Sejumlah warung di kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto menyediakan bilik-bilik gubuk bagi pengunjung, Senin (17/12/2018). Foto: tribunnews.comWarga Mojokerto dihebohkan 3 video muda-mudi berbuat tak senonoh yang dikirim berantai melalui aplikasi chatting WhatsApp.
Mirisnya, hal tersebut dilakukan di warung pinggir jalan.
Mungkin ini yang dinamakan akhir zaman, manusia akan berzina di jalan-jalan... Astagfirullah.Baru-baru ini, warga Mojokerto dihebohkan video asusila dua sejoli yang beredar lewat aplikasi chatting WhatsApp.
Dugaan sementara, video tersebut diambil di sekitar kawasan warung pinggir jalan di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam video terlihat dua sejoli melakukan adegan tak senonoh di sebuah gubuk yang di kiri-kanannya ditutup oleh banner iklan rokok.
Hingga kini tak jelas siapa yang mengirim video berantai ini.
Tak hanya satu video, pengirim mengirimkan sebanyak tiga file video dengan orang yang berbeda. Durasi ketiga video tidak lama, rata-rata 30 detik.
Tanggapan Kapolsek Trawas Mojokerto
Terkait video tersebut, Kapolsek Trawas AKP Pujiono mengatakan belum tentu perbuatan memalukan tersebut dilakukan di wilayah hukum yang dia tangani.
"
Video itu hanya informasi belum tentu di wilayah kami. Kami berterima kasih atas informasi yang disampaikan oleh rekan-rekan media terkait video mesum," katanya saat ditemui di Mapolsek Trawas, Senin (17/12), seperti dikutip dari
tribunnews.com.Menurutnya, video tersebut hanya dijadikan sebuah informasi awal.Untuk menentukan kepastian lokasi kejadian, lanjut Pujiono, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa instansi di wilayah Trawas.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan lebih ketat di sejumlah warung yang berada di Trawas.
"
Ke depan kami akan melakukan penyelidikan terkait informasi video ini," terangnya.
Dirinya juga menampik jika warung-warung yang berada di Trawas merupakan tempat favorit pasangan muda-mudi melakukan tindakan asusila.
Namun, dirinya tetap melakukan pengawasan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"
Ya, sepanjang sepengetahuan saya tidak ada. Tetapi kami tetap melakukan pengawasan menjelang Natal dan Tahun Baru," pungkasnya.