk menjemput Ir Soekarno dan Mohammad Hatta. Subardjo sampai pukul 18.00. Pada proses penjemputan, Ahmad Subardjo menjamin pelaksanaan proklamasi akan segera dilakukan. Ia memberi jaminan nyawa kepada para pemuda apabila
proklamasi belum dilakukan selambat-lambatnya tanggal 17 Agustus jam 12 siang. Atas jaminan tersebut, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dilepas dan kembali ke kota Jakarta. Setelah kembali ke Jakarta, mereka melakukan
perumusan teks proklamasi kemerdekaan di rumah
Laksamana Maeda.
Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Kesimpulan tujuan peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mendesak Ir Soekarno dan Mohammad Hatta agar segera melakukan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanpa bantuan dari pemerintah Jepang melalui
PPKI. Tujuan lain yaitu menjauhkan kedua tokoh dari
pengaruh pihak Jepang. Setelah kembali ke Jakarta, maka berakhirlah peristiwa
Rengasdengklok.
Tokoh yang terlibat dalam
peristiwa Rengasdengklok, antara lain :
- Golongan Pemuda : Chaerul Saleh, Darwis, Subadio, Sukarni, Wikana, Suroto Kunto, Johar Nur, Aidit, A.M Hanafie, dan Sidik Kertapati
- Golongan Tua : Ir. Sukarno, Muhammad Hatta dan Mr Ahmad
Makna Peristiwa Rengasdengkok
ilustrasi makna peristiwa rengasdengklok via loop.co.id
Rengasdengklok merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia yang berlangsung sebelum proklamasi kemerdekaan. Saat itu, para pemuda berusaha mencegah
Ir Soekarno dan Moh Hatta untuk bekerjasama dengan pihak Jepang melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Para pemuda menginginkan agar kedua tokoh lepas dari pengaruh Jepang, oleh karena itu para pemuda menculik kedua tokoh ke
Rengasdengklok.
Penculikan berhasil dilakukan oleh para pemuda, saat di
Rengasdengklok kedua tokoh penting Indonesia dipaksa agar segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pemuda tidak ingin masyarakat Indonesia yang sudah menunggu lama akan adanya kebebasan, hilang begitu saja dengan adanya kerjasama dengan Jepang.
Makna peristiwa Rengasdengklok yang bisa dipetik adalah kita sebagai generasi muda, calon penerus bangsa hendaknya selalu mendoakan para pahlawan yang telah berjuang mati-matian untuk
kemerdekaan Indonesia. Selain itu, kita juga wajib menjaga
kemerdekaan Indonesia yang sudah diperjuangkan begitu hebatnya oleh para pahlawan. Caranya bagaimana?
Kita harus menjadi manusia yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.
Demikian penjelasan mengenai peristiwa
Rangasdengklok yang menjadi langkah awal terwujudnya
kemerdekaan Indonesia. Semoga artikel di atas bisa menumbuhkan rasa cinta Anda kepada tanah air dan mempererat persatuan antar masyarakat Indonesia.