Foto cicak (freepik.com)Dalam Islam, siapa yang membunuh cicak bisa raih pahala.
Meski cicak adalah hewan yang digolongkan hewan fasik dan juga diperintahkan untuk dibunuh, namun Allah juga menyelipkan pelajaran berharga dari diciptakanNya cicak.
MasyaAllah...Berdasarkan hadits, siapa yang membunuh cicak akan mendapatkan pahala.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“
Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua.” (HR. Muslim, no. 2240)
Dari Ummu Syarik –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata,
عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ – رضى الله عنها أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ « كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ »
“
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihis salam.” (HR. Bukhari, no. 3359)
Kata Imam Nawawi, dalam satu riwayat disebutkan bahwa membunuh cicak akan mendapatkan 100 kebaikan. Dalam riwayat lain disebutkan 70 kebaikan. Kesimpulan dari Imam Nawawi, semakin besar kebaikan atau pahala dilihat dari niat dan keikhlasan, juga dilihat dari makin sempurna atau kurang keadaannya. Seratus kebaikan yang disebut adalah jika sempurna, tujuh puluh jika niatannya untuk selain Allah. (Syarh Shahih Muslim, 14: 210-211), seperti dikutip dari
rumaysho.com.Namun, Allah Swt tak begitu saja menciptakan sebuah mahluk tanpa ada sesuatu manfaat didalamnya. Meski cicak adalah hewan yang digolongkan hewan fasik, namun ada suatu pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari cicak.
Belajar Bersyukur dari Seekor Cicak
Allah Swt. berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7;
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"
Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan :"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nimat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Dari ayat diatas diterangkan bahwa jika kita bersyukur akan nikmat yang diberikan oleh Allah,nikmat kita akan ditambahkan oleh Allah dengan nikmat yang lebih banyak lagi.
Tapi saat kita mengingkari nikmat Allah,Dia tidak langsung mencabut nikmat yang ada pada diri kita,tapi Allah hanya menjelaskan bahwa nikmat Allah itu sangat pedih.
Dari penjelasan diatas,sangat jelas sekali kebijaksanaan Allah dan kecintaan Allah kepada setiap hambanya yang beriman,karena di satu sisi Dia akan menambahkan nikmat bagi orang-orang yang bersyukur akan nikmat-Nya,tapi di sisi lain juga memberi azab bagi orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya.
Bersyukur juga bisa kita lakukan saat kondisi kita sangat terbatas untuk menjemput rezeki dari Allah,tapi kita terus berusaha keras untuk menjemput rezeki itu dengan kondisi kita yang terbatas dan tanpa ucapan keluhan sedikitpun.
Sementara korelasi dengan cicak adalah meskipun rizkinya sudah ditentukan, tetap saja cicak bersyukur dan berusaha untuk mendapatkan makanannya.Bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya menangkap mangsa cicak seperti nyamuk. Si Cicak harus mengejar bahkan menuggu dengan sabar berharap ada nyamuk yang melintas di depannya.
Gimana ya kalau dia gak berhasil menangkap nyamuk? kelaperan gak ya kira-kira cicak tersebut?
Sebagai manusia yang di bekali akal pikiran, malu rasanya kalau sebagai manusia tidak mau bersyukur,berusaha mengejar rizkinya, serta malu rasanya sebagai manusia kalau bermalas-malasan.
Berkacalah dari cicak, dia sangat tekun bekerja mencari mangsa. Dia sangat sabar menunggu mangsa datang.
Dia bekerja keras dalam menangkap mangsanya. Cicak tidak pernah putus asa, gak pernah lihat kan ada cicak gantung diri?
Maha Besar Allah yang telah menjamin rezeki setiap makhluknya.
Allah Swt berfirman;
۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
"
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)". Qur'an Surat Hud Ayat 6.
Oleh karena itu,sangat malulah kita sebagai seorang manusia yang masih mengeluh kepada Allah untuk mencari rezeki dengan alasan kondisi kita yang seolah tidak mungkin untuk menjemput rezeki-Nya.
Baca Juga:Seperti cicak tadi yang seolah tidak mungkin untuk mendapatkan rezekinya,tapi kenyataannya karena cicak tersebut tersebut terus berusaha dan memikirkan setiap strategi untuk mendapatkan rezekinya,ia tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan rezekinya tersebut.
Mulailah dari sekarang kita tingkatkan usaha kita dan kita mantapkan stiap strategi yang harus kita lalui untuk kemudahan menjemput rezeki dari Allah.
Dan jangan sampai rezeki yang kita dapatkan itu menjadikan kita orang yang kufur,tapi semoga rezeki yang kita dapatkan itu menjadikan kita orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah dan terus meningkatkan keimanan kita kepada-Nya.
Demikian, Wallahu A'lam.